Galih Priatmojo | Irwan Febri Rialdi
Ponaryo Astaman (sumber: Instagram/@ponaryo11astaman).

Bolatimes.com - Piala AFF 2018 akan segera digelar pada 8 November hingga 15 Desember 2018. Sedangkan pengundian grup akan digelar pada 2 Mei 2018 di Hotel Mulia, Jakarta.

"Nanti 2 Mei akan ada drawing Piala AFF di Jakarta. Piala AFF tahun ini menggunakan format baru. Proses drawing akan digelar di Hotel Mulia," ujar Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, dikutip Bolatimes.com dari Goal.

Dalam acara pengundian tersebut, legenda sepak bola Indonesia, Ponaryo Astaman, ditunjuk sebagai duta besar sebagai 'VIP co-host' untuk undian.

Baca Juga:
Jurgen Klopp Angkat Topi Atas Sikap Para Penggawa AS Roma

Sebelum berlangsungnya undian grup Piala AFF 2018 itu, mari kita mengingat kembali sosok Pornaryo Astaman sebagai legenda Timnas Indonesia.

Kiprah Ponaryo Astaman di kawasan Asia

Ponaryo dianggap sebagai gelandang terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia.

Baca Juga:
10 Meme Lucu dari Insiden Kepelesetnya Kiper Bayern Munchen

Ia menggebrak panggung Internasional di Piala Asia 2014 di China. Di mana, Ponaryo saat itu mencetak gol kemenangan spektakuler dalam kemenangan 2-1 atas Qatar.

Sebagai gelandang bertahan, melesatkan bola ke gawang bukanlah tugas utamanya. Namun, apa yang dilakukan Ponaryo saat itu disebut sebagai aksi yang mengagumkan.

Baca Juga:
5 Fakta Menarik Lolosnya Real Madrid ke Final Liga Champions

Karier pemain yang akrab disapa Popon itu di Timnas Indonesia berlangsung langgeng dari 2003 hingga 2013.

Ponaryo Astaman di Piala AFF

Ponaryo telah mengikuti Piala AFF dalam dua edisi. Namun, belum sekalipun ia mengangkat trofi pertarungan antar negara di kawasan Asia Tenggara tersebut.

Baca Juga:
5 Pesebakbola Peraih Pemain Terbaik FWA sebelum Mohamed Salah

Saat berusia 25 tahun, ia menjabat sebagai kapten tim dan berhasil menggapai partai puncak bersama skuat Garuda pada Piala AFF 2004. Tetapi saat itu Indonesia kalah 5-2 secara agregat dari Singapura.

Pada 2008, ia kembali dengan jersey dengan nomor punggung 11. Namun, saat itu langkah Indonesia terhenti di semifinal usai disingkirkan oleh Thailand.

Pada Piala AFF 2012, Ponaryo tak ikut membela Timnas Indonesia. Hal ini lantaran skuat Garuda diisi oleh para pemain Indonesia Premier League (IPL), korban dualisme PSSI saat itu.

Karier Popon setelah tak lagi membela Timnas Indonesia

Kemampuannya dalam membaca permainan membuat dirinya memutuskan menjadi seorang pelatih. Ia telah memperoleh lisensi A AFC dan melakoni debut untuk Borneo FC di ajang Piala Presiden 2018.

Ia saat ini juga menjadi seorang komentator di Indonesia. Pemahaman taktis yang luas tentang pertandingan sepak bola membuatnya ditarik sebagai analis televisi.

Selain itu, ia juga sempat berkecimpung dan bahkan menjadi ketua Asosiaso Pemain Profesional Indonesia (APPI).

Dengan berbagai prestasi Ponaryo di Indonesia atau pun di kawasan Asia, dirinya akan menjadi sorotan menarik di pengundian Piala AFF 2018.

 

 Bolatimes.com/Irwan Febri Rialdi

Load More