Irwan Febri Rialdi
Luqman Hakim pakai sepatu robek. (Dok. Makan Bola)

Bolatimes.com - Ada yang menarik perhatian saat Luqman Hakim, wonderkid asal Malaysia itu, diperkenalkan sebagai pemain baru klub Islandia, UMF Njardvik.

Sosok bernama lengkap Luqman Hakim Shamsudin itu dipinjamkan oleh klubnya di Belgia Pro League, KV Kortrijk ke Njardvik FC.

Pemain berusia 20 tahun ini diboyong KV Kortrijk ke Belgia pada Agustus 2020 lalu dari Selangor FC. Sayangnya bersama klub Belgia tersebut, Luqman masih belum mendapatkan banyak kesempatan di tim utama.

Tercatat dari data Transfermarkt, Luqman Hakim baru tampil dua kali pertandingan bersama KV Kortrijk. Luqman lebih banyak mendapat kesempatan bermain di tim junior Kortrijk.

Ia pun kini akhirnya terbuang dengan dipinjamkan ke klub Liga Islandia bernama Njardvik FC untuk mendapatkan menit bermain.

"Njardvik FC mencapai kesepakatan dengan klub utama Liga Belgia KV Kortrijk untuk meminjam Luqman Hakim di sisa musim ini," tulis laporan resmi dari klub.

"Luqman berasal dari Malaysia dan merupakan pemain ofensif yang memiliki dua cpas internasional, Luqman berusia 20 tahun dan masuk daftar 60 pemain paling menjanjikan versi The Guardian pada tahun 2020," lanjut keterangan klub.

Klub yang berbasis di Kota Reykjanesbaer, Islandia, ini juga cukup serius dalam memperkenalkan Luqman Hakim. Njardvik membuat video khusus untuk mengabarkan perekrutan Luqman.

Namun dalam video berdurasi 39 detik itu, ada hal yang mencuri perhatian yaitu sepatu sepak bola robek yang dikenakan Luqman Hakim saat hendak diperkenalkan.

Video perkenalan itu awalnya memperlihatkan perjalanan pesawat dari Malaysia ke Islandia. Kemudian ada satu fragmen di mana Luqman Hakim bersiap untuk masuk ke lapangan dari Njardvik untuk melakukan juggling bola.

Nah, saat kamera menyorot Luqman yang mengikat tali sepatu, terlihat jelas kondisi sepatu sepak bola yang dikenakan kurang layak dan terlihat robek.

Terlepas dari itu, petualangan Luqman Hakim untuk berkarier di Eropa akan sangat ditentukan melalui perjalanannya bersama UMF Njardvik.

Kontributor: Aditia Rizki Nugraha
Load More