Bolatimes.com - PSSI akhirnya angkat bicara terkait kasus penagihan hutang oleh perusahaan asing asal Belgi, Target Eleven senilai 43 juta euro atau sekitar Rp680 miliar. Pihaknya menegaskan tak tahu persis masalah tersebut.
Melalui Sekjen PSSI, Yunus Nusi mengatakan pengurus federasi saat ini tidak mengetahui persis utang senilai Rp680 miliar tersebut. Kini, PSSI melalui Komite Hukum sedang mempelajari kasus tersebut.
Sebelumnya, dilaporkan media Belgia, RTBF, Target Eleven akan menggugat PSSI ke Arbitrase Olahraga Internasional (CAS) karena tunggakan yang tak kunjung dibayarkan.
Baca Juga:
Borussia Dortmund Beri Kode Erling Haaland akan Hijrah ke Manchester City
Target Eleven disebut pernah menjalin kerja sama dengan PSSI untuk mengembangkan kompetisi sepak bola Indonesia pada 2013. Bahkan, diklaim pemerintah Indonesia terlibat dalam kesepakatan tersebut.
"Nanti lengkapnya komite hukum yang jawab. PSSI tidak terlalu tahu persis masalah ini," kata Yunus Nusi saat dikonfirmasi oleh awak media, Kamis (17/3/2022).
"Bermasalahnya waktu itu dengan LPI (Liga Primer Indonesia). Yang dipermasalahkan itu di tahun 2013 saat zaman Pak Djohar Arifin," terangnya.
Baca Juga:
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini: Aston Villa vs Arsenal, Tottenham vs West Ham
Kerja sama PSSI dan Target Eleven memang tak berjalan mulus. Pasalnya, sepak bola Indonesia mengalami kisruh dari mulai dualisme federasi, kompetisi, hingga banned FIFA selepas kesepakatan tersebut
Direktur Target Eleven, Patrick Mbaya menyebut sempat ada komunikasi dengan PSSI untuk penyelesaian masalah ini. Namun, sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya.
Oleh sebab itu, perusahaan yang bergerak di bidang marketing olahraga pada akhirnya memutuskan melaporkan PSSI ke CAS pada 2021.
Baca Juga:
5 Pemain Andalan Bali United yang Bersinar di Liga 1, Ada Dua Pemain Lokal
"Jumlah yang harus dibayar memang signifikan dan itu karena pekerjaan yang sudah dilakukan (Target Eleven) selama beberapa tahun dan kompensasi atas hilangnya pendapatan berdasarkan kontrak utama yang seharusnya kami tandatangani untuk liga, seperti hak siar televisi sebesar 1,5 miliar atau 150 juta USD/tahun," ujar Patrick Mbaya dilansir dari RTBF.
Berita Terkait
-
Pemain LOSC Lille Mitchel Bakker Dilaporkan Keturunan Maluku, PSSI Bergerak
-
Erick Thohir: Lawan Filipina Harus Menang!
-
PSSI Kecam Pemain Myanmar: Bisa Mematahkan Karier Orang!
-
Ketum PSSI Puji Satoru Mochizuki yang Belajar Budaya Indonesia
-
PSSI Datang ke Kamboja, Beri Motivasi Jelang Semifinal Piala AFF Wanita 2024
-
Erick Thohir Senang Shin Tae-yong Resmi Perpanjang Kontrak hingga 2027
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
PSSI Bisa Kejar Maarten Paes Agar Tampil di Round 3 Kualifikasi Piala Dunia, Kasus Sama di CAS Selesai Cuma 2 Bulan
-
Erick Thohir Izinkan Shin Tae-yong Kembali Latih Korea Selatan
-
Erick Thohir Kagum dengan Kekuatan Fisik Pemain Timnas Indonesia U-16
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
PSS Sleman Fokus Tingkatkan Kebugaran dan Performa Penggawa
-
Imran Nahumarury Berharap Adaptasi Pemain Asing Baru Malut United Lancar
-
Shin Tae-yong Legowo Dipecat dari Timnas Indonesia
-
Debut Manis Pratama Arhan bersama Bangkok United, Kalahkan Buriram United 3-2
-
Ultras Garuda Ke Patrick Kluivert: Kami Butuh Pembuktian!
-
Shin Tae-yong ke Nova Arianto: Tolong Jaga Pemain Lokal Kita
-
8 Komentar Menarik Shin Tae-yong Selama Lima Tahun Melatih Timnas Indonesia
-
Pemain LOSC Lille Mitchel Bakker Dilaporkan Keturunan Maluku, PSSI Bergerak
-
Erick Thohir Ingin Timnas Indonesia Konsisten Lolos ke Piala Dunia
-
Marselino Ferdinan Minta Maaf Gagal Lolos Fase Grup Piala AFF 2024