Bolatimes.com - Sempat menyandang status pemain muda potensial Eropa, nama Ethan Ampadu perlahan lenyap dari peredaran dan malah identik dengan degradasi.
Memasuki usianya yang ke-21 tahun, pengalaman bermain Ethan Ampadu di level sepak bola Eropa sudah tak lagi diragukan dan diremehkan.
Namun kualitas permainannya berbanding terbalik dengan hasil yang didapat, bagaimana tidak? di usianya yang masih muda ia sudah mengalami 3 kali degradasi.
Nasibnya tak lebih mujur dari pemain muda seangkatannya di Chelsea, seperti Connor Gallagher dan Bill Gilmour yang sempat dipinjamkan.
Ampadu sama halnya dengan para pemain muda itu, dijadikan korban sebagai pemain pinjaman hingga dipaksa tiga kali merasakan degradasi.
Dimuali pada musim 2020-2021, di mana saat itu Ethan dipinjamkan Chelsea ke Sheffield United namun berakhir pahit.
Sheffield terjerembab di dasar klasemen dengan hanya mengoleksi 23 poin dari 38 pertandingan, untuk kali pertama Ampadu merasakan pahitnya degradasi.
Satu musim berikutnya Ampadu kembali ke Chelsea, namun tidak untuk bermain reguler melainkan untuk menjalani masa peminjaman kedua kalinya.
Sempat sesumbar jika kemampuannya mampu dimanfaatkan mengangkat trofi juara bersama Venezia, pada kenyataannya sangat berbeda.
Lagi-lagi Ampadu menuai hasil buruk, Venezia berakhir di dasar klasemen Liga Italia Serie A pada musim tersebut dengan hanya menogleksi 27 poin dari 38 laga.
Petualangannya bersama Venezia juga sempat menuai kontroversi, saat bermain melawan Salernitana pada Oktober 2021.
Ia masuk sebagai pemain pengganti namun hanya bermain tujuh menit sebelum diganjar kartu merah usai melakukan tekel berbahay terhadap Franck Ribery.
Ampadu pun pulang ke Chelsea, namun tak lama setelah itu kembali ke Liga Italia Serie A bersama Spezia yang mencoba peruntungan dengan meminjamnya.
Sayangnya musim 2022-2023 tak berakhir baik untuknya, lagi dan lagi seolah kutukan yang membuat Ampadu harus merasakan pahitnya degradasi.
Meski kali ini bukan sebagai penghuni dasar klasemen, Ampadu gagal menyelematkan Spezia dari jurang degradasi setelah hanya mengoleksi 31 poin dari 38 laga.
Berita Terkait
-
Chelsea Juara Dunia, Bonus Rp249 Miliar Mengalir ke Keluarga Jota
-
Alejandro Garnacho Ancam Manchester United: Lepas ke Chelsea atau Saya Magabut
-
AC Milan Dihajar Chelsea 4-1, Allegri Tetap Tenang: Bukan Bencana!
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Ada Cerita Lain yang Membuat Venezia Relakan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Serie A Pangkas Gaji 25% Saat Degradasi: Nasib Jay Idzes di Venezia Terancam?
-
Chelsea Siap Lepas 8 Pemain: Bintang Muda hingga Veteran di Ambang Pintu Keluar
-
Siapa Kendry Paez? Wonderkid Chelsea yang Disebut Bisa Lampaui Lionel Messi
-
Nasib Miris Eks Klub Kevin Diks, Vitesse Arnhem yang Terancam Punah
-
Duel Udara Kuat, Umpan Akurat 88%: Jay Idzes Pantas Jadi Rebutan
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa