Bolatimes.com - Piala AFF 2018 akan segera digelar pada 8 November hingga 15 Desember 2018. Sedangkan pengundian grup akan digelar pada 2 Mei 2018 di Hotel Mulia, Jakarta.
"Nanti 2 Mei akan ada drawing Piala AFF di Jakarta. Piala AFF tahun ini menggunakan format baru. Proses drawing akan digelar di Hotel Mulia," ujar Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, dikutip Bolatimes.com dari Goal.
Dalam acara pengundian tersebut, legenda sepak bola Indonesia, Ponaryo Astaman, ditunjuk sebagai duta besar sebagai 'VIP co-host' untuk undian.
Sebelum berlangsungnya undian grup Piala AFF 2018 itu, mari kita mengingat kembali sosok Pornaryo Astaman sebagai legenda Timnas Indonesia.
Kiprah Ponaryo Astaman di kawasan Asia
Ponaryo dianggap sebagai gelandang terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia.
Ia menggebrak panggung Internasional di Piala Asia 2014 di China. Di mana, Ponaryo saat itu mencetak gol kemenangan spektakuler dalam kemenangan 2-1 atas Qatar.
Sebagai gelandang bertahan, melesatkan bola ke gawang bukanlah tugas utamanya. Namun, apa yang dilakukan Ponaryo saat itu disebut sebagai aksi yang mengagumkan.
Karier pemain yang akrab disapa Popon itu di Timnas Indonesia berlangsung langgeng dari 2003 hingga 2013.
Ponaryo Astaman di Piala AFF
Ponaryo telah mengikuti Piala AFF dalam dua edisi. Namun, belum sekalipun ia mengangkat trofi pertarungan antar negara di kawasan Asia Tenggara tersebut.
Saat berusia 25 tahun, ia menjabat sebagai kapten tim dan berhasil menggapai partai puncak bersama skuat Garuda pada Piala AFF 2004. Tetapi saat itu Indonesia kalah 5-2 secara agregat dari Singapura.
Pada 2008, ia kembali dengan jersey dengan nomor punggung 11. Namun, saat itu langkah Indonesia terhenti di semifinal usai disingkirkan oleh Thailand.
Pada Piala AFF 2012, Ponaryo tak ikut membela Timnas Indonesia. Hal ini lantaran skuat Garuda diisi oleh para pemain Indonesia Premier League (IPL), korban dualisme PSSI saat itu.
Karier Popon setelah tak lagi membela Timnas Indonesia
Kemampuannya dalam membaca permainan membuat dirinya memutuskan menjadi seorang pelatih. Ia telah memperoleh lisensi A AFC dan melakoni debut untuk Borneo FC di ajang Piala Presiden 2018.
Ia saat ini juga menjadi seorang komentator di Indonesia. Pemahaman taktis yang luas tentang pertandingan sepak bola membuatnya ditarik sebagai analis televisi.
Selain itu, ia juga sempat berkecimpung dan bahkan menjadi ketua Asosiaso Pemain Profesional Indonesia (APPI).
Dengan berbagai prestasi Ponaryo di Indonesia atau pun di kawasan Asia, dirinya akan menjadi sorotan menarik di pengundian Piala AFF 2018.
Bolatimes.com/Irwan Febri Rialdi
Berita Terkait
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
-
Justin Hubner: Saya Merasa Seperti Cristiano Ronaldo!
-
Justin Hubner Bongkar Klub Indonesia yang Coba Goda Dirinya: Saya Tolak Lha!
-
Ada Cerita Lain yang Membuat Venezia Relakan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Jay Idzes Menuju Torino: Gaji Fantastis Menanti dan Rekor Sejarah Tercipta
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia Bikin PSV Panen Cuan Rp37 Miliar
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk