Bolatimes.com - Inter Milan bakal menghadapi Manchester City di final Liga Champions 2022-2023, sederet alasan membawa Nerazzurri lebih diunggulkan keluar sebagai juara.
Tantangan berat bagi Inter Milan usai Manchester City memastikan langkah ke final Liga Champions musim ini usai membantai Real Madrid.
Di bawah komando Pep Guardiola, Man City melenggang ke final Liga Champions usai melibas El Real di Stadion Etihad dengan skor 4-0.
Baca Juga:
5 Kunci Sukses Manchester City Kalahkan Real Madrid dan Lolos ke Final Liga Champions
Agregat 5-1 untuk keunggulan The Citizen usai leg pertama di Santiago Bernabeu berakhir imbang dengan skor 1-1.
Man City pun memastikan diri sebagai penantang Inter yang lebih dulu mendapat tiket final usai mengalahkan rival sekota, AC Milan dengan agregat 3-0.
Kevin De Bruyne dkk tentu berbahaya, namun Inter bisa jadi lebih diunggulkan lewat 3 alasan berikut ini.
Baca Juga:
Indonesia Resmi Ditunjuk Jadi Tuan Rumah Kualifikasi Piala Asia U-23 2024, Peluang Lolos Terbuka
1. Inter Onfire
Edin Dzeko dan Lautaro Martinez bukanlah striker yang mudah ditebak, keduanya bisa diturunkan bersama sebagai starter atau sama-sama memulai laga dari bangku cadangan.
Segudang senjata mematikan Inter harus diwaspadai Pep Guardiola jika tak ingin kecolongan lagi di final Liga Champions untuk kesekian kalinya bersama Man City.
Kesolidan pemain jadi kunci, Marcelo Brozovic, Lukaku dan Stefan De Vrij merupakan tonggak Inter dalam berdiri ditopang Gagliardini dan Correa yang juga ciamik.
2. Pengalaman Juara
Dibanding Man City, Inter lebih sering merengkuh gelar juara Liga Champions mulai musim 1963-1964 hingga terakhir 2009-2010.
Total tiga kali gelar sudah diamankan, Inter tentu lebih berpengalaman soal meraih gelar juara di turnamen ini berbeda dengan Man City.
Pep Guardiola beberapa kali membawa City ke final Liga Champions, namun hasilnya nihil dan saat ini masih nir gelar.
3. Efek Simone Inzaghi
Simone Inzaghi boleh jadi merupakan pesepak bola medioker, namun di level sebagai seorang pelatih ia menbuktikan kualitasnya jempolan.
Menghadapi nama besar Pep Guardiola tentu tak ada apa-apanya untuknya, Simone pun bakal diharapkan menjadi pria Italia yang membawa pulang trofi UCL ke Negeri Pissa.
Sekaligus menjadi pembuktian bagi Simone Inzaghi di depan seorang Jose Mourinho, sosok terakhir yang membawa Inter merengkuh trofi Si Kuping Besar.
Berita Terkait
-
Punya Gaya Sendiri, Tijjani Reijnders Enggan Disebut Pengganti Kevin De Bruyne
-
Tijjani Reijnders Ogah Gantikan Kevin De Bruyne di Man City
-
Nasib Senior Elkan Baggott: Muda Foya-foya, Tua Terlilit Utang dan Bangkrut
-
Sambutan Suporter Napoli untuk Kevin De Bruyne: Tuhan Telah Turun!
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tijjani Reijnders: Saya Disuruh Ibu Cari Kerja
-
Eks Man City Joey Barton: Gary Neville Orang Aneh yang Hobi Nonton Film Dewasa
-
Nomor Keramat Tijjani Reijnders di Man City: Pernah Dipakai Legenda Man United
-
Karier Dua Pemain Keturunan Indonesia di Man City, Tijjani Reijnders Jadi yang Ketiga
-
Man City Keluarkan Uang Rp745 M Beli Pemberontak: Pep Guardiola Mampu Jinakkan?
-
Kylian Mbappe Akhirnya Buka Suara usai PSG Juara Liga Champions Tanpa Dirinya
Terkini
-
Detik-detik Tekel Horor Leonardo Bonucci kepada Pemain Wanita di Laga Amal
-
Kazuyoshi Miura: Usia Mendekati 60 Tahun Masih Mau Terus Berkarier
-
Punya Gaya Sendiri, Tijjani Reijnders Enggan Disebut Pengganti Kevin De Bruyne
-
Prediksi Dukun Asing di Piala Dunia Antarklub 2025: Bakal Ada Kekacauan
-
Sisi Beringas Lionel Messi: Tanduk Pemain Al Ahly di Piala Dunia Antarklub 2025
-
Hasil Piala Dunia Antarklub 2025: Bayern Pesta 10 Gol, PSG Bantai Atletico Madrid
-
Ngeri! Pelatih Korban Shin Tae-yong Terjebak di Perang Iran vs Israel
-
Roberto Mancini yang Berharap, Gennaro Gattuso yang Jadi Pelatih Italia
-
Piala Dunia Antarklub 2025: Auckland City Klub yang Dibela Sopir hingga Sales Minuman
-
Piala Dunia Antarklub 2025: Inter Miami Gagal Menang, Lionel Messi Dihujat