Bolatimes.com - Sepak bola tak bisa terlepas dari namanya keajaiban, jika memang hanya satu musim saja terjadi dan kejadian ini dikenal dengan sebutan one season wonder.
Dunia sepak bola tak hanya diberkahi dengan kemampuan individu pemain, tetapi juga keberuntungan di setiap tim yang layak mendapatkannya.
Seolah bagai kutukan terhadap satu klub yang dianggap layak mendapatkan, bak cerita dongeng yang menjadi kenyataan di dunia nyata.
Lantas klub mana saja yang berhasil meraih kesuksesan tersebut? meski hanya semusim, namun catatan itu menjadi pengubah sejarah sepak bola.
Berikut deretan klub one season wonder di liga top Eropa, dimulai dari cibiran hingga berhasil menorehkan prestasi dan membungkam nyinyiran yang ada.
1. Sampdoria (1991)
Baca Juga:
Bongkar Kelemahan Vietnam, Kapten Timnas Indonesia U-19: Mereka Remehkan Pemain Kita
Sampdoria memastikan trofi Liga Italia musim 1990/1991 setelah mengalahkan Lecce di markas sendiri, torehan 51 poin tak lagi bisa dikejar duo Milan di bawahnya.
Duet Roberto Mancini dan Gianluca Vialli di lini serang Sampdoria membuat pertahanan lawan bak arena bermain yang mengasyikan bagi mereka.
Juventus bahkan dipaksa finish di urutan ketujuh, sementara AS Roma membuat heboh dengan skandal doping Angelo Peruzzi dan Andrea Carnevale.
Baca Juga:
Momen Selebrasi Tengil Pemain Timnas Vietnam U-19, Ledek Suporter Indonesia?
Diakhiri dengan berakhirnya karier Diego Maradona bersama Napoli, setelah terbukti mengonsumsi kokain hingga pada akhirnya ia menghilang.
2. Wolfsburg (2009)
Untuk kali pertama Wolfsburg meraih gelar Bundesliga musim 2008/2009 usai ditentukan lewat kemenangan besar atas Werder Bremen dengan skor 5-1.
Baca Juga:
Timnas Indonesia U-19 Sempat Tertinggal Satu Gol, Muhammad Ferrari Bongkar Instruksi Shin Tae-yong
Perolehan 69 poin Wolfsburg bahkan tak lagi bisa diekjar Bayern Munich yang bertengger di peringkat kedua klasemen dengan raihan 67 poin.
Kesuksesan Wolfsburg bertambah usai Grafite keluar sebagai peraih gelar sepatu emas, dengan koleksi 28 gol membuat duetnya bersama Dzeko ditakuti klub lawan.
Total koleksi gol keduanya mencapai 54 poin, memecahkan rekor duet tertajam Gerd Muller dan Ulli Hoeness untuk Bayern Muenchen dengan torehan 53 gol.
3. Montpellier (2012)
Ada kalanya Paris Saint-Germain (PSG) menjadi tim pecundang usai kalah dalam perebutan gelar dari Montpellier.
Hal itu terjadi pada musim 2011/2012, Montpellier sukses mengoleksi 82 poin di akhir klasemen dan membuat PSG tertahan di peringkat kedua dengan 79 poin.
Gelar juara Ligue 1 2012 dipastikan Montpellier usai mengalahkan Auxerre dengan skor 1-2 di Stade Abde Deschamps.
Torehan ini sekaligus menjadi yang pertama bagi mereka, tepat setelah meraih gelar Piala Prancis pada 1990.
4. Gent (2015)
Gelar juara pertama Kota Sepak Bola dalam sejarah 115 tahun berdirinya klub, bangkit dari keterpurukan finansial klub sejak 1999.
Hingga pada 2014, kondisi hutang yang mulai membaik dan status juara Liga Belgia musim 2014/2015 menjadi satu-satunya alasan mereka mentas di kasta tertinggi kompetisi Eropa, Liga Champions.
Mengakhiri musim dengan 49 poin, unggul dua poin dari rival terberat mereka Club Brugge yang berada di peringkat kedua dengan 47 poin.
5. Leicester City (2016)
Penantian panjang Leicester City selama 132 tahun terbayar lunas, pada 7 Mei 2016 para penggemar menyambut para pemain dengan antusias tinggi.
Menorehkan 81 poin, unggul jauh dari pesaing terdekat Arsenal yang mengoleksi 71 poin di akhir musim itu.
Di bawah komando Claudio Ranieri, menjelma sebagai manajer Ialia ke-8 berbeda yang mampu membawa klub meraih gelar juara Liga Inggris era Premier League.
Leicester City menjadi klub ke-14 yang berhasil meraih gelar Premier League atau kompetisi era modern dengan suntikkan modal yang kecil.
Berita Terkait
-
5 Ribu Gol Pulisic di AC Milan Bikin Merinding, Legenda Brasil Bisa Geleng-Geleng
-
Harapan Shin Tae-yong Punggawa Timnas Bisa Lebih Banyak Main di Eropa, Pemain Keturunan Ini Jadi Sorotan STY
-
Kapan Pertandingan Euro 2024? Ini 21 Negara yang Akan Duel, Cek Jadwal Lengkap Disini
-
Lolos ke Babak 16 Besar Piala Asia, Bung Towel Tetap Kritik Shin Tae-yong: Tidak Sesuai Kinerja dan Janji
-
Dinaturalisasi Timnas, Thom Haye Langsung Masuk Pantauan Tim Liga Italia Milik Pengusaha Indonesia
-
Tiga 'Ritual' Stefano Beltrame Sebelum Bertanding, Sudah Dipraktikkan di Persib, Belum?
-
Jay Idzes Resmi Jadi WNI, Banjir Dukungan Publik Hingga Pemain Bologna dan Ragnar Oratmangoen
-
Di Hadapan Menpora, Bos Persib Ajak Semua Pihak Perbaiki Sepak Bola Indonesia
-
Gara-gara Perkuat Persib, Stefano Beltrame Senang Bisa Bertemu Sosok Ini Tahun Depan
-
Bukan Naturalisasi, Indra Sjafri Kasih Tahu Resep agar Timnas Indonesia Lebih Baik di Masa Depan
Tag
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Jadwal Perempatfinal Euro 2024, Jerman vs Spanyol hingga Portugal vs Prancis
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Dilepas Gratis SC Heerenveen, Media Belanda Bongkar Masa Depan Gelandang Timnas Indonesia
-
Ambisi Granit Xhaka Bisa Semulus Bayer Leverkusen? Percaya Timnas Swiss Juara di Bawah Kendali Murat Yakin
-
BUBUK! Jerman Memang Keterlaluan, Andy Robertson Buka-bukaan Skotlandia Hancur di Laga Pertama Euro 2024 Grup A
-
Ini Tiga Negara yang Baru Bergabung ke Babak Final Euro 2024
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
5 Fakta Menarik Jelang Laga Euro 2024, Tiket Nonton Tahap Pertama Jadi Buruan Suporter