Bolatimes.com - Indonesia yang saat itu masih bernama Hindia Belanda (Dutch East Indies) membuat sejarah dengan menjadi negara Asia pertama yang tampil di ajang Piala Dunia 1938.
Pada tanggal 5 Juni 1938 tersebut, Hindia Belanda memasuki lapangan dengan kaus oranye untuk melawan Hungaria. Kapten Hindia Belanda, Achmad Nawir mengenakan kacamata di lapangan pada kesempatan bersejarah itu.
Dia menjadi pemain terakhir yang diizinkan untuk menggunakan kacamata di Piala Dunia sampai akhirnya muncul pemain Belanda, Edgar Davids 60 tahun kemudian.
Pertandingan yang pada saat itu digelar di Stadion Reims, Prancis menjadi saksi sejarah perjuangan Hindia Belanda bertarung melawan Hungaria di laga perdananya, Hindia Belanda terpaksa tunduk 0-6 dari Hungaria.
Saat bertanding, fisik yang kontras antara kedua belah pihak dengan cepat menjadi jelas karena Hungaria memimpin terlebih dahulu melalui Vilmous Kohut pada menit ke-13 dan menambahkan lagi dalam dua menit kemudian.
Dua gol dari Gyula Zsengeller dan Sarosi menutup babak pertama dengan skor 4-0. Pada babak kedua, Hindia Belanda tampil lebih tenang namun tetap kebobolan dua gol tambahan dari Gyula Zsengeller dan Sarosi lagi.
Perjalanan panjang sejauh 11 ribu km Hindia Belanda ke Prancis terpaksa terhenti dalam satu pertandingan melawan Hungaria karena Piala Dunia saat itu menggunakan sistem gugur.
Dilansir dari bbc, satu hari setelah pertandingan itu koran Prancis "Perancis L’Equipe", memuat laporan pertandingan tersebut dengan judul "Gaya menggiring bola pemain depan Tim Hindia Belanda, sungguh brilian. Tapi pertahanannya amburadul, karena tak ada penjagaan ketat."
Skuat Hindia Belanda saat itu terdiri dari suku Jawa, Maluku, Tionghoa, Indo-Belanda. Mereka antara lain kiper Bing Mo Heng, Herman Zommers, Franz Meeng, Isaac Pattiwael, Frans Pede Hukom, Hans Taihattu, Pan Hong Tjien, Jack Sammuels, Suwarte Soedermandji, Anwar Sutan, dan kapten tim Nawir.
Mereka dipimpin oleh pelatih asal Belanda bernama Johannes Christoffel van Mastenbroek.
Hindia Belanda yang kini bernama Indonesia telah menjadi catatan sejarah penting dalam perkembangan sepak bola di Asia sebagai negara Asia pertama yang bermain di Piala Dunia bahkan sebelum AFC berdiri pada 1954.
Berita Terkait
-
Tantangan Pengangguran Muda Menguat, YES 2025 Dorong Arah Baru Ekonomi Hijau, Digital, dan Hilirisasi
-
Chelsea Juara Dunia, Bonus Rp249 Miliar Mengalir ke Keluarga Jota
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Blunder Memalukan Manchester City: Nama Tijjani Reijnders Typo di Jersey
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Pemain Keturunan Indonesia Pascal Struijk Tampil Kece Saat Leeds Lawan AC Milan
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk