Bolatimes.com - Barito Putera menjadi salah satu kontestan Liga 1 selaku kompetisi tertinggi Indonesia saat ini. Klub asal Banjarmasin ini dikenal akan konsistensinya berada di pentas teratas.
Barito Putera telah berkecimpung di kasta teratas sepak bola Indonesia atau Liga 1 sejak 2011. Dalam tempo 10 tahun, konsistensi terus ditunjukkan tim yang berjuluk Laskar Antasari tersebut.
Sejarah mencatatkan Barito Putera resmi berdiri pada tahun 1988 dengan nama PS (Persatuan Sepak Bola) Barito Putera. Untuk itu, nomor 88 tersemat di logo Laskar Antasari.
Baca Juga:
Marc Klok Merapat ke Persib, Videonya Diserbu Netizen
Adapun Founding Father Barito Putera adalah Alm H Abdussamad Sulaiman yang dikenal sebagai pengusaha dari Kalimantan Selatan.
Selain sebagai pendiri, Almarhum H. Abdussamad Sulaiman tercatat sebagai pemilik Barito Putera. Pasca dirinya meninggal dunia pada 2011 silam, sang anak, Hasnuryadi Sulaiman, menjadi pemilik Laskar Antasari dan saat ini juga berstatus CEO klub.
Meski cenderung sebagai klub ‘muda’, Barito Putera memiliki catatan panjang dalam sejarah sepak bola Indonesia. Sebelum konsisten di Liga 1, Laskar Antasari pernah mencicipi panasnya persaingan panas di pentas teratas Indonesia yakni Galatama dan Ligina 1.
Baca Juga:
Mengenal Lee Woon-Jae, Kiper Legendaris Korea Selatan yang Jadi Mualaf
Bahkan di Ligina 1, Barito Putera yang baru berusia 6 tahun, mampu menembus babak semifinal sebelum ditumbangkan Persib yang selanjutnya menjadi kampiun.
Setelahnya, Barito Putera sempat menjadi tim medioker di periode 1999 dan 2002. Bahkan masalah keuangan sempat menghampiri Laskar Antasari hingga turun kasta ke Divisi 1 pada 2003.
Krisis tersebut terus menggerogoti tubuh Barito Putera yang pada tahun 2004 turun ke Divisi 2, sebelum akhirnya berhasil promosi ke Divisi 1 pada 2008 di era kepelatihan Salahudin.
Baca Juga:
BREAKING NEWS - Egy Maulana Vikri Resmi Tinggalkan Lechia Gdansk
Di era Salahudin ini lah Barito Putera mulai bangkit. Puncaknya terjadi pada musim 2011-2012. Saat itu, Laskar Antasari hanya finis di tempat ke-6. Secara peringkat, mereka tak bisa maju ke babak Play Off untuk mencari tiket promosi.
Namun, hukuman yang diterima Persebaya Surabaya dari PSSI membuat Barito Putera otomatis naik ke peringkat ke-5 dan berhasil lolos ke babak Play Off yang kemudian menjadi juara sehingga berhak promosi ke kasta teratas usai di partai final mengalahkan Persita Tangerang dengan skor 2-1 di Manahan, Solo.
Sejak saat keberhasilan tersebut, Barito Putera tetap nyaman bermain di pentas teratas dan konsisten menjadi peserta Liga 1 hingga saat ini.
Baca Juga:
Penundaan Liga 1 Diharapkan Bisa Buka Akses Vaksin Pelaku Sepak Bola
Berawal dari Nazar dan Liga Tarkam
Dalam situs resmi klub, terdapat sebuah kutipan menarik yang terpampang. Kutipan itu berupa ucapan dari sang pendiri Alm H Abdussamad Sulaiman yang berbunyi:
“Barito Putera ini dibentuk sebagai janji saya kepada Allah SWT, bahwa jika saya diberikan rezeki berlebih akan membentuk sebuah klub sepak bola.”
Kutipan bak nazar ini lah yang menjadi cikal bakal lahirnya Barito Putera di tangan Alm H Abdussamad Sulaiman pada tahun 1998.
Masih dari laman resmi klub, ide membentuk klub sepak bola sendiri lahir sejak tahun 1970 an. Kala itu, di Banjarmasin diadakan Liga Tarkam (Antar Kampung) yang finalnya mempertemukan Indrapura Muda vs Tim Karbau Lapas yang dimenangkan Indrapura dan mewakili Teluk Tiram.
Dari sana lah Alm H Abdussamad Sulaiman mencetuskan berdirinya klub amatir bernama Persenus (Persatuan Sepak Bola Nusantara).
Pembentukan klub ini dibarengi dengan pemanggilan seluruh pemain terbaik di Banjarmasin dan pemanggilan mantan penggawa timnas Indonesia, Kurnia Hasan, sebagai pelatih.
Singkat cerita, Persenus berhak mewakili Komda PSSI Kalselteng usai menekuk klub perserikatan, Perseban. Keberhasilan itu membuat Persenus melenggang ke Jakarta untuk mengikuti turnamen Soeharto Cup pada 1980.
Soeharto Cup pun menjadi kompetisi nasional pertama yang diikuti oleh Persenus. Namun, tak ada prestasi yang bisa diukir setelah tim asal Kalimantan ini gagal di babak grup.
Kegagalan ini dan rasa tak puas di kompetisi amatir kemudian membuat Alm H Abdussamad Sulaiman memutuskan membentuk klub profesional bernama PS Barito Putera pada tahun 1988 yang kemudian angka 88 diadopsi di logo klub berjuluk Laskar Antasari tersebut.
Berita Terkait
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Resmi! Liga 1 Musim 2024/2025 Tetap Pakai Wasit Asing
-
Doa Legenda untuk Persib Bandung di Championship Series
-
Di Balik Keputusan LIB Gulirkan Kembali Liga 1
-
FIFA Sanksi Persija Jakarta dan Empat Klub Lainnya
-
Jeda Liga 1 Jadi Kesempatan Bojan Hodak Berikan Hal Ini untuk Pemain Persib
-
Jeda Komperisi Liga 1 Tak Membuat Pemain Persib Stefano Beltrame Tenang
-
Pemain Persib Bandung Ryan Kurnia Nikmati Jeda Kompetisi untuk Pemulihan
-
Shin Tae-yong Apresiasi Bantuan Erick Thohir, Timnas Indonesia U23 Bisa Berangkat Lebih Awal
-
Soal Kompetisi Liga 1 Ditunda, CEO Bali United dan Pelatih Berbeda Pandangan
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Indomie Dukung Persib Sebagai Wakil Indonesia Di AFC Champions League 2 Musim 2024/2025
-
Jay Idzes Resmi Debut di Serie A Italia, Tampil Starter Lawan Fiorentina
-
Indra Sjafri Manfaatkan Turnamen di Korea Selatan untuk Uji Pemain Baru
-
Marselino Ferdinan Resmi Gabung Klub Divisi 2 Inggris, Lebih Tinggi dari Elkan Baggott
-
Persib Bandung Vs PSBS Biak: Regulasi Larangan Suporter Tamu Masih Berlaku
-
Piala Presiden 2024, Cerminan Hiburan Rakyat dan Indonesia
-
Persib Bandung Luncurkan Program Membersib
-
Dapatkan Tiketnya dan Berikan Dukungan Terbaik di Pesta Rakyat Persib
-
Update Terkini Kondisi Welber Jardim Jelang Lawan Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024
-
Persib Bandung Tak Pasang Target Tinggi di Piala Presiden 2024