Bolatimes.com - Mengenal lebih jauh sosok Hajime Moriyasu, pelatih Timnas Jepang yang memuji Timnas Indonesia sebagai salah satu lawan sulit di Piala Asia 2023.
Drawing Piala Asia 2023 telah tuntas digelar Kamis (11/5), di mana 24 kontestan telah terbagi dalam enam grup yang masing-masing berisikan empat tim.
Timnas Indonesia sebagai salah satu kontestan ajang ini, masuk ke dalam grup neraka, yakni grup D bersama Jepang, Irak, dan Vietnam.
Baca Juga:
Profil Jesus Casas, Pelatih Irak yang Anggap Remeh Timnas Indonesia di Piala Asia 2023
Ketiga lawannya ini punya catatan apik di kompetisi empat tahunan tersebut, baik itu pernah menjadi juara maupun pernah melangkah jauh dan membuat kejutan.
Nyatanya, tak hanya Timnas Indonesia saja yang menganggap grup D adalah grup neraka. Pelatih Timnas Jepang, Hajime Moriyasu, juga menganggap demikian.
Bahkan secara tersirat, ia memuji Timnas Indonesia sebagai salah satu lawan sulit di fase grup Piala Asia 2023 nanti pasca Drawing yang digelar di Doha, Qatar, tersebut.
Baca Juga:
Timnas Indonesia U-22 Sukses Kalahkan Vietnam dengan 10 Pemain, Lolos ke Final SEA Games 2023
“Saya pikir grup mana pun itu sulit, tetapi tampaknya kami (Jepang) ditempatkan di grup yang sangat sulit (grup neraka),” ucap Hajime Moriyasu pasca Drawing babak grup Piala Asia 2023.
Pernyataan itu membuat pecinta sepak bola Indonesia memuji sikap respek Hajime Moriyasu, kendati timnya merupakan favorit untuk lolos dari grup D dan menjuarai Piala Asia 2023.
Lantas, siapakah sosok Hajime Moriyasu itu? Berikut profilnya.
Baca Juga:
Aksi Sandy Walsh Berhadapan dengan Kaoru Mitoma di Liga Belgia, Berujung Kekalahan
Peraih Gelar Piala Asia Bersama Jepang
Hajime Moriyasu merupakan pelatih dan juga mantan pemain asal Jepang yang lahir di Kakegawa, Shizuoka pada 23 Agustus 1968 atau 54 tahun silam.
Kariernya di sepak bola bermula sebagai pemain, di mana ia mengawali karier di klub sekola bernama Nagasaki Nihon University High School.
Baca Juga:
Hasil SEA Games 2023: Timnas Indonesia U-22 Lolos ke Final usai Menang Dramatis Lawan Vietnam
Setelah lulus, ia sempat bermain di kasta teratas Jepang bersama Mazda yang kini dikenal sebagai Sanfrecce Hiroshima pada 1987.
Berkat penampilan apiknya sebagai gelandang, Moriyasu sempat mendapat undangan menjalani trial bersama Manchester United pada 1990.
Usai menjalani trial, Moriyasu kembali ke Jepang dan bermain di kompetisi profesional yakni J.League pada 1993 bersama Sanfrecce Hiroshima hingga 2001.
Selama bermain bagi Sanfrecce Hiroshima, ia sempat dipinjamkan ke Kyoto Purple Sanga pada 1998, dan kemudian menutup kariernya di Vegalta Sendai pada 2003.
Semasa bermain, Moriyasu pernah membela Timnas Jepang dan membawa negaranya meraih gelar Piala Asia 1992, yang jadi gelar pertama bagi negaranya di ajang ini.
Usai pensiun sebagai pemain, Moriyasu bergelut di dunia kepelatihan, di mana ia menjadi asisten pelatih Sanfrecce Hiroshima pada 2004 hingga 2010.
Setelah itu ia menjadi asisten pelatih Albirex Niigata pada tahun 2009-2012, sebelum menjadi pelatih utama Sanfrecce Hiroshima pada 2012.
Di periode keduanya bersama Sanfrecce Hiroshima sebagai pelatih, Moriyasu mampu membawa timnya meraih tiga gelar J.League dan Piala Super Jepang secara beruntun sejak 2012-2015.
Prestasi ini membawa Moriyasu ke Timnas Jepang pada 2017, di mana ia juga menukangi tim U-21 yang saat itu bersaing di Piala Asia U-23 2018 dan juga melatih di Asian Games 2018.
Jabatannya sempat dilengserkan sebagai asisten pelatih Akira Nishino pada 2018 kala itu, sebelum akhirnya Moriyasu kembali mengambil tampuk kepelatihan Timnas Jepang senior di tahun yang sama hingga saat ini.
Bersama Moriyasu, Timnas Jepang mampu menembus final Piala Asia 2019, sebelum dikalahkan oleh Qatar di partai puncak dengan skor 0-1.
Selain itu, Moriyasu juga berhasil membuat Jepang menjadi kejutan di Piala Dunia 2022, dengan mengalahkan Jerman dan Spanyol di fase grup, sehingga lolos sebagai juara grup E.
Nahas, perjalanan Moriyasu dan Jepang di Piala Dunia 2022 harus terhenti di babak 16 besar, pasca ditumbangkan Kroasia lewat adu penalti.
Meski gagal di Piala Asia 2019 dan Piala Dunia 2022, Moriyasu pernah membawa Jepang meraih gelar, yakni EAFF Championship pada 2022 lalu.
Berita Terkait
-
Shin Tae-yong Legowo Dipecat dari Timnas Indonesia
-
Ultras Garuda Ke Patrick Kluivert: Kami Butuh Pembuktian!
-
Shin Tae-yong ke Nova Arianto: Tolong Jaga Pemain Lokal Kita
-
8 Komentar Menarik Shin Tae-yong Selama Lima Tahun Melatih Timnas Indonesia
-
Pemain LOSC Lille Mitchel Bakker Dilaporkan Keturunan Maluku, PSSI Bergerak
-
Erick Thohir Ingin Timnas Indonesia Konsisten Lolos ke Piala Dunia
-
Marselino Ferdinan Minta Maaf Gagal Lolos Fase Grup Piala AFF 2024
-
Erick Thohir: Lawan Filipina Harus Menang!
-
Komentar Shin Tae-yong usai Sukses Kalahkan Myanmar, Mainkan 8 Debutan
-
Tiket Timnas Indonesia Ludes Terjual, Erick Thohir: Alhamdulillah
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Pecah Rekor, Erling Haaland Perpanjang Kontrak 10 Tahun di Manchester City
-
Hasil Drawing Piala Dunia Antarklub 2025, Grup G Seram
-
Diminati Man City, Tijjani Reijnders: Saya Akan Tandatangani Kontrak Baru di AC Milan
-
Tragedi Memilukan! Buntut Kontroversi Wasit, Bentrokan Suporter Tewaskan Puluhan Orang
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Jadwal Perempatfinal Euro 2024, Jerman vs Spanyol hingga Portugal vs Prancis
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Dilepas Gratis SC Heerenveen, Media Belanda Bongkar Masa Depan Gelandang Timnas Indonesia
-
Ambisi Granit Xhaka Bisa Semulus Bayer Leverkusen? Percaya Timnas Swiss Juara di Bawah Kendali Murat Yakin