Rauhanda Riyantama
Pemain Timnas Indonesia U-19 melakukan selebrasi usai menuai hasil imbang melawan Korea Utara saat ajang Kualifikasi Piala Asia 2020 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (10/11).[Suara.com/Angga Budhiyanto]

Bolatimes.com - Bagus Kahfi bercerita soal perjuangannya hingga sukses meniti karier di Eropa. Perjalanan striker 20 tahun itu ternyata tak mudah karena mulanya tak mendapat dukungan dari sang ayah bernama Yuni Puji Istiono.

Saat menjadi bintang tamu di kanal Youtube Vindes yang tayang pada Senin (11/7/2022) malam WIB, Bagus Kahfi mengaku ayahnya justru menjejalinya dengan hal-hal berbau otomotif ketimbang sepak bola.

Bagus Kahfi mengatakan bahwa ayahnya lebih menginginkan dia dan saudara kembarnya, Bagas Kaffa untuk terjun ke dunia otomotif.

Baca Juga:
Lolos ke Final, Arema FC di Ambang Cetak Hattrick Juara Piala Presiden

Pesepak bola kembar ini bahkan sudah diperkenalkan ayahnya dengan otomotif sejak masih berada di taman kanak-kanak (TK) dengan dibelikan motocross mini.

Namun, Bagus dan Bagas nyatanya tidak terlalu tertarik dengan otomotif. Keduanya justru lebih mencintai sepak bola hingga memutuskan masuk Sekolah sepak bola (SSB).

“Dulu bapak enggak support sama sekali. Bapak saya sukanya otomotif," ujar Bagus Kahfi.

Baca Juga:
Jelang Piala Dunia 2022, Timnas Iran Pecat Pelatih Dragan Skocic

"Terus di kampung ada temen ikut SSB dan diajakin, terus bapak ngebebasin aja,” tambahnya.

Bagus menjelaskan bahwa ayahnya tidak terlau mendukung kiprahnya di dunia sepak bola. Bahkan, dia hanya diantar ibunya saja ketika menimba ilmu di SSB.

Namun, ketika prestasi Bagus dan Bagas mulai terlihat, sang ayah akhirnya luluh. Setelah menyaksikan kedua putranya tampil di final suatu kejuaraan dan membawa pulang gelar juara, dukungan pun diberikan.

Baca Juga:
Inter Milan Resmi Berpisah dengan Arturo Vidal

Salah satu dukungan sang ayah untuk Bagas dan Bagus adalah dengan menjual motocross guna membeli peralatan sepak bola untuk mereka berdua.

“Bapak sama sekali enggak pernah nonton. Habis itu, motocross dijual semua buat beli sepatu bola. Itu kalau mau beli sepatu, harus ngorbanin motor yang sudah dibeli," ujar Bagus Kahfi.

"Akhirnya bapak support setelah melihat satu turnamen dan masuk final, dan dia pertama kali menonton,” tambahnya.

Baca Juga:
Bagikan Video Laga Vietnam vs Thailand, Shin Tae-yong Beri Sindiran Keras

Dukungan sang ayah nyatanya mampu dibalas Bagus Kahfi dengan prestasi cemerlang. Dia menjadi salah satu striker muda andalan Indonesia dan berhasil membawa timnas Indonesia menjuarai Piala AFF U-16.

Selain itu, Bagus Kahfi juga sempat berkarier di Eropa bersama klub Eredivisie FC Utrecht. Namun, kariernya tidak bertahan lama yakni cuma 1 tahun 3 bulan saja, sebelum dilepas.

Kabar terkini, Bagus Kahfi segera menekan kontrak bersama klub kasta tertinggi di Liga Yunani bernama Asteras Tripolis. Ia mengaku sudah menjalani trial selama beberapa minggu dan berjalan sukses.

''Sekarang masih mengurus visa, visa selesai langsung berangkat,'' ujar Bagus Kahfi.

Fakta menarik soal Asteras Tripolis pun diungkap Bagus Kahfi. Salah satu klub tertua di Yunani  yang sudah berdiri sejak 1931 itu mayoritas pemainnya berasal dari Spanyol.

''Klub ini cuman beberapa saja dari Yunani, 11 dari Spanyol, 8 dari Argentina, 5 atau 7 dari Yunani, lainnya dari Kamerun,'' pungkas Bagus Kahfi.

(Arief Apriadi)

Load More