Bolatimes.com - Inggris sukses juarai Piala Eropa Putri 2022 setelah mengalahkan Jerman dengan skor 2-1 di Wembley pada Minggu waktu setempat.
Di hadapan 87.192 penonton yang menjadi rekor jumlah penonton terbanyak sepanjang masa dalam sebuah Piala Eropa, Kelly mencetak gol dari tendangan jarak dekat untuk mengakhiri 56 tahun penantian Inggris dalam menjuarai Piala Dunia atau Euro.
Kelly berhasil pulih dari cedera ligamen anterior pada waktunya untuk bisa bermain dalam turnamen ini. Dia juga mengubah dirinya menjadi pahlawan untuk bangsanya setelah berada di tempat yang tepat untuk menerkam bola ketika Jerman gagal menyapu sebuah tendangan sudut pada menit ke-110.
Pemain sayap Manchester City itu melepas kostumnya saat selebrasi gol yang mengingatkan orang kepada aksi serupa yang dilakukan Brandi Chastain saat mencetak gol penalti kemenangan Amerika Serikat dalam final Piala Dunia 1999.
"Sungguh mimpi yang terwujud ketika seorang gadis cilik menyaksikan sepak bola putri," kata Kelly, yang sejenak menghentikan wawancara pasca-pertandingan untuk ikut menyanyikan lagu "Sweet Caroline" bersama penonton dan rekan-rekan satu timnya.
"Terima kasih untuk semua orang yang berperan dalam rehabilitasi saya. Saya selalu yakin bakal ada di sini, tetapi bisa ada di sini dan mencetak gol kemenangan, wow. Anak-anak ini hebat," sambung dia seperti dikutip AFP.
Inggris sudah bersiap menyambut kemenangan pada menit ke-90 ketika sontekan pemain pengganti pengganti Ella Toone menaklukkan kiper Jerman Merle Frohms sekaligus membawa tuan rumah unggul.
Jerman tampil dengan daya tahan yang luar biasa untuk bangkit kembali saat Lina Magull menyamakan kedudukan 11 menit menjelang pertandingan usai.
Tapi kali kini Inggris tak bisa dihindarkan dalam meraih sukses turnamen besarnya.
Keberuntungan tidak memihak Jerman yang kehilangan kapten dan pencetak gol terbanyak Alexandra Popp karena cedera otot saat pemanasan.
Sebaliknya Inggris diselimuti keberuntungan setelah 12 bulan tim putranya kalah adu penalti dari Italia dalam final Euro 2020.
Manajer timnas Inggris Sarina Wiegman kini menjadi pelatih yang meraih dua gelar juara Euro Putri setelah juga memimpin Belanda juara lima tahun lalu.
"Pertandingan yang sangat ketat, memang ada sedikit pertarungan di sana, tapi siapa peduli, kami menang 2-1," kata Wiegman. "Kami juara Eropa."
Di bawah asuhan Wiegman, Inggris tidak terkalahkan dalam 20 pertandingan tetapi harus berjuang sampai akhir oleh juara Euro Putri delapan kali kendati kehilangan Popp.
Striker Wolfsburg yang melewatkan Euro Putri 2013 dan 2017 karena cedera itu mencetak enam gol dalam lima pertandingan sebelum final.
Meskipun kehilangan pencetak gol utamanya dan menghadapi atmosfer tidak bersahabat di Wembley, Jerman tetap menjadi ancaman dan nyaris membuka skor pada awal babak kedua ketika tendangan Magull melebar dari gawang Inggris.
Meratanya komposisi pemain menjadi salah satu faktor besar di balik keberhasilan Inggris di bawah Wiegman. Pelatih Belanda ini beralih mengandalkan Alessia Russo dan Toone untuk membalikkan keadaan seperti mereka lakukan saat menundukkan Spanyol dalam perempat final.
Perubahan kembali berjalan sempurna ketika Toone menembus jantung pertahanan Jerman untuk menyambut umpan terobosan Keira Walsh. Dengan ketenangan yang luar biasa dia mengangkat bola untuk melewati jangkauan Frohms.
Jerman tersentak untuk segera berusaha menciptakan gol penyeimbang.
Magull nyaris mencetak gol ketika tendangannya membentur tiang gawang, sedangkan Lea Schueller yang mengisi posisi Popp gagal memaksimalkan bola mantul ketika tendangannya malah jatuh ke pelukan kiper Inggris Mary Earps.
Namun, tim besutan Martina Voss-Tecklenburg tidak bisa lagi dicegah ketika Magull mencetak gol balasan usai memanfaatkan umpan silang Tabea Wassmuth.
Serangan Jerman mengendur setelah Magull ditarik ke luar lapangan pada menit ke-90 karena cedera. Kedua tim terlihat kelelahan dalam 30 menit babak tambahan.
Tetapi Inggris akhirnya bisa menuntaskan tugasnya setelah Jerman gagal menangani bola dari sepak pojok yang membuat Kelly menceploskan bola ke dalam gawang lawan untuk membawa Inggris menjuarai turnamen ini.
Setelah puluhan tahun terus dilanda kekecewaan, Inggris akhirnya meraih trofi turnamen besarnya, demikian AFP.
(Antara)
Berita Terkait
-
Grimsby Town Tantang Manchester United, Mimpi atau Bencana?
-
Dua Kali Selamat dari Kanker, Ann-Katrin Berger Bawa Jerman ke Semifinal Euro 2025
-
Debut Apes Eks Liverpool Andy Carroll di Klub Kasta Keenam: Dibantai 1-5
-
Here We Go! Legenda Liverpool Steven Gerrard Sandang Status Baru
-
Dikira Gabung Chelsea, Andy Carroll Merapat ke Klub Kasta Keenam Liga Inggris
-
Bikin Iri Isa Warps Cs! PSSI-nya Inggris Kasih Fasilitas Mewah untuk Timnas Putri
-
Prediksi Superkomputer: Man United Bakal Sial di Pekan Awal Liga Inggris 2025/2026
-
Klub Milik Orang Indonesia Gelontorkan Uang Rp319 M Rekrut Pemain Inggris
-
Klub Elkan Baggott dan 4 Tim Paling Paling Buruk di Liga Inggris
-
Potret Pacar Legenda Jerman Lothar Matthaus: Bak Ayah dan Anak, Beda Usia 38 Tahun
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa