Bolatimes.com - Timnas Indonesia era Shin Tae-yong menorehkan beragam prestasi membanggakan meski belum disertai gelar juara, gebrakan pelatih Korea Selatan membuat perubahan nyata.
Shin Tae-yong menukangi timnas Indonesia sejak Desember 2019 lalu, kontraknya hanya menyisakan beberapa bulan dan akan habis pada Desember 2023.
Selama periode itu, Shin Tae-yong mampu memberi perubahan cukup signifikan terhadap sepak bola Indonesia di level tim nasional.
Meski diakui pelatih asal Korea Selatan itu belum member gelar prestisius, bahkan di level sepak bola Asia Tenggara, seperti Piala AFF.
Namun prestasi Shin Tae-yong sebagai pelatih timnas Indonesia patut dibanggakan, setidaknya ada 3 perubahan signifikan sebagai gebrakannya.
Lantas apa saja tiga perubahan mencolok yang dilakukan Shin Tae-yong selama menukangi timnas Indonesia? berikut di antaranya.
1. Ranking FIFA
Pertama kali Shin Tae-yong menukangi timnas Indonesia, tim ini berada di peringkat ke-177 FIFA, perubahan nyata dilakukan tak sampai satu tahun masa jabatannya.
Pada September 2022, ranking FIFA timnas Indonesia naik drastis dan per Juni 2022 berada di peringkat ke-155, bahkan pada Februari 2023 naik lagi ke-151.
Tentunya capaian ini hanya bisa dilakukan oleh pelatih berkaulitas, eks nakhoda Korea Selatan di Piala Dunia 2018 Rusia.
2. Piala Asia 2023
Setelah 18 tahun, timnas Indonesia akhirnya kembali berlaga di Piala Asia 2023, tanpa embel-embel statu tuan rumah seperti pada 2007 silam.
Timnas Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia 2023 lewat jaluk babak kualifikasi, lolos dengan status runner-up grup.
Torehan ini tentu menjadi prestasi membanggakan, ditorehkan Shin Tae-yong sebagai pelatih berkualitas yang dimiliki saat ini.
3. Tendang Satu Generasi di Timnas
Revolusi besar-besaran dilakukan Shin Tae-yong sebagai pelatih timnas Indonesia, menyingkirkan satu generasi lama diganti dengan para pemain muda.
Hasilnya terbukti, menendang satu generasi tim nasional lama dengan memasukkan generasi baru membuahkan catatan impresif, tak hanya di kancah ASEAN tetapi juga level Asia.
Timnas Indonesia bahkan mempecundangi Curacao sebanyak dua kali dalam laga internasional FIFA, padahal saat itu skuad Garuda dihuni pemain dengan rataan umur 21,9 tahun.
Berita Terkait
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
-
Justin Hubner: Saya Merasa Seperti Cristiano Ronaldo!
-
Justin Hubner Bongkar Klub Indonesia yang Coba Goda Dirinya: Saya Tolak Lha!
-
Ada Cerita Lain yang Membuat Venezia Relakan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Timnas Putri U-17 Indonesia Siap Tempur di Grup C Kualifikasi Piala Asia AFC 2026
-
Jay Idzes Menuju Torino: Gaji Fantastis Menanti dan Rekor Sejarah Tercipta
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk