Stephanus Aranditio | Irwan Febri Rialdi
Pemain timnas Palestina Shehab Qumbor (kanan) dan Omar Alsharif kecewa karena gagal meraih kemenangan saat menghadapi Taiwan pada babak penyisihan Grup A cabang Sepak Bola Asian Games 2018 di Stadion Patriot Bekasi Jawa Barat, jumat (10/8/2018). (ANTARA/INASGOC/Charlie)

Bolatimes.com - Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi timnas U-23 Palestina pada laga kedua Grup A Asian Games 2018 di Stadion Patrioit, Bekasi, Rabu (15/8/2018). Menjelang laga tersebut, ada tiga kelemahan lawan yang wajib diketahui skuat Garuda.

Palestina saat ini menjadi pemuncak klasemen sementara Grup A Asian Games 2018 dengan kolesi empat poin. Mereka belum terkalahkan dengan manahan imbang Taiwan di laga perdana dan menumbangkan Laos dengan skor 2-1 pada laga kedua.

Dengan catatan tersebut, pantas kiranya jika Palestina akan menjadi lawan yang tanggung bagi Hansamu Yama dan kolega. Kendati Palestina tampil apik, bukan berarti mereka tak memiliki celah untuk dikalahkan.

Baca Juga:
Indra Sjafri Panggil 33 Pemain untuk TC Timnas Indonesia U-19

Berikut Bolatimes.com menyajikan tiga kelemahan Palestina yang dilansir dari lembaga statistik Labbola melalui akun twitternya:

1. Tipe permainan Palestina

Sebelum menghadapi Indonesia, Palestina telah memainkan dua pertandingan. Dalam dua pertandingan tersebut, mereka selalu unggul dalam penguasaan bola.

Baca Juga:
Data dan Fakta Penting Jelang Timnas Indonesia U-23 Vs Palestina

Masing-masing 64 persen ketika menghadapi Taiwan dan unggul 66 persen ketika menghadapi Laos.

Pemain timnas Taiwan Shaochieh (20) saat duel udara dengan pemain Palestina Abdallatif Albahdari pada babak penyisihan Grup A cabang Sepak Bola Asian Games 2018 di Stadion Patriot Bekasi Jawa Barat, jumat (10/8/2018). (ANTARA/INASGOC/Charlie)

Selain itu, Palestina juga tak segan melempar tendangan ke arah gawang lawan. Dalam dua laga, Odday Dabbagh cs telah melakukan percobaan ke gawang sebanyak 67 tendangan.

Data-data tersebut tampaknya harus benar-benar diperhatikan oleh Luis Milla selaku nakhoda skuat Garuda untuk tidak memberikan ruang gerak pada pemain Palestina menguasai bola.

Baca Juga:
5 Kekuatan Timnas Palestina U-23 yang Wajib Diwaspadai Indonesia

2. Menit-menit rentan

Tak pernah menelan kekalahan bukan berarti tak memiliki celah untuk dibobol. Palestina memiliki pertahanan paling lemah di babak pertama, tepatnya pada menit 31-45.

Tercatat empat kali sudah mereka kemasukan pada kisaran waktu tersebut.

Baca Juga:
5 Calon Top Skor Serie A Italia Musim 2018/19, Ada Pesaing Baru

Jika gagal mencetak gol pada menit itu, Indonesia masih memiliki kesempatan pada awal babak kedua. Pada rentang waktu 46-60, Palestina juga memiliki ruang untuk dibobol, dua gol sudah yang bersarang pada 15 menit awal pertandingan.

3. Produktifitas gol Palestina

Palestina adalah tim yang menggebu-gebu di awal pertandingan. Mereka sangat agresif saat kick-off hingga menit ke-30. Selama 30 menit awal pertandingan, total telah tujuh gol yang pernah tercipta. Namun, yang terbanyak terjadi pada 15 menit kedua.

Pemain timnas Palestina Amed Qatmish (kiri) saat menghalau serangan pemain Laos Phouttthasa Khochalern pada pertandingan Grup A Asian Games 2018 di Stadion Patriot, Bekasi Minggu (12/8). (ANTARA/INASGOC/Charlie)

Meski begitu, hal ini tampaknya sangat bisa diatasi oleh Hansamu Yama cs. Indonesia adalah tim yang kuat baik serangan dan pertahanan di 30 menit awal pertandingan.

Pada 30 menit awal pertandingan, skuat Garuda belum pernah kebobolan. Hal ini sangat kontras dengan Palestina yang sangat ganas di 30 menit awal pertingan.

Hanya saja, pasukan Luis Milla akan mudah untuk dibobol ketika waktu pertandingan memasuki menit ke-31 hingga akhir pertandingan. Dalam rentang waktu tersebut, jala Indonesia telah bergetar sebanyak lima kali.

Load More