Irwan Febri Rialdi
Tim Nasional Sepak bola Amputasi Indonesia saat menghadapi Malaysia dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2022 alias Amputee Football World Cup 2022 zona Asia Timur di Bangladesh, Minggu (13/3/2022). [Instagram/@inaf_official]

Bolatimes.com - Timnas Amputasi Indonesia sukses mengharumkan nama bangsa dan negara seusai memastikan satu tiket untuk tampil di Piala Dunia Amputasi 2022.

Kepastian lolosnya timnas Amputasi Indonesia ini diperoleh setelah menduduki posisi runner-up karena kalah 0-2 dari Jepang pada Senin (14/3/2022).

Dengan hasil ini, Indonesia meraih enam poin dan menemani Jepang yang berstatus sebagai juara grup. Sebelumnya, Indonesia menang 3-0 atas Malaysia di Stadion Kamalapur, Bangladesh, Minggu (13/3/2022).

Baca Juga:
Kisah Sadio Mane Tak Mau Ikuti Gaya Hedon Cristiano Ronaldo, Pilih Bangun Masjid

Adapun pada laga pertama, timnas Amputasi Indonesia menang telak dengan skor 8-0 atas Bangladesh yang berstatus sebagai tuan rumah pada Sabtu (12/3/2022).

Dengan kemenangan ini, timnas Amputasi Indonesia sukses lolos dari fase Kualifikasi Piala Dunia Amputasi 2022 setelah mengoleksi dua kemenangan.

Hasil ini mengantarkan timnas Amputasi Indonesia melaju ke putaran final Amputee Football World Cup 2022 yang akan berlangsung di Turki pada Oktober 2022.

Baca Juga:
Didekati Persija Jakarta dan Bali United, Begini Reaksi Sandy Walsh

Mengenal Timnas Amputasi Indonesia

Sepak bola Amputasi Indonesia atau yang lebih dikenal dengan Garuda INAF merupakan tim nasional yang mewakili Indonesia di ajang Piala Asia maupun Piala Dunia Sepak Bola Amputasi.

Saat ini, organisasi induk yang mewadahi sepak bola amputasi ialah Perkumpulan Sepak Bola Amputasi Indonesia (PSAI) atau Indonesia Amputee Football Association (INAF) yang telah diresmikan pada 3 Maret 2018 

Baca Juga:
Profil Bruno Casimir, Bek Naturalisasi yang Bikin Kontroversi di Liga 3

Sosok yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum PSAI ialah Yudhi Yahya. Federasi ini menjadi pusat pembinaan sepak bola bagi disabilitas fisik, yakni amputasi kaki, tangan, dan les autres.

PSAI juga dibentuk untuk menyalurkan minat dan bakat penyandang disabilitas sebagai bentuk dari persamaan kesempatan mengembangkan diri dan berprestasi.

Selain itu, tujuan yang saat ini ingin diwujudkan PSAI ialah terbentuknya wadah pembinaan sepak bola amputasi tingkat nasional. Mereka juga ingin mempromosikan dan mempopulerkan sepak bola amputasi di Indonesia.

Baca Juga:
Profil Bojan Krkic, Eks Striker Barcelona yang Dikabarkan Gabung Rans Cilegon FC

PSAI juga berupaya untuk menghilangkan pandangan masyarakat yang masih menilai amputasian/disabilitas sebagai orang yang sakit atau lemah.

Sepak bola amputasi juga diharapkan mampu menumbuhkan sikap percaya diri, mental yang kuat, dan membentuk kemandirian amputasian/disabilitas fisik (amputasi kaki/tangan).

Salah satu kompetisi yang menjadi wadah bagi penyandang disabilitas di Indonesia ialah Liga 1 Amputasi Nasional.

Kejuaraan ini sempat digelar di Jember, Jawa Timur. Selain memperebutkan piala, ajang ini juga menjadi seleksi pemain Garuda INAF yang akan tampil pada Kualifikasi Piala Dunia Amputasi 2022.

Peserta Liga 1 Amputasi Nasional berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti Jember, Jakarta, Madura, Lumajang, hingga Banyuwangi.

Terdapat sejumlah perbedaan antara sepak bola amputasi dengan aturan permainan sepak bola pada umumnya. 

Menurut regulasi induk organisasi sepak bola amputasi dunia (World Amputee Football Federation), standar pertandingannya menggunakan tujuh pemain, dengan durasi pertandingan 2x25 menit.

Pemain yang berposisi sebagai bek, gelandang, ataupun penyerang harus menyandang amputasi di bagian kaki, sedangkan penjaga gawang amputasi bagian tangan.

Selain itu, pemain dilarang menggunakan kaki palsu dan diwajibkan memakai alat bantu tongkat kaki ketika bermain sepak bola amputasi.

Sebetulnya, timnas Amputasi Indonesia dijadwalkan terjun di ajang Piala Asia Sepak Bola Amputasi pada tahun 2020. Sayangnya kejuaraan ini ditunda karena pandemi Covid-19.

Kontributor: Muh Adif Setiawan

Load More