Bolatimes.com - Ketua Panitia Penyelenggara (panpel) Piala AFF 2020, Lim Kia Tong, akhirnya buka suara terkait isu pengaturan skor yang melibatkan timnas Laos.
Sebelumnya timnas Laos diterpa rumor miring bahwa mereka diduga dalam praktik pengaturan skor. Hal itu diungkap oleh jurnalis kelahiran Prancis bernama Romain Molina.
Via akun Twitter miliknya pada Minggu (12/12/2021), Molina secara blak-blakan menyebut Laos bermain dalam jumlah yang besar.
"Laos terus mengatur pertandingan mereka sendiri dalam kompetisi resmi (Piala AFF, Kejuaraan Asia Tenggara) mereka bermaind dengan tenang dalam jumlah besar," cuitnya.
"Ada peringatan di mana-mana karena taruhan, tapi AFC (Konfederasi Asia) dan FIFA tidak peduli," tutupnya.
Menanggapi isu miring tersebut Ketua Panpel Piala AFF 2020, Lim Kia Tong memberikan peringatan kepada para tim peserta.
Lim Kia Tong yang juga presiden FA Singapura mengatakan bahwa mereka telah memantau kompetisi bersama Biro Investigasi Praktik Korupsi (CPIB) Singapura.
"AFF tidak menoleransi pengaturan skor. Kami bersama CPIB telah memantau pertandingan agaar tiudak terjadi manipulasi pertandingan di kompetisi," ucapnya dikutip dari Harian Metro, Rabu (15/12/2021).
"Hukuman berat menanti mereka yang terlibat. Pemain atau ofisial yang dinyatakan bersalah di pengadilan (Singapura) atau panpel Piala AFF karena korupsi sepak bola, dapat dilarang melakukan aktivitas sepak bola," imbuhnya.
Lim Kia Tong juga menjelaskan sebelum Piala AFF 2020 dimulai, semua pemain dan ofisial sudah diarahkan oleh otoritas setempat mengenai apa yang dimaksud dengan pengaturan skor beserta konsekuensinya.
Sementara itu, Piala AFF 2020 sudah memasuki fase terakhir grup. Di Grup A Piala AFF, Thailand dan Singapura sudah memastikan diri lolos ke semifinal.
Dua tim itu akan bertarung pada Sabtu (18/12/2021). Laga itu akan menentukan siapa tim yang akan finis sebagai pemuncak klasemen Grup A Piala AFF 2020.
Sedangkan di Grup B Piala AFF 2020, masih ada tiga tim yang punya kans lolos ke babak semifinal. Mereka adalah Indonesia, Vietnam, dan Malaysia.
Ketiga tim tersebut, sama-sama meraih koleksi enam poin. Indonesia berada di urutan pertama dengan agresivitas (+6), sedangkan Vietnam (+5), dan Malaysia (+3).
Tag
Berita Terkait
-
Tantangan Pengangguran Muda Menguat, YES 2025 Dorong Arah Baru Ekonomi Hijau, Digital, dan Hilirisasi
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Blunder Memalukan Manchester City: Nama Tijjani Reijnders Typo di Jersey
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Pemain Keturunan Indonesia Pascal Struijk Tampil Kece Saat Leeds Lawan AC Milan
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
-
Justin Hubner: Saya Merasa Seperti Cristiano Ronaldo!
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa