Gagah Radhitya Widiaseno
Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.

Bolatimes.com - Istri striker Arema FC M Rafli, Laras Carissa Devinta curhat di media sosial terkait tragedi Kanjuruhan yang terjadi Sabtu (3/10/2022).

Ia menyebut kalau para pemain Arema FC merasa menyesal karena gagal meraih kemenangan pada laga melawan Persebaya Surabaya.

Klub berjuluk Singo Edan takluk 2-3 atas Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan. Usai pertandingan tersebut, terjadilah kericuhan yang menelan korban jiwa.

Baca Juga:
Profil Dzenan Radoncic, Asisten Shin Tae-yong yang Mundur dari Timnas Indonesia

Hal ini membuat istri M Rafli curhat melalui akun Instagram pribadinya @vintulvee. Ia bercerita kalau para pemain Arema FC merasa menyesal.

“Di saat semua memperdebatkan siapa yang salah, ada para pemain yang diam-diam merasa bersalah,” kata Laras.

“Kalau saja kemarin kami menang, pasti hal ini tidak terjadi dan tidak ada korban jiwa, pernyataan yang terus berulang di otak kami (pemain Arema),” ujarnya melanjutkan.

Baca Juga:
Tragedi Kanjuruhan, Presiden Arema FC: Tidak Boleh Ada Lagi Nyawa yang Hilang

Para pemain Arema tidak bisa tidur, tak nafsu makan, hingga menangis gara-gara tragedi Kanjuruhan tersebut.

“Perasaan bersalah yang menghantui, menyaksikan puluhan hingga ratusan korban jiwa bergeletakan di stadion pasti sangat traumatis,” ujarnya.

Laras menceritakan kisah saat sang suami dan para pemain Arema FC berupaya membantu mengevakuasi beberapa orang suporter di dalam stadion.

Baca Juga:
Arema FC Bantah Jual Tiket Melebihi Kapasitas Stadion Kanjuruhan

Istri M Rafli curhat usai tragedi Kanjuruhan terjadi: Para pemain merasa menyesal (Instagram/vintulvee, Twitter/@GraciasFans_INA)

“Tapi rasa bersalah dari kami tidak berhenti membumbui pikiran hingga perasaan hancur lebur,” kata Laras menjelaskan perasaan suami dan rekan tim Arema FC.

Ia juga menegaskan bahwa nyawa lebih penting dari sekedar fanatisme terhadap sebuah olahraga.

“Tidak ada yang mengharapkan kekalahan, namun lagi dan lagi tidak ada sepak bola seharga nyawa manusia,” ujar pemilik akun @vintulvee.

Dari hati terdalam, Laras mengatakan bahwa suaminya beserta rekan-rekan pemain Arema FC mengutarakan permintaan maaf kepada seluruh pihak.

“Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya, semoga korban tenang di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” pungkasnya.

Load More