Rauhanda Riyantama
Timnas Singapura saat juara Piala AFF 2004. (Twitter)

Bolatimes.com - Piala AFF menghadirkan banyak kejutan dalam setiap gelarannya. Salah satunya adalah saat Singapura keluar sebagai pemenang pada edisi ke-5 atau tahun 2004.

Sejak digelar pada tahun 1996, Piala AFF atau Piala Tiger menjadi ajang sepak bola paling prestisius bagi negara-negara di Asia Tenggara.

Kendati tak masuk kalender FIFA, negara-negara Asia Tenggara selalu mempersiapkan yang terbaik saat ikut serta dalam ajang Piala AFF atau Piala Tiger.

Baca Juga:
Hasil Liga Italia: Gulung Spezia 2-0, AS Roma Naik ke Peringkat 6 Klasemen

Pada 2004, kejutan pernah tercipta di Piala AFF (dulunya bernama Piala Tiger) kala Singapura keluar sebagai pemenang edisi ke-5.

Saat itu, Piala Tiger diadakan di dua negara sebagai tuan rumah, yakni Vietnam dan Malaysia. Terdapat 10 negara yang berpartisipasi dan terbagi dalam dua grup.

Untuk grup A yang diisi oleh Indonesia, Singapura, Vietnam, Kamboja dan Laos, bermain di Vietnam di mana pertandingan digelar di Stadion Thong Nhat dan Stadion Nasional My Dinh.

Baca Juga:
Castillion Hengkang, Persib Bandung Datangkan Striker Buas David da Silva

Sedangkan grup B yang diisi oleh Malaysia, Thailand, Timor Leste, Myanmar dan Filipina, bermain di Malaysia tepatnya di Stadion Nasional Bukit Jalil dan Stadion KLFA di Cheras.

Kejutan dari Fase Grup hingga Final

Kejutan di Piala AFF atau Piala Tiger 2004 sejatinya telah dimulai dari sebelum pertandingan babak grup, baik itu grup A maupun di grup B.

Baca Juga:
Gara-gara Covid-19, Laga Brentford vs Manchester United Terpaksa Ditunda

Setiap negara yang berpartisipasi di ajang ini, turun dengan kombinasi pemain muda, pemain berpengalaman, dan bahkan pemain naturalisasi.

Sebagai contoh di grup A, Indonesia membawa serta Boaz Solossa yang masih muda. Selain itu, Vietnam juga membawa Le Chong Vinh yang berusia 18 tahun dan kelak menjadi salah satu yang terbaik di ASEAN.

Belum lagi ada Singapura dengan duo penyerang naturalisasi yakni Itimi Dickson dan Agu Casmir yang dibarengi debutan seperti Lionel Lewis dan Khairul Amri.

Baca Juga:
Hasil Undian Playoff Liga Europa: Big Match Barcelona vs Napoli

Sedangkan di Grup B, Thailand turun sebagian besar dengan pemain muda. Lalu Myanmar diasuh Ivan Kolev dan Filipina turun dengan pemain asing.

Di laga babak grup, kejutan kembali tercipta di mana untuk grup A, Indonesia dan Singapura lolos ke semifinal dengan mempermalukan tuan rumah Vietnam di hadapan pendukungnya sendiri.

Sedangkan di grup B, Myanmar bersama Ivan Kolev mampu ke semifinal dengan status juara grup dan diikuti oleh Malaysia. Thailand yang berstatus juara bertahan, harus tersingkir di babak grup.

Sebagai catatan, Piala Tiger 2004 untuk pertama kalinya memperkenalkan format dua leg untuk babak semifinal dan babak final.

Di babak semifinal, Indonesia berhadapan dengan Malaysia. Sedangkan Singapura selaku runner up grup A berhadapan dengan juara grup B, Myanmar.  

Indonesia yang sempat tumbang 1-2 di leg pertama di kandang dari Malaysia, mampu membalasnya di leg kedua dengan kemenangan 4-1 serta memastikan diri ke final.

Sedangkan Singapura dan Myanmar harus bersaing ketat. Setelah The Lions menang 4-3 di leg pertama, The Asian Lioness mampu membalasnya di leg kedua dengan skor 2-1.

Alhasil, agregat pun menjadi 5-5 sehingga Singapura dan Myanmar harus melalui babak Extra Time yang akhirnya dimenangkan The Lions lewat dua gol Noh Alam Shah di menit ke-94 dan 96 plus satu gol Agu Casmir di menit ke-108.

Partai puncak pun kembali mempertemukan Indonesia dan Singapura. Skuat Garuda yang ingin menebus kegagalan di final edisi sebelumnya, bertekad memenangkan laga puncak.

Sayangnya, Indonesia harus kembali puas menjadi runner up di Piala Tiger 2004 setelah tumbang dalam dua leg melawan Singapura.

Di leg pertama yang dimainkan di SUGBK, Indonesia takluk dengan skor 1-3. Dan di leg kedua di Stadion Nasional, Kallang, Skuat Garuda pun takluk di tangan Singapura dengan skor 1-2.

Keberhasilan Singapura ini pun menjadi keberhasilan kedua sepanjang gelaran Piala AFF. Sebelumnya, The Lions mampu menjadi kampiun pada edisi ke-2 atau tahun 1998.

Kontributor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Load More