Bolatimes.com - Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, masa bodoh dengan kritikan pengamat layar kaca. Dia memastikan tidak akan mengubah gaya bermain saat meladeni Manchester City pada leg kedua perempatfinal Liga Champions pekan ini.
Setelah menelan kekalahan 0-1 pada leg pertama lewat gaya bermain yang terlalu defensif yang tak membuahkan satupun tembakan ke gawang, Atletico dihujani kritik.
Salah satu kritik itu bahkan datang dari mantan pelatih mereka Arrigo Sacchi, yang menyebutnya gaya sepak bola Simeone adalah "sepak bola prasejarah, dari tahun 60-an."
"Hati-hati kalau bicara," kata Simeone dikutip Reuters dalam jumpa pers pralaga ketika ditanya soal komentar Sacchi.
"Saya telah melatih sejak 2005-06 dan saya lebih memilih selalu menghormati rekan-rekan saya. Tapi selalu saja mantan pemain atau pelatih yang memilih membuka mulutnya untuk menarik perhatian. Saya tak perlu mengacuhkan mereka."
Simeone mengatakan bahwa timnya, yang mencapai final Liga Champions pada 2014 dan 2016, memiliki identitas dan akan berpegang kepadanya, meski harus memenangi laga pada Rabu untuk tiket semifinal.
"Kami akan melawan tim yang bermain sangat baik. Permainan posisional yang sangat baik, tapi kami memiliki harapan. Tentunya harapan saja tidak cukup, tapi kami akan mencoba merebut laga ini di mana kami bisa memukul mereka," kata pelatih asal Argentina itu.
"Kata-kata tidak akan berarti, yang penting adalah apa yang terjadi setelah laga mulai."
Kapten Atletico Koke senada dengan sang pelatih dan bersikeras bahwa pasukannya menikmati gaya bermain mereka yang tangguh dan kokoh.
"Kami telah bermain seperti ini selama satu dekade dan kami menikmatinya," kata pemain tengah itu.
"Kami memiliki strategi dan kami akan selalu berada dalam rencana ini. Kami tahu bagaimana City bermain, Anda tidak boleh memberi mereka ruang.
"Biarkan orang berkata semau mereka. Kami bermain apa yang kami mainkan, kami memiliki rencana sendiri dan kami akan terus bermain dengan gaya kami tak peduli apapun yang diomongkan oleh para pundit."
(Antara)
Berita Terkait
-
Donnarumma ke Man City atau Bayern? Masa Depan Kiper PSG Tergantung Ederson
-
Jack Grealish ke Everton: Pinjaman Mahal yang Bisa Jadi Transfer Permanen
-
Man City vs Wolves: Krisis Cedera Hantui Laga Pembuka Premier League 2025
-
Blunder Memalukan Manchester City: Nama Tijjani Reijnders Typo di Jersey
-
Rp1,1 Triliun Jadi Taruhan, Everton Yakin Jack Grealish Bisa Bersinar Lagi?
-
Pep Guardiola Ngidam Rodrygo, City Siap Rogoh Rp1,7 Triliun
-
Petaka Barcelona! Hansi Flick Dilarang Dampingi Blaugrana di Liga Champions, Kok Bisa?
-
Manchester City Pagari Rodri hingga 2029 dari Kejaran Real Madrid
-
Pemain Keturunan Indonesia Tijjani Reijnders Tak Sabar Lakoni Derbi Manchester
-
2 Tahun Lagi Dunia Sepak Bola Akan Kehilangan Pep Guardiola
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa