Galih Priatmojo
Selebrasi Amiruddin Bagus Kahfi Al-Fikri usai cetak gol ke gawang Vietnam U-16 (Instagram/Galih)

Bolatimes.com - Timnas Indonesia U-16 malam nanti, Kamis (9/8/2018) bakal melakoni laga bertajuk el classico menghadapi Malaysia di babak semifinal AFF U-16 2018. Ketajaman kaki Amiruddin Bagus Kahfi kembali diandalkan untuk mengoyak jala harimau malaya.

Ya, putra asli Magelang ini memang jadi tumpuan bagi skuat Garuda Muda di lini depan selama helatan AFF U-16 2018. Selain memiliki kecepatan dan fisik yang kuat, ketajaman instingnya di depan gawang membuat Bagus benar-benar jadi momok bagi kiper lawan.

Kini kembaran dari Bagas Kaffa yang juga memperkuat TImnas Indonesia U-16 itu telah mengantongi 11 gol selama fase penyisihan di Grup A. Koleksi golnya itu bahkan sudah melampaui rekor pencetak gol terbanyak AFF U-16 sepanjang masa yang pernah diukir duo pemain Australia, John Roberts (2016) dan Marc Moric (2015) yang hanya sanggup mencetak 8 gol.

Baca Juga:
Ternyata Rambut Bagus Kahfi Sengaja Dikeriting , Ini Alasannya

Berkat performanya yang ciamik itu, namanya kini terus jadi sorotan.

Tapi siapa sangka, Bagus dulu sempat diremehkan lantaran posturnya yang mungil kala pertama kali mengikuti sekolah sepakbola di kampungnya. Guru Olahraganya semasa SD, Rahayu mengungkapkan, Bagas dan Bagus mulai menggeluti sepakbola sejak kelas 2 SD.

Namun fisiknya yang mungil, banyak yang menyangsikan kemampuan putra pasangan Yuni Puji Istiono dan Dewi Kartikasari itu.

Baca Juga:
Rp1,34 Triliun untuk Kepa Arrizabalaga, Pantas atau Berlebihan?

"Dulu Bagus sama Bagas itu kalau latihan di lapangan dekat SDN Pancuranmas yang ngga jauh dari rumahnya. Mereka itu ikut latihan sepakbola dari kelas 2 SD. Banyak yang waktu itu meremehkan mereka karena posturnya yang mungil dari yang lain," ungkapnya saat ditemui Bolatimes, Kamis (9/8/2018).

Bagus Kahfi (kiri) Bagas Kaffa (kanan) (Dok. Pribadi/Galih)

Tapi berkat kemauan dan usaha keras ditambah dukungan keluarga terutama sang ayah, Bagus bersama kembarannya Bagas mampu berkembang pesat dalam dua tahun berikutnya.

"Kebetulan saya ngikuti perkembangan Bagus dan Bagas dan dekat dengan keluarganya jadi tahu keseharian mereka. Beranjak di kelas 3 dan 4 itu mereka berkembang pesat kemampuannya di sepakbola terutama fisik dan mentalnya," terangnya.

Baca Juga:
Kepa Arrizabalaga dan Deretan Kiper Termahal di Dunia

Rahayu mengatakan, kedua anak didiknya itu benar-benar sudah mencintai sepakbola sedari kecil. Baik di rumah atau ketika di sekolah keduanya tidak lepas dari aktivitas bermain bola.

"Bagus sama Bagas itu sama saja, seneng banget sama main bola. Di sekolah itu kalau ngga ada bola ya sepatunya sendiri ditendang, digiring-giring gitu. Kadang kalau pagi sebelum masuk kelas saat luang ya mainannya nendang bola," ungkapnya.

Rahayu menyebut, Bagus dan kembarannya Bagas selalu jadi andalan di sekolahnya terutama untuk bidang olahraga sepakbola.

Baca Juga:
3 Pemain Pilar Penting Timnas Indonesia U-16 di Piala AFF U-16

"Bisa dibilang Bagus itu andalan SDN Pancuranmas dia sama Bagas selalu langganan bawa piala untuk SDN Pancuranmas bahkan sampai tingkat Karesidenan waktu itu. Mereka andalan di sepakbola," terang Rahayu yang menyebut si kembar sebagai panggilan akrab Bagus dan Bagas.

Ia menambahkan meski aktif di bidang sepakbola, prestasi Bagus di bidang akademik juga lumayan. Pemain yang menyandang nomor punggung 20 ini berhasil lulus dengan nilai baik.

"Kalau di sekolah pelajaran ya tetap bisa ngikutin. Bagus dan Bagas juga lulus dengan predikat baik," katanya.

Rahayu berharap baik Bagus maupun Bagas bisa sama-sama mengharumkan nama Kabupaten Magelang terutama daerah Pancuranmas dengan berprestasi bersama Timnas Indonesia U-16.

"Bagus dan Bagas merupakan putra asal Pancuranmas yang bisa tembus hingga skuat Timnas Indonesia U-16. Jadi baru mereka berdua itu yang pertama kali dari Kabupaten Magelang yang bisa lolos. Kami berharap besar mereka bisa membanggakan Indonesia dan juga kampung halamannya," tandasnya.

Load More