Galih Priatmojo | Irwan Febri Rialdi
Timnas Australia U-16 di Piala Asia U-16 2018. (Twitter/@Socceroos).

Bolatimes.com - Tim nasional (timnas) Indonesia U-16 dipastikan menghadapi Australia di babak perempat final Piala Asia U-16 2018. Hasil itu didapat setelah pada Jumat (28/9/2018), tim muda Negeri Kanguru menaklukkan Afghanistan 4-0 dan menempati peringkat kedua Grup D. Jelang hadapi laga perempat final, berikut statistik Australia yang bakal jadi calon lawan kuat skuat Garuda Asia.

Pertandingan antara Indonesia versus Australia di babak perempat final Piala Asia U-16 tersebut akan digelar pada Senin (1/10/2018) di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur.

Kemenangan tentu menjadi harga mati bagi skuat garuda Muda, mengingat kemenangan dari Australia akan meloloskan Indonesia secara otomatis ke Piala Dunia U-17 tahun depan di Peru. Namun, tentu saja misi itu tak akan mudah karena yang menjadi lawan adalah Australia, salah satu kekuatan besar sepak bola di Asia.

Baca Juga:
Video: Tsunami Palu Hancurkan Rumah Pemain Persija Jakarta

Untuk itu, berikut Bolatimes.com menyajikan statistik kekuatan dan kelemahan Australia di Piala Asia U-16 2018 yang perlu menjadi waspada.

1. Kemampuan dua lini yang merata

Australia memiliki kemampuan menyerang dan bertahan yang terbilang sama kuat, tidak ada yang menonjol salah satu.

Baca Juga:
Dari Malaysia, Timnas U-16 Panjatkan Doa untuk Gempa Palu

Tergabung di Grup A, Australia berhasil mencetak enam gol, akan tetapi mereka juga kemasukan empat gol. Gol-gol Australia masing-masing dilesatkan ke gawang Iran dua kali dan Afghanistan sebanyak empat kali.

Menariknya, meski Australia memiliki keunggulan postur, tak sekalipun mereka mencetak gol melalui tandukan kepala. Keempat gol tersebut tercipta melalui skema bola bawah di kotak penalti.

Sementara itu, pertahanan Socceroos muda telah dipaksa memungut bola sebanyak empat kali yang tiga di antaranya berasal dari Korea Selatan dan satu gol penalti dari Irak.

Baca Juga:
Klub-klub Liga 1 Kompak Kirim Doa untuk Korban Gempa Palu

Indonesia sendiri sangat berpeluang untuk mengikuti jejak Korea Selatan karena Australia memiliki kelemahan ketika menghadapi pemain yang memiliki kecepatan tinggi. Hal itu terlihat ketika Australia dibobol tiga gol oleh Korea Selatan, di mana ketiga gol tersebut terjadi karena barisan pertahanan Australia kesulitan menandingi kecepatan lini serang skuat Negeri Gingseng.

2. Menit-menit krusial Australia

Di Piala Asia U-16 2018, pertahanan Australia akan sulit ditembus di babak pertama. Namun, ketika memasuki babak kedua, pertahanan anak asuh Trevor Morgan lebih melunak.

Baca Juga:
Egy Maulana, Eks Real Madrid, dan Media Asing Soroti Gempa Palu

Terbukti dengan empat gol yang berhasil bersarang ke gawang Australia oleh Korea Selatan dan Iran, tiga di antaranya terjadi di babak kedua (pada menit ke-51, 68, dan 81'). Sementara satu gol lainnya terjadi di menit-menit akhir babak pertama, yakni di menit 43.

Di sisi lain, lini serang Australia sama-sama produktif baik di babak pertama ataupun di babak kedua. Dari enam gol yang berhasil diciptakan ke gawang Irak dan Afghanistan, keduanya berasal di dua babak, yakni pada menit ke-8, 26', 45+3', 61', 67, dan 74'.

3. Pemain kunci

Pemain Timnas Australia U-16. (Twitter/@Socceroos).

Ketika menghadapi Australia, perlu kiranya para pemain bertahan skuat Garuda Muda memberi perhatian khusus kepada dua penggawa Socceroos, yakni Noah Botic dan Joseph Roddy.

Botic dan Roddy berposisi sebagai penyerang, keduanya menyumbang lima dari enam gol yang dibuat Australia. Botic mencetak tiga gol dan Roddy mengoleksi dua gol.

Sementara itu, pelanggaran di luar kotak penalti juga sangat disarankan untuk dihindari. Pasalnya Australia memiliki dua penembak jitu, mereka adalah Birkan Kirdar dengan kaki kanan dan kapten Ryan Teague dengan kaki kirinya.

Kedua pemain tersebut memang belum menciptakan gol di Piala Asia U-16 2018. Namun, sepakan bebas keduanya begitu berbahaya. Kirdar sempat membuat mistar gawang Irak bergetar, sementara Teague membuat kiper Afghanistan berusaha keras menepis tendangan melengkung dari kaki kirinya.

4. Mental

Australia diyakini tampil percaya diri ketika bersua Indonesia. Bukan karena status mereka sebagai negara unggulan, tetapi lebih ke rekor pertemuan.

Indonesia dan Australia dengan para pemain tak jauh berbeda pernah bersua di ajang Piala AFF U-15 2017 di Chonburi, Thailand. Ketika itu, anak asuh Fakhri Husaini tumbang dengan skor besar 3-7.

Di sini lain, mereka tentu akan memberi perhatian khusus kepada Bagus Kahfi, karena pemain asal Magelang itu mencetak hat-trick ketika menghadapi negara Kanguru tersebut.

Nah berikut tadi empat uraian statistik Australia yang bakal jadi calon lawan Timnas Indonesia U-16 di perempat final Piala Asia U-16 2018.

 

Load More