Rauhanda Riyantama
Polisi menembakkan gas air mata saat kericuhan suporter usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya. (Twitter)

Bolatimes.com - Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, Rhenald Kasali mengungkap fakta soal pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya tetap digelar di malam hari meski muncul desakan perubahan jadwal. Muncul dugaan pertandingan tersebut untuk mengakomodir iklan rokok.

Hal itu disampaikan Rhenald Kasali usai TGIPF melakukan pertemuan dengan PSSI, Ketua LPSK, Dirut PT LIB, petinggi PT Indosar Visual Mandiri hingga Komisioner Komnas HAM di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Menurut Rhenald Kasali, TGIPF menduga terdapat pihak tertentu yang punya kekuatan untuk menentukan beberapa pertandingan Liga 1 agar bisa tetap berlangsung malam hari meski banyak desakan terkait perubahan jadwal.

Baca Juga:
Tak Sebut PSSI saat Bentuk Tim Transformasi Sepak Bola Indonesia Bareng FIFA dan AFC, Menpora Ungkap Alasan Jokowi

"Ada indikasi-indikasi yang misalnya kenapa bisa jadi malam. Itu juga kemungkinan besar di situ ada pihak tertentu yang mempunyai kekuatan untuk mengatur tetap menjadi malam hari," kata Rhenald Kasali kepada wartawan di kantor Kemenko Polhukam, Selasa (11/10/2022).

Jadwal kick-off Liga 1 2022-2023 menjadi salah satu aspek yang disoroti TGIPF lantaran selama berjalannya musim, banyak pertandingan khususnya yang melibatkan tim-tim berbasis suporter besar, yang diputuskan main malam hari yakni pada pukul 20.30 WIB.

Duel Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 di Stadion Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober lalu juga termasuk pertandingan yang main pada pukul 20.30 WIB.

Baca Juga:
3 Alasan PSSI Bisa Saja Tunjuk Bima Sakti Jadi Pelatih SEA Games 2023

Laga bertajuk Derbi Jawa Timur itu pun berakhir menjadi tragedi kemanusiaan. Peristiwa yang diwarnai gas air mata oleh polisi itu dengan setidaknya menewaskan 132 orang.

Rhenald Kasali menyebut pertandingan Arema FC vs Persebaya sengaja dimainkan pada malam hari demi keuntungan Indosiar selaku pemegang hak siar agar bisa menayangkan iklan rokok.

"Kami juga mendengar mungkin itu salah satunya mengakomodir iklan rokok yang baru mulai di jam setengah 10 malam," ungkap Rhenald.

Baca Juga:
Shin Tae-yong Bagikan Momen Latihan Bersama Timnas Indonesia U-19, Kok Gak Di Lapangan?

Sebelumnya, PT LIB dan Indosiar saling lempar tanggung jawab terkait keputusan memainkan laga Arema FC vs Persebaya di malam hari kendati pihak kepolisian sudah menghimbau pertandingan itu geser ke sore hari.

PT LIB kepada TGIPF menyebut jadwal malam untuk laga Arema FC vs Persebaya adalah permintaan Indosiar selaku pemegang hak siar Liga 1 2022-2023.

"PT LIB mengatakan broadcaster mintanya begitu, harus dipenuhi. Menurut PT LIB. Mereka mengatakan [laga harus tetap kick-off malam hari] karena broadcaster yang meminta," kata Rhenald Kasali.

Baca Juga:
Daftar Tim yang Dipastikan Lolos ke 16 Besar Liga Champions 2022/23

Sementara Indosiar melalui Direktur Programing Harsiwi Achmad membantah pernyataan tersebut dengan menyebut penentuan kick-off malam hari adalah keputusan PT LIB.

"Tadi kami menjelaskan bahwa jadwal tayang itu sudah disusun dari awal oleh PT LIB dikoordinasikan dengan Indosiar," tegas Harsiwi setelah pertemuan dengan TGIPF di kantor Kemenko Polhukam, Selasa (11/10/2022).

"Kemudian dalam perjalanannya pasti terjadi dinamika dan ending-nya memang PT LIB yang menentukan jadwal tayang. Kemudian Indosiar harus mengikuti jadwal tayang tersebut," tambahnya.

(Suara.com/Arief Apriadi)

Load More