Stephanus Aranditio
Sejumlah pendukung klub sepak bola Persija, The Jakmania melakukan ziarah ke makam Haringga Sirla di Indramayu, Jawa Barat, Senin (24/9). Haringga meninggal dunia akibat penganiayaan oleh sejumlah oknum pendukung klub sepakbola Persib pada laga lanjutan Liga 1 Minggu (23/9). (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

Bolatimes.com - Tim Pencari Fakta (TPF) PSSI yang diketuai oleh anggota Komite Eksekutif (Exco) buka suara terkait temuan-temuan yang terjadi saat pertandingan antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung yang memakan korban jiwa.

Pada pertandingan pekan ke-24 Liga 1 2018 di GBLA, Minggu (23/10/2018) tersebut ada korban jiwa dari suporter Persija yakni Haringga Sirla yang dikeroyok oleh Bobotoh.

Dengan adanya korban jiwa itu, PSSI memberhentikan Liga 1 2018 untuk sementara waktu. PSSI ingin TPF bekerja menindaklanjuti dan melakukan investigasi tewasnya Haringga.

Baca Juga:
Cerita di Balik Keputusan Wesley Sneijder Pindah Agama

"TPF yang ditugaskan oleh Ketua Umun Edy Rahmayadi telah menyelesaikan tugasnya. Memang cepat terhitung 5 hari. TPF bekerja dengan waktu karena PSSI telah istirahatkan Liga 1 selama satu pekan. Kami segera bergerak cepat agar hasilnya bisa segera dikirim ke Komdis dan PSSI," kata Gusti Randa di saat jumpa pers di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (3/10/2018).

Sejumlah pendukung klub sepak bola Persija, The Jakmania melakukan ziarah ke makam Haringga Sirla di Indramayu, Jawa Barat, Senin (24/9). Haringga meninggal dunia akibat penganiayaan oleh sejumlah oknum pendukung klub sepakbola Persib pada laga lanjutan Liga 1 Minggu (23/9). (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

Dalam melakukan investigasi, TPF menemui beberapa elemen untuk menemukan beberapa fakta. Temuan tersebut pun langsung dilaporkan kepada Komite Disiplin (Komdis) yang kebetulan juga sedang menggelar sidang pada kasus lain Senin (1/10/2018).

"Fakta langsung diberikan kepada Komdis yang didapat dari beberapa sumber. Kami sudah memberikan informasi sesuai mandat ketua umum agar tegas, tepat, dan memberikan pelajaran kepada klub yang ada di Liga 1 dan Liga 2," tambahnya.

Baca Juga:
PSSI Akan Evaluasi Kontrak Fakhri Husaini di Timnas Indonesia U16

"Kami di sana menemui semua elemen seperti pihak Persib Bandung. Di situ ada manajemen, panpel, Bobotoh, dan pihak polisi begitupun dengan Persija. Hasilnya pun kita sudah berikan kepada Komdis," jelasnya.

Gusti Randa menambahkan pihaknya dalam hal ini bukanlah yang membuat sanksi atau hukuman. Seluruh keputusan terkait hal tersebut merupakan wewenang dari Komdis PSSI.

Terlebih, Komdis sudah memutuskan hasil sidangnya. Oleh sebab itu, TPF tidak berhak menanggapi hasil yang dikeluarkan Komdis PSSI.

Baca Juga:
Romantis! Ryuji Utomo Melamar Kekasihnya di Atas Helikopter

"Apa yang dikeluarkan Komdis itu sudah jadi ranah yudisial. Oleh karena itu, semua anggota PSSI lain sudah tidak bisa menanggapi hal itu. Karena sudah diputuskan oleh Komdis maka sudah tidak bisa lagi menanggapi."

"Soal apa yang temukan, Kami Kerja secara tertutup dan sudah diserahkan kepada Komdis. Tidak mungkin temuan itu diberikan. Kami sendiri (TPF) tidak memikili copy nya," pungkasnya.

TPF sendiri diisi oleh sembilan anggota Exco PSSI. Komdis pun telah mengeluarkan sanksi cukup berat kepada Persib Bandung akibat pelanggaran regulasi saat laga melawan Persija Jakarta di GBLA.

Baca Juga:
Serupa Ratna Sarumpaet, 5 Pesepak Bola Ini Juga Operasi Plastik

Salah satu hukuman yang dijatuhi Komdis yakni Maung Bandung harus bemain di Pulau Jawa saat melakoni laga kandang sampai Liga 1 2018 selesai. Tim berjuluk Pangeran Biru itu juga harus menjalani partai kandang tidak dihadiri oleh Bobotoh saat musin Liga 1 2019 selama paruh musim.

Sementara Bobotoh dilarang mendukung Persib Bandung baik itu laga home atau away sepanjang sisa Liga 1 2018 dan separuh musim 2019.

 

Berita ini sudah ditayangkan di suara.com

Load More