Gagah Radhitya Widiaseno
Ilustrasi penembakan gas air mata [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto]

Bolatimes.com - Pertandingan di Liga Argentina terpaksa ditunda gegara gas air mata. Hal ini mirip dengan Tragedi Kanjuruhan yang terjadi di Indonesia.

Pada pertandingan yang mempertemukan Boca Juniors dengan Gimnasia La Plata terpaksa ditunda gegara gas air mata dan korban jiwa.

Insidn ini terjadi di Stadion Juan Carmelo Zerillo, La Plata, Argentina, Jumat (7/10/2022). Menurut TYC Sports, gas air mata ditembakkan gegara ricuh di sekotar stadion.

Baca Juga:
Hasil Kualifikasi Piala Asia U-17 2023: Malaysia Hajar UEA, Kamboja Dibantai Negara Tetangga Indonesia 10-0!

Saat pertandingan, ternyata penonton yang hadir membludak. Hal ini membuat panitia gecep untuk menutup gerbang lebih awal karena kapasitas stadion sudah penuh.

Penonton yang masih berada di luar memaksa untuk masuk ke stadion. Namun pihak panitia dan kepolisian bertindak tegas untuk tidak mempersilakan mereka masuk karena kapasitas stadion yang penuh.

Bahkan pihak kepolisian pun menembakkan gas air mata dan peluru karet dilepaskan.

Baca Juga:
Susunan Pemain Timnas Indonesia U-16 vs Palestina, Nabil dan Arkhan Kaka Jadi Andalan Lini Depan

Parahnya gas air mata tersebut masuk ke dalam stadion. Staf dan para pemain dua klub tersebut dilaporkan terkena dampaknya.

Laga pun dihentikan sejak menit kesembilan babak pertama. Kerusuhan itu lantas meninggalkan satu korban jiwa.

Baca Juga:
Harimau Malaya Pecundangi UEA dengan Skor 3-2, Netizen Malaysia Senggol Timnas Indonesia

Pria berusia 56 tahun meninggal dunia akibat gas air mata yang ditembakkan polisi. Diketahui salah satu penonton tersebut memiliki masalah jantung.

Para penonton yang berada di dalam stadion pun berhasil dievakuasi. Belum diketahui berapa banyak jumlah korban yang mengalami luka-luka.

"Semua penonton di dalam stadion berhasil dievakuasi. Sayangnya ada laporan kematian orang berusia 56 tahun yang memiliki masalah jantung," laporan sumber TYC Sports, Jumat (7/10/2022).

Adapun insiden gas air mata itu serupa dengan tragedi di Stadion Kanjuruhan pada awal bulan Oktober 2022 ini.

Load More