Galih Prasetyo
Potret suporter Timnas Indonesia saat memberi dukukan lawan Brunei Darussalam di Piala AFF 2022. (Dok. PSSI)

Bolatimes.com - Awayday istilah yang tak asing bagi suporter sepak bola. Melakukan awayday menjadi salah satu hal paling menarik dan ditunggu bagi suporter sepak bola.

Perjalanan awayday tentu saja menghabiskan waktu dan biaya yang tak murah bagi suporter. Lantas apa jadinya jika suporter malah salah datang ke tempat pertandingan?

Niat hati ingin mendukung tim kesayangan, namun malah kesal karena berada di tempat yang salah. Faktanya hal itu ternyata cukup sering terjadi di luar negeri.

Baca Juga:
Mengenang Tragedi Berdarah Port Said, Diduga Ada Unsur Politik hingga Tewaskan 70 Suporter

The Guardian dalam laporannya merangkum sejumlah cerita kocak saat suporter salah datang ke tempat pertandingan.

Salah satu cerita yang paling cukup dikenal ialah atlet biliar berstatus juara dunia, Neil Robertson salah datang ke tempat pertandingan.

Pada 2019, Neil Robertson berniat untuk mendukung klub kesayangannya awayday ke kota Barnsley. Sayangnya, setelah mengendarai ratusan mil dengan mobil pribadi, Robertson malah salah kota.

Baca Juga:
Profil Muhammad Sihran, Terciduk 'Cium Jauh' Suporter Cantik di Laga Borneo FC vs Persik Kediri

Lalu ada juga cerita Martin Davies. Ia disebut sebagai suporter pertama Belgia yang salah datang ke tempat pertandingan. Kejadian itu terjadi pada babak kualifikasi Euro 2016.

Tujuan Davies saat itu ialah ke Wales. Bersama sejumlah rekannya mereka datang ke tempat salah. Hal ini lantaran Davies mengetik 'Wales' di aplikasi map miliknya. Nyatanya tempat yang ia datangi bukan Stadion Cardiff City melainkan nama sebuah desa dekat Rotherham yang jaraknya terpaut 200 mil.

Tidak hanya itu, bahkan ada juga cerita rombongan suporter naik pesawat dan mereka berada di tempat yang salah saat mendarat.

Baca Juga:
Persita Tangerang Blacklist Seumur Hidup Oknum Suporter yang Serang Bus Persis Solo

"Pada tahun 1985, satu pesawat penuh suporter tiba di kota yang salah, mereka sejatinya ingin menonton pertandinigan babak kualifikasi Piala Dunia antara Kanada vs Honduras," tulsi Don Richardson.

Pertandingan Kanada vs Honduras itu sebenarnya berlangsung di St John's, ibu kota provinsi Newfoundland.

Namun entah mengapa para penggemar Honduras malah memesan tiket ke Saint John, New Bruswick, nama yang mirip cuma berbeda ejaan. Jaraknya tentu saja ratusan kilometer.

Baca Juga:
Persita Tangerang Pastikan Oknum Suporter Sudah di Kantor Polisi, Netizen: Kami Tunggu Bukti-bukti

Para suporter Honduras yang sudah kepala tanggung datang mau tak mau akhirnya menonton pertandingan lewat layar televisi yang disediakn sebuah kedai minuman. Apesnya lagi Honduras saat itu dikalahkan oleh Kanada.

Ada juga cerita suporter Liverpool pada 2019. Sejumlah suporter The Reds berniat untuk memberikan dukungan langsung saat laga melawan tim Belgia, Genk. Namun, suporter ini malah berakhir di kota Ghent, yang jaraknya 149 kilometer.

Lain lagi kisah yang dialami oleh Haris Tresnjo dan kawan-kawannya. Pada 2013, suporter Bosnia ini berniat untuk menonton timnas negara mereka melawan Lithuania pada babak terakhir kualifikasi Piala Dunia.

Entah karena faktor apa, Haris Tresnjo bukan menonton pertandingan Bosnia di Lithuani namun justru berakhir di negara Latvia. Padahal Bosnia sudah melakoni laga melawan Latvia beberapa bulan sebelumnya.

"Kami mengembara lebih jauh dari tempat yang semestinya. Saya pasti akan selalu mengingat kebodohan ini selama sisa hidup saya," sesal Tresnjo.

Tidak hanya Tresnjo, enam suporter Prancis pada Euro 2021 malah berakhir di Bucharest, ibu kota Rumania. Padahal niat mereka menonton tim Ayam Jantan bertanding di Budapest, Hungaria.

Load More