Rauhanda Riyantama
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong. [ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra]

Bolatimes.com - Berikut ini lima kelebihan yang dimiliki Shin Tae-yong ketimbang Luis Milla dalam perannya sebagai pelatih Timnas Indonesia.

Belakangan, nama Luis Milla menjadi buah bibir dan kembali diperbincangkan oleh kalangan pecinta Timnas Indonesia.

Nama pelatih asal Spanyol itu diperbincangkan menyusul buruknya hasil yang didapat Timnas Indonesia arahan Shin Tae-yong di beberapa ajang belakangan ini.

Baca Juga:
Alta Ballah, Pemain Muda Persebaya Surabaya Bakal Trial di Klub La Liga Spanyol

Hasil buruk di SEA Games 2021 Vietnam dan juga hasil imbang kontra Bangladesh di FIFA Matchday membuat banyak pihak meminta PSSI memberhentikan Shin Tae-yong dan menggantikannya dengan Luis Milla.

Permintaan ini bukan hanya persoalan hasil, melainkan juga performa, di mana penampilan Timnas Indonesia di bawah arahan Shin Tae-yong cenderung menurun pasca Piala AFF 2020.

Karenanya, para pecinta Timnas Indonesia menuntut adanya perubahan di posisi pelatih kepala, dengan menarik kembali Luis Milla.

Baca Juga:
Ada Wakil AFF, Berikut 5 Tim Berebut Dua Tiket Sisa Piala Dunia 2022

Pelatih Timnas Indonesia U-18, Shin Tae-yong. (dok. PSSI)

Apalagi mantan juru taktik Timnas Spanyol U-21 itu tengah menganggur dan diyakini masih tertarik menduduki kursi kepelatihan Timnas Indonesia.

Namun, sebagian masih ada yang mendukung agar Shin Tae-yong tetap menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia hingga kontraknya usai.

Dukungan ini diberikan karena pelatih asal Korea Selatan itu punya sederet kelebihan ketimbang Luis Milla dalam tugasnya sebagai pelatih Timnas Indonesia.

Baca Juga:
Pengakuan Ade Resky Dwicahyo, Pebulu Tangkis Indonesia yang Pilih Bela Azerbaijan

Apa saja kelebihan Shin Tae-yong ketimbang Luis Milla dalam tugasnya sebagai pelatih Timnas Indonesia? Berikut daftarnya.

1. Magnet Prestasi

Sejauh ini, baik Shin Tae-yong dan Luis Milla sama-sama melakoni dua ajang bersama Timnas Indonesia, baik senior maupun kelompok umur.

Baca Juga:
Berapa Hadiah Juara Piala Presiden 2022? Berikut Penjelasannya

Dalam dua ajang itu, Shin Tae-yong punya rekam jejak mentereng karena mampu menduduki posisi Runner Up di Piala AFF 2020 dan peringkat tiga di SEA Games 2021.

Sedangkan Luis Milla hanya mampu mengukir prestasi di SEA Games 2017 sebagai peringkat ketiga dan gagal di Asian Games 2018.

2. Magnet Pemain Naturalisasi Top

Kehadiran Shin Tae-yong tanpa disadari membuat Timnas Indonesia menjadi daya tarik bagi pemain naturalisasi yang berkiprah di Eropa.

Sebut saja Elkan Baggott yang kini jadi penggawa Timnas Indonesia, lalu ada Jordi Amat yang tengah dalam proses naturalisasi. Belum lagi dengan Mees Hilgers yang tertarik membela Timnas Indonesia.

Sedangkan di era Luis Milla, Timnas Indonesia gagal merekrut pemain naturalisasi yang punya status mentereng. Saat itu ada Ezra Walian, namun statusnya belum sementereng Elkan Baggott maupun Jordi Amat.

Tim sepak bola Timnas Indonesia foto bersama saat laga persahabatan FIFA Indonesia melawan Bangladesh di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (1/6/2022). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/nz

3. Rekor Apik di Kandang

Timnas Indonesia di bawah arahan Shin Tae-yong menjadi salah satu tim yang sulit dikalahkan saat bermain di kandang, dengan catatan dua kemenangan dan satu hasil imbang.

Sedangkan di era Luis Milla, Timnas Indonesia pernah mengalami kekalahan dari tim sekelas Myanmar yang kala itu belum sebaik saat ini.

4. Mampu Ungguli Malaysia

Di era Luis Milla, Timnas Indonesia seakan tak berdaya saat menghadapi musuh bebuyutannya, Malaysia, terutama saat di SEA Games 2017 lalu.

Namun di era Shin Tae-yong, Malaysia seakan tak berkutik melawan Timnas Indonesia, dengan dua kali menelan kekalahan di Piala AFF 2020 dan SEA Games 2021.

5. Superior Lawan Tim Medioker

Di bawah arahan Shin Tae-yong, Timnas Indonesia hanya kesulitan melawan tim yang sepadan atas di atas kertas lebih unggul.

Namun saat melawan tim medioker, Timnas Indonesia arahan Shin Tae-yong mampu tampil superior dan tak pernah kalah.

Berbanding terbalik dengan era Luis Milla, di mana di bawah arahannya, Timnas Indonesia pernah menelan kekalahan dari tim sekelas Myanmar dengan skor 1-3 saat bermain di Tanah Air.

(Kontributor: Felix Indra Jaya)

Load More