Bolatimes.com - Bima Sakti Tukiman merupakan seorang legenda timnas Indonesia yang kini menjadi pelatih Timnas Indonesia U-16. Sepanjang karir bolanya, Bima sakti berperan di posisi gelandang. Dia terkenal dengan kemampuan tendangan bebasnya yang kuat dan akurat. Kenali lebih dekat profil Bima Sakti berikut ini.
Profil Bima Sakti
Bima Sakti bukanlah sosok yang asing di pentas sepak bola nasional. Puluhan tahun sudah sang legenda berkecimpung di dunia yang telah membesarkan namanya ini. Di awal karir juniornya, pria 45 tahun ini mendapat penolakan dari Persiba Balikpapan junior. Kejadian ini membuat Bima menjadi pribadi yang bekerja keras namun rendah hati.
Pada tahun 1989, Bima remaja dipercaya masuk ke tim PON Kalimantan Timur. Prestasinya kala itu membuat Persisam Samarinda U-15 tertarik dan menggaet Bima sebagai pemain. Karir Bima sebagai seorang gelandang bintang di eranya melesat. Bima Sakti terbukti dan terpilih menjadi salah satu skuad Primavera yang berlaga di Italia pada tahun 1993. Saat itu Bima satu tim bersama Kurniawan Dwi Yulianto dan Kurnia Sandy.
Sepulangnya dari Italia, Bima menjadi incaran para klub-klub besar Indonesia. Sempat tergabung dalam PKT Bontang, Pelita Jaya, PSM Makassar, dan PSPS Pekanbaru. Prestasi demi prestasi yang membanggakan membuat pintu menuju klub profesional dan timnas Indonesia semakin terbuka lebar.
Karirnya di tim nasional Indonesia dimulai pada 4 Desember 1995 saat masih berusia 19 tahun. Bima Sakti menjadi pemain yang membukukan rekor 55 kali penampilan bersama timnas Indonesia. Beberapa waktu Bima sempat didaulat menjadi kapten tim nasional.
Pada 2016, Bima bermain untuk Persiba Balikpapan, klub tanah kelahirannya, di Indonesia Soccer Championship A 2016. Selain menjadi pemain, kala itu Bima juga merangkap sebagai asisten pelatih Tim Beruang Madu. Bima mencetak gol perdananya saat menumbangkan Bali United dengan skor 3-1. Bima akhirnya memutuskan pensiun di usia 40 tahun dari klubnya yang terakhir, Persiba.
Karier sebagai Pelatih Timnas
Pada awal tahun 2017, pria kelahiran 23 Januari 1976 ini ditunjuk PSSI untuk mendampingi Luis Milla sebagai Asisten Pelatih Timnas Indonesia U-23. Ia menjadi jembatan bagi para punggawa Timnas U-23. Evan Darmono dkk yang kurang memahami strategi Luis Milla.
Pada Sea Games 2017, Indonesia hanya mampu meraih perunggu dan tersingkir dari babak 16 besar Asian Games 2018. Akhirnya Luis Milla memutuskan kembali ke Spanyol usai gelaran Asian Games 2018.
Setelah dua tahun menjadi asisten pelatih, ia kemudian dipercaya untuk menjadi pelatih Timnas Indonesia U-16. Bima Sakti sukses membawa asuhannya, Timnas U-16 lolos ke Piala AFC U-16 tahun 2020.
Meski tak lagi menjadi pemain, Bima mengakui terus berkontribusi untuk kejayaan sepak bola Indonesia dengan mencetak generasi-generasi unggulan masa depan.
Itulah profil singkat legenda Timnas Indonesia, Bima Sakti. Semoga bermanfaat.
Berita Terkait
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
-
Justin Hubner: Saya Merasa Seperti Cristiano Ronaldo!
-
Justin Hubner Bongkar Klub Indonesia yang Coba Goda Dirinya: Saya Tolak Lha!
-
Ada Cerita Lain yang Membuat Venezia Relakan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Jay Idzes Menuju Torino: Gaji Fantastis Menanti dan Rekor Sejarah Tercipta
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia Bikin PSV Panen Cuan Rp37 Miliar
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk