Husna Rahmayunita
Anthony Pinthus, kiper Timnas Filipina yang direkrut PSS Sleman. (Instagram/@pinthus.1)

Bolatimes.com - Pemain asal Filipina laku keras diboyong oleh tim-tim Liga 1 untuk mengarungi musim 2023/2024. 

Seperti yang diketahui, ada beberapa regulasi yang berubah untuk musim depan yang salah satunya adalah regulasi pemain asing yang harus diikuti klub.

Klub diizinkan merekrut 5+1 pemain asing (empat bebas, satu Asia + satu kuota ASEAN) dan seluruhnya dapat dimainkan dalam setiap pertandingan.

Baca Juga:
Profil Cesare Cisadei, Wonderkid Chelsea Pemain Terbaik Sekaligus Top Skor Piala Dunia U-20 2023

Terobosan terbaru memang adalah kewajiban menggunakan pemain ASEAN. Di lain sisi, kebijakan ini cukup menantang buat klub-klub Liga 1.

Pasalnya, bukan hal yang mudah mendapatkan pemain asal Asia Tenggara berkualitas karena tidak semua negara ASEAN punya kualitas liga yang bagus.

Oleh karena itu, banyak pemain asal Filipina yang kemudian laris manis direkrut oleh klub Liga 1. Ini terlihat dari sudah banyak klub Liga 1 yang menggunakan jasa pemain asal negara ini.

Baca Juga:
Kibarkan Bendera Indonesia usai Bantu Almere City Promosi, Pemain Keturunan Tebar Kode Ingin Dinaturalisasi PSSI?

Di antaranya ada Persita, Persik Kediri, Persib Bandung, PSS Sleman, PSM Makassar hingga terbaru Barito Putera dan Persis Solo.

Persita amankan bek tengah Christian Rontini, Persik (Simen Lyngbo), Barito Putera (Mike Ott dan Carli de Murga), Persib Bandung (Daisuke Sato), PSS (Anthony Pinthus) dan PSM (Kike Linares).

1. Kualitas Eropa

Baca Juga:
Profil Alberto Rodriguez, Pemain Asal Spanyol yang Jadi Bek Baru Persib Bandung

Beberapa alasan pemain Filipina laris manis diboyong klub Liga 1 di antaranya adalah karena kebanyakan punya darah campuran.

Dengan kata lain, klub Liga 1 bisa mendapatkan pemain Asia Tenggara dengan kualitas dan pengalaman bermain di Eropa.

Di antaranya ada Christian Rontini yang punya darah Italia dan pernah bermain di Serie D. Kemudian ada Carli de Murga pemain anyar Barito Putera yang berasal dari Spanyol dan punya pengalaman bermain bersama Cadiz FC.

Baca Juga:
Usai Jalani Pemusatan Latihan Timnas Indonesia, Dimas Drajad Sebut Kata 'Gak Bahaya Ta', Ini Alasannya

Dengan begini, kualitas yang didapatkan oleh klub-klub Liga 1 dari pemain-pemain asing asal Filipina ini bisa ada di atas rata-rata pemain asal Asia Tenggara lainnya.

2. Harga Miring

Dengan kualitas dan pengalaman bermain di Eropa, para pemain asal Filipina punya harga yang tidak terlalu menggigit buat klub-klub Liga 1. Ambil contoh Carli de Murga yang punya nilai pasar "cuma" Rp 1,74 miliar per data Transfermarkt.

Kemudian Christian Rontini yang punya nilai pasar 1,1 miliar. Bahkan nilai pasar pemain-pemain lokal Indonesia banyak lebih tinggi dari pemain-pemain tersebut.

3. Adaptasi

Meski punya pengalaman bermain di Eropa dan punya keunggulan karena keturunan dari Benua Biru, adaptasi para pemain asal Filipina diprediksi tidak akan sulit.

Pasalnya, mereka sudah punya pengalaman lama bermain di kompetisi Asia Tenggara.

Kontributor: Aditia Rizki Nugraha
Load More