Rauhanda Riyantama
Potret aksi Mohamed Salah saat Liverpool hajar Leeds United 6-0 di Liga Inggris. (LINDSEY PARNABY / AFP)

Bolatimes.com - Kabar mengejutkan datang dari kubu Liverpool usai mega bintangnya, Mohamed Salah dilaporkan menolak perpanjangan kontrak yang disodorkan pihak klub.

Karier Mohamed Salah di Liverpool berada dalam tanda tanya besar, menyusul bakal habisnya kontrak sang pemain pada 2023 mendatang atau setahun lagi.

Berbagai upaya dilakukan Liverpool untuk memperpanjang kontrak pemain berusia 29 tahun itu. Hanya saja, pembicaraan kontrak yang telah berlangsung sejak tahun lalu belum menemui kata sepakat.

Baca Juga:
Kasihan, Chelsea Tak Mampu Beli Bensin untuk Bus Imbas Aset Abramovich Dibekukan

Teranyar, juru transfer kenamaan, Fabrizio Romano, secara eksklusif menyebutkan bahwa Mohamed Salah dan agennya, Ramy Abbas Issa menolak sodoran kontrak baru dari Liverpool.

Penolakan yang dilakukan Mohamed Salah dan agennya itu bukanlah hal baru. Sebab, keduanya juga sempat menolak sodoran kontrak baru dari Liverpool sejak Desember tahun lalu.

Baca Juga:
Sejarah MotoGP di Indonesia, Sempat Jadi Tuan Rumah Dua Kali di Era 90-an

Fabrizio Romano menambahkan, Mohamed Salah sejatinya ingin bertahan di Liverpool. Namun sodoran kontrak baru ini belum memuaskan pihaknya sama sekali.

Dirangkum dari berbagai sumber, Mohamed Salah meminta kontraknya diperpanjang di mana menjadi pemain dengan bayaran termahal di Liverpool.

Saat ini, Mohamed Salah tercatat hanya menerima bayaran sebesar 200 ribu poundsterling (Rp3,7 miliar) per pekannya. Nilai ini kalah dengan Virgil van Dijk sebagai yang termahal di Liverpool dengan bayaran 220 ribu poundsterling (Rp4,1 miliar).

Baca Juga:
Positif Covid-19 usai Tersingkir dari German Open 2022, Jonatan Christie Sampaikan Pesan Menyentuh

Adanya perbedaan ini membuat Mohamed Salah pun ingin bayarannya dilebihkan. Disebut-sebut, dirinya meminta bayaran berkisar 300 hingga 400 ribu poundsterling (Rp7,4 miliar).

Liverpool Mati Kutu

Penolakan dan permintaan Mohamed Salah ini jelas membuat Liverpool berada di posisi yang sulit, baik untuk memenuhinya maupun untuk menundanya.

Baca Juga:
Chelsea Ditinggal Sponsor usai Roman Abramovich Disanksi, Logo Angka '3' Segera Hilang

Jika memenuhi permintaan Mo Salah, Liverpool akan dihadapkan pada kenyataan pahit di masa mendatang, di mana para bintang The Reds lainnya juga akan meminta kenaikan gaji.

Secara tak langsung, hal ini akan merusak struktur gaji Liverpool. Sebagai catatan, The Reds merupakan tim dengan struktur gaji terendah bila dibandingkan tim The Big Six lainnya.

Penyerang sayap Liverpool, Mohamed Salah merayakan golnya ke gawang Manchester United pada laga Liga Inggris di Old Trafford, Senin (25/10/2021) dini hari WIB. [OLI SCARFF / AFP]

Namun, jika Liverpool memilih menunda atau bahkan menolak permintaan Mo Salah, maka The Reds pun mau tak mau harus melepas mega bintangnya itu.

Sebab kontrak Mo Salah hanya tersisa setahun lagi. Liverpool hanya punya waktu hingga Desember 2022 sebelum pemainnya bisa melakukan pembicaraan dengan klub lainnya untuk hengkang dengan status bebas transfer.

Sehingga, salah satu langkah aman yang bisa diambil Liverpool adalah melepas Mo Salah di musim panas 2022 mendatang.

Apalagi saat ini Mohamed Salah masih memiliki harga jual yang cukup tinggi. Berdasarkan situs Transfermarkt, nilai pasarnya berada di angka 100 juta euro (Rp1,5 triliun).

(Kontributor: Vikal Pamungkas)

Load More