Galih Priatmojo
Pelatih Timnas U-16 Bima Sakti (tengah) memberikan instruksi kepada pemain saat latihan di Lapangan ABC Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (13/9/2019). Latihan tersebut untuk persiapan jelang laga Grup G Kualifikasi Piala Asia U-16 2020 di Stadion Madya Gelora Bung Karno. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.

Bolatimes.com - Timnas Indonesia U-16 memetik kemenangan meyakinkan saat menjamu Filipina di kualifikasi Piala Asia U-16 2020. Momentum ini disebut bakal jadi pengobat rindu para pecinta sepak bola Indonesia pascahasil buruk yang diraih timnas senior.

Yap, masyarakat sempat dibuat kecewa karena hasil kurang memuaskan Timnas Indonesia senior di ajang kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia beberapa waktu lalu.

Pada ajang tersebut, tim asuhan Simon McMenemy kalah di dua laga awal babak penyisihan Grup G. Pasukan Merah Putih senior takluk 2-3 dari Malaysia dan 0-3 dari Thailand.

Baca Juga:
Lakoni Debut Sebagai Pelatih di Liga Champions, Lampard Sudah Tak Sabar

Pelatih Timnas Indonesia U-16 Bima Sakti saat pertandingan melawan Timnas Filipina pada Kualifikasi Piala AFC U-16 2020 di Stadion Madya, Jakarta, Senin (16/9). Timnas Indonesia U-16 menang dengan skor 0-4. [Suara.com/Arya Manggala]

Kini, kemenangan timnas Indonesia U-16 atas Filipina 4-0 di di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Senin (16/9/2019), bisa mengobati kekecewaan masyarakat Indonesia.

Ini baru perjalanan awal di laga pertama Garuda Asia guna menuju Piala Asia 2020.

Namun, Pelatih Bima Sakti tidak menginginkan anak asuhannya menjadi jemawa. Mantan asisten pelatih timnas Indonesia U-23 itupun tidak ingin anak asuhannya merasa bintang.

Baca Juga:
Tatap Putaran Kedua Liga 1, PSIS Semarang Pulangkan Bruno Silva

Oleh sebab itu, Bima Sakti punya cara jitu menangkal agar para pemain tidak merasa besar kepala. Ia membatasi Marselino Ferdinan dan kawan-kawan dalam menggunakan telepon genggam.

"Jangan terlalu dibesarkan, jangan terlalu di puji karena pujian itu adalah racun. Mungkin bisa langsung tanya ke Marselino, sampai sekarang belum pegang hape nih dia, jadi mungkin kangen ya, mungkin kangennya luar biasa seperti kangen sama orang tua, nih belum pegang hape sampai sekarang dari pagi, kemudian sore hanya satu jam dia pegang hape, kita kasih tahu untuk minta doa restu sama kedua orang tua, setelah itu belum, hapenya masih kita kumpulin, kita atur, terutama masalah penggunaan hape dan media sosial juga," kata Bima Sakti dalam jumpa pers usai pertandingan.

Pelatih timnas Indonesia U-16, Bima Sakti (tengah) dan kapten timnas U-16 Marselino Ferdinan (kanan) dalam jumpa pers usai mengalahkan Filipina dengan skor 4-0 di Stadion Madya, Senayan, Senin (16/9/2019). (Adie Prasetyo Nugraha/suara.com).

"Ya saya ingin lebih bijak mereka menanggapi, apalagi ini baru menang pasti pujian banyak, saya bilang ke mereka kita belum apa-apa, masih ada lagi tugas kita lebih berat, besok lawan Mariana Utara, lawan Brunei juga, apalagi nanti minggu lebih berat lagi," ia menambahkan.

Baca Juga:
Exco PSSI Ini Sebut Simon McMenemy Bukan Level Pelatih Timnas

Terkait tren negatif timnas Indonesia senior, Bima Sakti tidak mau banyak komentar. Ia hanya menganggap Andritany Ardhiyasa dan kawan-kawan masih dalam proses.

"Untuk tim senior saya pikir kita tidak boleh banding-bandingkan karena ini sebuah proses, mereka (timnas U-16) juga dulu awalnya begitu sama, waktu di Bogor uji coba kalah lawan PS Tira 3-0, lawan SKO Ragunan juga menang tapi mainnya juga belum begitu bagus. Saya pikir ini sebuah proses, senior juga gitu, ya semoga ke depan bisa lebih baik," pungkasnya.

 

Baca Juga:
Bertingkah Seusai Laga, Pemain Ini Bikin Arsenal Kena Sial

Load More