Bolatimes.com - Mengenal 4.35 SC, sebuah klub asal Korea Utara yang memiliki nama unik karena mengandung unsur angka ketimbang huruf seperti klub lainnya.
Tak begitu banyak yang mengerti bagaimana perjalanan sepak bola di Korea Utara. Bisa dikatakan, sepak terjang olahraga satu ini terbilang tertutup, imbas dari kebijakan yang dianut negara tersebut.
Beberapa tahun silam, sepak bola dunia dikejutkan dengan kehadiran Korea Utara di Piala Dunia 2010 yang berlangsung di Afrika Selatan.
Ini menjadi kali kedua Korea Utara berpartisipasi di Piala Dunia sejak 1966 silam, kala berhasil menembus babak perempat final.
Setelah kesertaannya pada 2010 lalu, gemuruh sepak bola Korea Utara kembali meredup di kancah dunia karena tertutupnya kabar dari dalam negara tetangga Korea Selatan itu.
Hingga akhirnya, sepak bola Korea Utara kembali menjadi perbincangan seiring kabar bergabungnya salah satu pemainnya, Han Kwang-Song ke Juventus.
Namun, lagi-lagi pamor sepak bola Korea Utara kembali meredup karena Han Kwang Song dilepas oleh Juventus ke klub Qatar, Al Duhail.
Dalam kisahnya, Han Kwang Song menjadi subjek politik Korea Utara. Ia tak boleh melakukan interview atau wawancara, dan bahkan gajinya sebagai pesepak bola harus dikirim ke pemerintah.
Bahkan, Han Kwang Song pun dilarang berkarier di luar negeri berdasarkan sanksi PBB karena Korea Utara memiliki program nuklir.
Kontroversi yang menyelimuti Han Kwang Song serta tertutupnya Korea Utara, membuat publik bertanya-tanya. Apakah Korea Utara memiliki liga sepak bola seperti negara lainnya?
Ternyata, Korea Utara memiliki sebuah kompetisi tersendiri. Uniknya, dalam kompetisi sepak bolanya terdapat sebuah klub yang namanya hanya menggunakan angka saja, yakni 4.25 SC.
Seperti apa kiprah 4.25 SC? Bagaimana sejarahnya hingga penamaan klubnya hanya menggunakan angka saja?
Profil 4.25 SC
4.25 SC adalah klub tersukses di Liga Korea Utara. Klub ini tercatat telah meraih 19 gelar juara dan dua kali Runner Up liga.
Klub 4.25 SC ini berdiri pada Juli 1949 atau Maret 1947 berdasarkan Kalender Korea dengan nama Central Sports Training School Sports Club yang merupakan bagian dari Tentara Rakyat Korea.
Namun nama ini tak lagi dipakai per 26 Juni 1972 atau 25 Juni 1971 Kalender Korea dan berubah nama menjadi 4.25 SC yang dikenal seperti saat ini.
Penamaan 4.25 SC ini sendiri ternyata dilatarbelakangi oleh tanggal berdirinya tentara gerilya di bawah naungan Kim Il-sung, Tentara Revolusioner Rakyat Joseon yang melawan Jepang.
Tentara Revolusioner Rakyat Joseon atau Tentara Rakyat ini berdiri pada 25 April 1932. Dari sanalah nama 4.25 SC diambil.
4.25 SC sendiri bermarkas di Pyongyang, ibu kota Korea Utara. Di daerah tersebut, klub ini memiliki rival abadi bernama Amnokgang SC.
Uniknya, Amnokgang SC ini merupakan klub milik Polisi Korea Utara. Sehingga duel antara 4.25 SC dan Amnokgang SC pun menjadi duel adu gengsi antara tentara dan polisi.
Sebagai klub tersukses di Korea Utara, 4.25 SC pun kerap mendapat jatah untuk bermain di pentas Asia dengan bermain di Asian Club Championship (Liga Champion Asia) dan AFC Cup,
Tak pelak, 4.25 SC kerap menjadi wajah dari sepak bola Korea Utara di mata Asia dan dunia, mengingat tertutupnya negara tersebut.
Di kancah Asia, 4.25 SC punya catatan menarik yakni menjadi runner up AFC Cup 2019 usai takluk dari klub Lebanon, Al-Ahed.
(Kontributor: Zulfikar Pamungkas)
Berita Terkait
-
Tudor Murka! Bela Mati-Matian Vlahovic dari Ejekan Suporter Juventus
-
Bursa Transfer Serie A: Juventus Terancam Gagal Permanenkan Kolo Muani
-
Terbongkar! Rincian Lengkap Transfer Timothy Weah ke Marseille, Juventus Raup Rp105 M
-
Tegas tapi Elegan: Cara Juventus Hadapi Pemain yang Banyak Ulah
-
Juventus Buka Harga Rp412 M untuk Vlahovic, AC Milan Sanggup Bayar?
-
Juventus Cuma Imbang Lawan Reggiana: Igor Tudor Tetap Puas, Kok Bisa?
-
Pakai Bekas Nomor Andrian Mutu, Jonathan David Usung Target Tinggi
-
Legenda Serbia Sarankan Dusan Vlahovic Tinggalkan Juventus: Manchester United Opsi Ideal
-
Juventus Pagari Kenan Yildiz hingga 2031: Gaji Naik 3 Kali Lipat
-
Jersey Juventus 2025/2026: Segar dengan Warna Pink tapi Tetap Klasik
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa