Bolatimes.com - Kisah Cinderella kerap terjadi di sepak bola. Salah satunya adalah Jamie Vardy yang dulunya buruh pabrik dan mampu meraih gelar juara Liga Inggris bersama Leicester City.
Jamie Vardy merupakan salah satu penyerang top di Premier League sejak musim 2014/15 lalu, usai dirinya berhasil promosi ke kasta teratas bersama Leicester City.
Sejak saat itu hingga musim 2021/22, pemain yang kini berusia 35 tahun itu menjelma sebagai bomber ganas dengan sumbangan 127 gol dari 261 laga di Premier League.
Torehan tersebut juga turut membawanya menembus Timnas Inggris, di mana Jamie Vardy melakukan debutnya pada 2015 dan berhasil mencetak 25 penampilan dengan sumbangan tujuh gol.
Dari sekian banyak pencapaian ini, tentu pencapaian terbaik Jamie Vardy adalah kala dirinya membawa Leicester City menjadi juara Premier League 2015/16.
Melawan tim-tim papan atas Inggris dengan materi mewah, Jamie Vardy dan Leicester City mampu bersaing dan finis di peringkat pertama, mengangkangi Arsenal dan Tottenham Hotspur di peringkat kedua dan ketiga.
Siapa sangka, pencapaian besar Jamie Vardy ini didapatkannya dengan cara tak mudah. Sebab, karier sepak bolanya hampir tak indah seperti saat ini karena ia lebih banyak berkutat di kasta terbawah bersama tim amatir.
Bahkan, di sela-sela waktunya merajut mimpi di sepak bola dari kasta terbawah dan bersama tim amatir, Jamie Vardy sempat menjadi pegawai pabrik.
Bagaimana kisah hidup Jamie Vardy tersebut? Berikut rangkumannya.
Kisah Hidup Jamie Vardy
Jamie Vardy lahir di Sheffield, Inggris pada 11 Januari 1987. Ia lahir dari keluarga kelas menengah, yakni dari ayah yang pekerja bangunan dan ibu seorang pengacara.
Sama seperti mimpi para anak muda Inggris lainnya, Jamie Vardy ingi menjadi pesepak bola demi memperbaiki kehidupannya.
Sayangnya, mimpi ini tersendat karena dirinya mendapat penolakan dari klub masa kecil dan klub tercintanya yakni Sheffield Wednesday karena dianggap kurus dan terlalu kecil.
Penolakan ini pun sempat membuat Jamie Vardy hancur berpikir untuk banting setir menjadi tentara, di mana dirinya telah mendaftar dan mengisi formulir untuk bergabung angkatan bersenjata Inggris.
Namun, hal itu ia urungkan. Pasca menimba ilmu di akademi dan ditolak Sheffield Wednesday, Jamie Vardy kemudian bergabung tim amatir yakni Stockbridge pada 2003. Lagi-lagi jalan terjal ia terima, di mana ia kesulitan menembus tim utama.
Karena sulit menembus tim utama, Jamie Vardy pun mulai bekerja sampingan dengan menjadi pegawai pabrik karbon fiber untuk memenuhi kebutuhannya.
Bahkan pekerjaan ini tetap dilakukannya saat ia masuk tim utama Stockbridge pada 2007 dan hijrah ke tim amatir lainnya, FC Halifax pada 2010.
Karena tampil impresif di FC Halifax, Jamie Vardy mendapat tawaran di tim kasta kelima yakni Fleetwood. Namun ketertarikan ini menjadi bumerang baginya karena ia harus keluar dari pekerjaannya sebagai pegawai pabrik.
Pasca keluar dari pekerjaan sebagai buruh, Jamie Vardy bergabung Fleetwood di musim 2011/12. Kepindahan ini nyatanya membuatnya tampil kian impresif.
Bersama Fleetwood, Jamie Vardy mampu melesakkan 34 gol dan 27 assist dalam 40 laga. Hal ini memaksa Leicester City yang bermain di kasta kedua, menjemputnya dan merogoh kocek 1 juta poundsterling untuk memboyongnya.
Sejak kepindahannya itu, Jamie Vardy menjadi andalan Leicester City, di mana ia sempat bermain dengan pemain pinjaman seperti Jesse Lingard dan Harry Kane.
Kedatangan Jamie Vardy pun membawa berkah bagi Leicester City. Di musim keduanya, penyerang bertinggi 178 cm ini berhasil membawa The Foxes promosi ke Premier League dengan sumbangsih 16 gol dan 11 assist dalam 37 laga.
Meski keran golnya sempat seret di musim perdananya di Premier League, yakni hanya lima gol dan 10 assist saja, namun Jamie Vardy mampu menggila di musim keduanya di kasta teratas.
Di musim keduanya yakni musim 2015/16, Jamie Vardy mampu mencetak 24 gol dan delapan assist sehingga membuat Leicester City keluar sebagai kampiun Premier League.
Kini memasuki musim ke-10 nya bersama Leicester City, Jamie Vardy telah menorehkan tinta emas yakni menggondol gelar Premier League, Piala FA dan Community Shield.
Tak ayal, sematan legenda pun diberikan oleh warga Leicester dan pendukung Leicester City kepada seorang sosok Jamie Vardy berkat penampilan dan kisah heroiknya hingga saat ini.
Berita Terkait
-
Grimsby Town Tantang Manchester United, Mimpi atau Bencana?
-
Arne Slot Wanti-Wanti Liverpool: Perbaiki Pertahanan Jelang Duel Lawan Bournemouth
-
Man City vs Wolves: Krisis Cedera Hantui Laga Pembuka Premier League 2025
-
Statistik Menggila! Inilah Alasan Benjamin Sesko Layak Jadi Mesin Gol Setan Merah
-
Geger di Old Trafford! Suporter Man United Batalkan Demo Besar, Ada Apa?
-
Arne Slot Puas, Hugo Ekitike Bersinar: Liverpool Siap Rebut Community Shield 2025
-
Pemain Keturunan Indonesia Tijjani Reijnders Tak Sabar Lakoni Derbi Manchester
-
Punya Ambisi Kembalikan Kejayaan MU, Ruben Amorim Bilang Begini
-
2 Pemain Incaran Rahasia Manchester United Dibongkar Fabrizio Romano, Siapa Mereka?
-
2 Tahun Lagi Dunia Sepak Bola Akan Kehilangan Pep Guardiola
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa