Bolatimes.com - Karier eks striker Timnas Indonesia U-19, Rafli Mursalim dari kompetisi kasta kedua Liga Indonesia hingga ke kasta tertinggi Liga Kamboja menarik untuk dibahas.
Nagaworld FC menjadi tujuan anyar Rafli Mursalim, kepindahannya bahkan sudah dikonfirmasi pihak klub kasta tertinggi Liga Kamboja itu
Lewat akun Instagram resmi klub, Nagaworld FC memperkenalkan Ralfi Mursalim sebagai rekrutan anyar jelang musim kompetisi baru.
Sederet fakta menarik pun mengiringi kisah Rafli Mursalim hingga kariernya sebagai pesepak bola profesional berstatus abroad.
Mantan pemain Timnas U-19 Indonesia itu merupakan jebolan Timnas Indonesia pertama yang memilih berkarier di Liga Kamboja.
Jika biasanya pemain Indonesia berkarier di Malaysia atau pun di Thailand, keputusan Ralfi menjadi fenomena unik tersendiri.
Rafli merupakan jebolan dari Liga Santri, penampilannya di ajang tersebut membuat namanya mencuat ke permukaan hingga sempat diperebutkan banyak klub Tanah Air.
Sejumlah klub besar pernah ia bela, termasuk Persija Jakarta dan Dewa United serta Gresik United di kasta kedua kompetisi.
Kepindahanya di Liga Kamboja merupakan langkah penting Rafli dalam memperbaiki kariernya sebagai pesepak bola profesional.
Fakta menarik lainnya soal kepindahan Rafli ke Kamboja, tim yang dibelanya ini baru terlahir pada 2001 dengan nama awal NagaCorp FC.
Baca Juga
Klub yang berasal dari Speu yang tak bisa dipandah remeh, tim ini sudah mengoleksi banyak gelar di liga kola dengan juara Liga Kamboja sebanyak 3 kali.
Mulai pada 2007, 2009 hingga 2018, tim ini bahkan sempat meraih gelar Samdech Hun Sen pada 2013 dan pernah mentas di Piala AFC pada 2017 dan 2019.
Sementara itu, tercatat ada 3 pemain asal Indonesia yang pernah berkarier di Liga Kamboja. Tepatnya lima tahun lalu atau pada musim 2018, tiga pemain Indonesia bergabung dengan klub Kamboja, Western Phnom Penh FC.
Ketiga pemain Indonesia tersebut adalah Tenius Trukna, Faisal Rizal Samberbori, dan Yuspen Uopdana.
Dari ketiga nama tersebut, Faisal Rizal Samberbori terbilang nama yang cukup familiar. Pasalnya, ia sempat membela beberapa klub besar Indonesia seperti Mitra Kukar.
Sayang pada musim perdana mereka bermain di Liga Kamboja, ketiga pemain Indonesia itu harus merasakan pahitnya terdegradasi.
Dari 20 pertandingan Liga Kamboja 2018, Western Phnom Penh sama sekali tidak meraih kemenangan dengan catatan 21 kali kalah dan sekali imbang.
Setelah periode tiga pemain Indonesia yang merumput di Liga Kamboja, baru lima tahun berselang ada pemain Indonesia lagi yang bergabung ke klub Kamboja yaitu Rafli Mursalim.
Berita Terkait
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
-
Justin Hubner: Saya Merasa Seperti Cristiano Ronaldo!
-
Justin Hubner Bongkar Klub Indonesia yang Coba Goda Dirinya: Saya Tolak Lha!
-
Ada Cerita Lain yang Membuat Venezia Relakan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Jay Idzes Menuju Torino: Gaji Fantastis Menanti dan Rekor Sejarah Tercipta
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia Bikin PSV Panen Cuan Rp37 Miliar
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk