Bolatimes.com - Mengenang kisah kelam Moises Caicedo, pemain baru Chelsea yang berstatus rekrutan termahal sepanjang sejarah Liga Inggris atau Premier League.
Chelsea baru saja membuat heboh sepak bola Inggris usai untuk kedua kalinya dalam enam bulan terakhir dengan memecahkan rekor transfer dengan memboyong Moises Caicedo dari Brighton.
Pemain berusia 21 tahun itu diboyong oleh tim berjuluk The Blues tersebut dengan mahar fantastis, yakni sekitar 115 juta poundsterling (Rp2,2 triliun).
Baca Juga:
Absen di Piala AFF U-23 2023, Pratama Arhan Bakal Nikahi Azizah Salsha di Jepang?
Harga transfernya itu mengalahkan rekrutan Chelsea lainnya, yakni Enzo Fernandez, yang didatangkan dari Benfica dengan harga 106 juta poundsterling pada Januari 2023 lalu.
“'Saya sangat senang bergabung dengan Chelsea. Saya sangat senang berada di sini, di klub besar ini, dan saya tidak perlu berpikir dua kali ketika Chelsea memanggil saya,” ujar Caicedo usai diresmikan.
Kedatangannya ke Chelsea pun tak lepas dari perjalanan panjang yang ia lakoni sejak memulai kariernya di negaranya, Ekuador.
Baca Juga:
Jelang Timnas Indonesia U-23 vs Malaysia, Bagas Kaffa Ungkit 'Ultimatum' Shin Tae-yong
Siapa sangka, sebelum menjadi pemain termahal di Liga Inggris dan bergabung Chelsea, Caicedo memiliki kisah miris dalam perjalanan kariernya di kancah sepak bola.
Adapun kisah miris itu adalah Moises Caicedo tak punya sepatu bola untuk bermain karena keluarganya yang miskin. Seperti apa kisahnya?
Dari Keluarga Miskin hingga Tak Punya Sepatu Sepak Bola
Baca Juga:
5 Pemain Timnas Indonesia U-23 yang Diprediksi Bobol Gawang Malaysia di Piala AFF U-23 2023
Sebelum menjadi pemain termahal, Moises Caicedo menapaki karier sepak bolanya di Santa Domingo, sebuah wilayah di Ekuador.
Ia terlahir dari sebuah keluarga miskin dengan jumlah saudara yang banyak, yakni 10 bersaudara, di mana Caicedo adalah anak bungsu atau anak terakhir.
Saat memulai kariernya, Caicedo tak memiliki sepatu sehingga harus meminjam sepatu ke orang lain demi bermain di sebuah lapangan yang kotor, seperti yang dilansir dari The Sun.
Baca Juga:
6 Pemain Liga 1 Dapat Panggilan Timnas Filipina, Ada Andalan Persib Bandung
Lapangan tersebut berada di daerah Mujer Trabajadora, sebuah daerah miskin di mana lapangan tersebut berdebu dan dikelilingi perumahan.
Parahnya lagi, daerah tersebut merupakan daerah yang dihuni banyak geng-geng kriminal, di mana perampokan dan kejahatan banyak terjadi di daerah itu.
Tapi sepak bola membawa Caicedo keluar dari wilayah tersebut. Adalah sosok Ivan Guerra yang menjadi penolongnya sehingga dirinya menekuni sepak bola.
“Saya melihatnya (Caicedo) memiliki bakat. Jadi saya mengundangnya ke sekolah (sepak bola)” ujar Ivar Guerra yang menjadi pelatih Caicedo saat muda.
Saking miskinnya keluarga Caicedo, Ivan Guerra menanggung biaya sekolahnya agar dirinya tetap bisa bermain dan menjadi pesepak bola profesional.
“Anak-anak membayar biaya, tetapi jika mereka mampu. Keluarganya (Caicedo) sangat miskin. Setiap kali kami bermain di luar kota, dia selalu menjadi yang terakhir di bus karena dia tak punya ongkos,” lanjut Guerra.
“Saya menanggung biayanya (Caicedo). Dia bahkan tidak punya sepatu, kadang-kadang teman-temannya akan meminjamkan miliknya atau saya akan meminta-minta agar dirinya bisa punya sepasang sepatu,” lanjut Guerra.
Saat beranjak remaja, Caicedo terpilih bermain untuk Santa Domingo XI, hingga singkat cerita dirinya terpilih masuk ke Jaipadida.
Sayangnya, perjalananan Caicedo sempat terhenti karena uang. Ia sempat dipulangkan kala berlatih dengan Jaipadida karena tak bisa membayar biaya asrama dan makanan.
Barulah pada 2016 Caicedo mendapat angin segar dan diterima Independiente del Valle usai sukses menjalani trial bersama klub Ekuador itu.
Perjalanannya pun tak berjalan mudah di Independiente del Valle. Tapi Caicedo pantang menyerah dan membuktikan kapasitasnya hingga bermain di Copa Libertadores U-20 dan menjadi juara.
Sejak saat itu, jalan Caicedo terbuka lebar, hingga dirinya diboyong Brighton pada 2021 dan berlanjut menjadi pemain termahal Liga Inggris bersama Chelsea.
Caicedo pun akhirnya bisa mewujudkan mimpinya, yakni menjadi pesepak bola profesional untuk mengangkat derajat keluarganya yang miskin secara finansial.
“Keluarga saya adalah hal yang paling penting,” ujar Caicedo dalam wawancaranya usai resmi bergabung dengan Chelsea.
Berita Terkait
-
Efek Pemain Liga Inggris, Media Vietnam Tak Anggap Remeh Timnas Indonesia Meski Dibantai Irak
-
Pernyataan Jurgen Klopp Bikin Ciut, Rekor Man City di Etihad Disebut Mengerikan
-
Jika Ini Terjadi, Guardiola Berani Ambil Risiko Paksa Erling Haaland Lawan Liverpool
-
Mantan Anak Buah Pemain Chelsea Menunggu 'Restu' Pelatih Persib: Kapan Diturunkan?
-
Prediksi Skor Manchester City vs Liverpool, Badai Cedera Bisa Pengaruhi Pergulatan Panas?
-
Timnas Indonesia vs Filipina: The Azkals Andalkan Pemain Persib dan Liga Inggris
-
32 Tembakan ke Gawang, 8 Gol Gila dan Rekor Baru di Laga Panas Chelsea vs Man City
-
9 Data Fakta 8 Gol di Laga Chelsea vs Manchester City, Gol Sang Mantan Benar-Benar Menyakitkan
-
Chelsea dan Manchester City Sajikan Drama 8 Gol yang Menggebrak di Liga Inggris
-
Daftar Pemain Ekuador untuk Lawan Timnas Indonesia U-17, Tak Ada Wonderkid Chelsea
Terpopuler
-
5 Data Fakta Kesalahan Leroy Sane yang Berujung Kekalahan Jerman dari Austria
-
Bikin Malu Dipecundangi Austria, Leroy Sane Pemain yang Harus Disalahkan
-
Tak Setuju Saddil Ramdani Menjadi MOTM Kontra Filipina, Suporter Timnas Indonesia Pilih Ernando Ari, ini Alasannya
-
Menjadi Man of the Match, Saddil Ramdani Dapat Pujian dari Suporter Timnas Indonesia di Laga Kontra Filipina
Terkini
-
Lagi-lagi Jordi Amat Alami Nasib Buruk usai Kena Bantai Wakil Jepang, Suporter Johor Darul Takzim Bereaksi
-
Syarat Berat AC Milan Bertengger di Puncak Klasemen Liga Champions, Awas Borussia Dortmund Buka Kaleng-Kaleng
-
Jalan Terjal Prancis hingga Tantang Jerman di Partai Pucak Piala Dunia U-17, Ambisi Juara Berturut-turut
-
Argentina vs Jerman Bentrok di Semifinal Piala Dunia U-17, Solo akan Jadi Sejarah Tim Bernafsu Juara
-
Mengenang Kepergian Mega Bintang Diego Maradona Tiga Tahun Lalu, AFA Tulis Pesan Menyentuh
-
Laga Brasil U-17 vs Argentina U-17 Ditunda Gegara Lapangan JIS Tergenang, Warganet Pertanyakan Fungsi Atap Stadion
-
Timnas Israel Mulus OTW Euro 2024 Tanpa Gangguan meski Sedang Menginvansi Palestina, Ini Susunan Pemain dan Pelatihnya
-
Beda Rusia yang Dikucilkan Sepakbola Dunia, Ternyata Ini Alasan FIFA tak 'Usir' Israel dari Piala Dunia dan Euro 2024
-
Ada di Asia dan Terusir dari AFC, Israel Kini Berjuang untuk Tiket Euro 2024
-
Bukti CR7 Habis? Romelu Lukaku Paling Garang, Kylian Mbappe Intai Cristiano Ronaldo