Rauhanda Riyantama | Arif Budi Setyanto
Jordi Amat saat menjalani debut bersama tim Malaysia, Johor Darul Ta'zim dalam lanjutan Liga Champions Asia kontra Urawa Reds Diamonds (Jepang). (Instagram/jordiamat5)

Bolatimes.com - Jordi Amat telah melakoni debutnya bersama Johor Darul Tazim (JDT). Namun ia tampil tak di posisi biasanya sebagai bek tengah, melainkan jadi gelanda saat dibantai Urawa Reds di babak 16 besar Liga Champions Asia 2022.

Bertanding sebagai tim tamu, Jordi Amat dan JDT harus menelan pil pahit usai tumbang dengan skor 0-5 dari Urawa Reds. 5 gol yang bersarang di gawang JDT ini dicetak masing-masing lewat Brace David Moberg Karlsson dan Kasper Junker, serta satu gol dari Alexander Scholz.

Kekalahan telak ini membuat media Malaysia memberikan analisis. JDT dianggap kurang tepat memainkan Jordi Amat di posisi gelandang bertahan. Mantan pemain Espanyol ini terbiasa menjadi bek tengah, tapi dimainkan menjadi salah satu dari Double Pivot dalam skema 3-5-2.

Baca Juga:
Debut Jordi Amat Bersama JDT Berakhir Pahit, Dibantai Urawa Reds di Liga Champions Asia

Pemain keturunan Indonesia ini disebut kurang apik dalam bermain ketika berduet dengan Natxo Insa di lini tengah tim berjuluk Southern Tigers. Bahkan Amat dikatakan sudah tak bermain dalam posisi itu pada tiga tahun terakhir.

Jordi Amat saat menjalani debut bersama tim Malaysia, Johor Darul Ta'zim dalam lanjutan Liga Champions Asia kontra Urawa Reds Diamonds (Jepang). [Facebook/@johorsoutherntigers.com.my]

"Kita tahu keduanya tidak cukup apik dalam beraksi. Malah, Amat sebenarnya sudah hampir tiga tahun tidak bermain sebagai gelandang bertahan karena itu posisi keduanya," tulis laporan semuanyabola.com dinukil pada Minggu (21/8/2022).

"Masalah ketidaksesuaian (Jordi Amat) dan bukan posisi utama itu memberikan beban tambahan kepada Natxo yang juga tidak cukup apik," imbuh laporan tersebut.

Baca Juga:
Tak Bisa Daftarkan Jules Kounde, Xavi Hernandez Bingung

Sementara itu, Jordi Amat sejatinya tidak tampil buruk ketika melihat statistik. Hanya memang masalah kebiasaannya tak bermain di gelandang jangkar membuatnya kurang maksimal.

Dilansir dari Fotmob, dalam 71 menit permainan yang dilakoni, ia mampu melepaskan 24 operan dari 29 percobaan.

Selain itu, akurasi operannya pun cukup baik, dengan catatan 83 persen. Untuk akurasi umpan panjangnya, Jordi Amat sukses melepaskan 2 operan dari 3 percobaan atau akurasi 67 persen.

Baca Juga:
Profil Stadion Internasional Khalifa, Venue Ikonik Piala Dunia 2022 Qatar

Soal bertahan, Jordi Amat hanya kalah dalam duel di lapangan, dengan hanya memenangkan 1 dari 4 duel yang tercipta di laga itu. Namun, Jordi Amat mampu membuat 1 tekel sukses, 2 intersep, dan memenangi 2 duel udara selama 71 menit permainan.

Load More