Bolatimes.com - Sepak bola tak hanya bicara menendang bola. Tak hanya soal menang kalah memperebutkan trofi. Tapi sepak bola lebih dari itu.
Salah satu aspek penunjang keberhasilan sebuah tim atau seorang pemain sepak bola adalah aspek mental. Untuk persoalan yang disebutkan belakangan, memang menjadi salah satu kunci yang tak boleh luput dari sepak bola.
Aspek mental berarti membicarakan sesuatu yang tak tampak di lapangan. Tapi, aspek mental justru mempengaruhi segala yang terjadi di lapangan.
Beberapa contoh aspek mental ialah cara mengambil keputusan. Selain itu adalah sikap dalam bermain dan perilaku si pemain dalam bertanding sepak bola.
Sampailah pada akhirnya pertanyaan kemudian muncul? Apa skill atau olah bola dulu yang dikedepankan atau mental bertanding?
Well, sama seperti fisik atau teknik, aspek mental juga perlu dilatih. Dan bagaimana cara melatihnya?
Di dalam otak, terdapat bagian bernama lobus frontal. Bagian inilah yang berfungsi sebagai pengambil keputusan, antisipasi, dan kesadaran.
Adapun, latihan sederhana untuk menunjang lobus frontal ini dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya, berbicara secara positif kepada diri sendiri alias self talk.
Oleh karenanya, tim-tim sepak bola Eropa banyak mempekerjakan seorang psikolog olahraga. Tujuannya, untuk mengajarkan kepada pemain terkait kecakapan mental bertanding.
Mulai dari self talk yang positif, manajemen emosi ketika marah, sampai keterampilan untuk fokus dengan cepat di sebuah pertandingan. Inilah sejatinya senjata yang tak terlihat oleh penonton saat pemain berlaga dalam sepak bola dan hal inilah yang mempengaruhi sebuah laga.
Penelitian juga menunjukkan bahwa self talk dapat mempengaruhi kinerja unsur kimia dalam otak dan hormon manusia. Hal-hal positif yang kita bicarakan pada diri sendiri memunculkan hormon dopamin. Adapun, jika sebaliknya, jika kita bicara hal negatif akan memunculkan hormon kortisol.
Jika dopamin membantu kinerja otak bagian lobus frontal dengan memunculkan keyakinan dan antusiasme, sebaliknya, kortisol memunculkan stres. Oleh karena itu pikiran kerap menjadi stres sehingga menghambat kinerja area tersebut.
Perumpamaan lain yang bisa diibaratkan untuk aspek mental ini ialah ahli gizi. Jika sebelum pertandingan, mereka menyarankan agar pemain tak mengkonsumsi makanan cepat saji.
Nah, sama dengan mental. Sebelum bertanding, pemain sebisa mungkin menghindari informasi negatif sebelum pertandingan.
Seorang psikolog yang telah berpengalaman di pelbagai klub Liga Inggris, Bradley Busch, biasa menggunakan teknik Automatic Negative Thoughts alias ANT's. Adapun, metode ini mengubah pikiran negatif menjadi positif.
Selain self talk, metode lain juga diyakini bisa dilakukan untuk melatih aspek mental. Salah satunya bahasa tubuh.
Masih dari ungkapan Busch, kondisi fisik pemain memiliki kaitan dengan kondisi psikologisnya. Kita acap kali melihat gestur pemain yang beragam seperti menyeka keringat dengan kaos, meludah atau memukul rumput.
Hal ini menurut Busch bagus. Artinya, meluapkan kekesalan dengan cara yang baik dalam melepaskan amarah dan mengakomodir emosi pemain.
Berita Terkait
-
Grimsby Town Tantang Manchester United, Mimpi atau Bencana?
-
Dikira Gabung Chelsea, Andy Carroll Merapat ke Klub Kasta Keenam Liga Inggris
-
Ziarah ke Museum Sepak Bola di Madrid, Jakarta atau Bandung Kapan Punya?
-
Parodikan Rudal Iran bak Gol Sepak Bola, Pemuda Yahudi Ditangkap Polisi Israel
-
Prediksi Superkomputer: Man United Bakal Sial di Pekan Awal Liga Inggris 2025/2026
-
5 Fakta Konyol Sepak Bola yang Jarang Diketahui: Balita 20 Bulan Dikontrak Klub Belgia
-
5 Tim Kecil yang Munculkan Legenda Sepak Bola: Ada Klub Peminat Jay Idzes
-
5 Pemain yang Dianggap Pemalas: Menjadi Bintang dan Terkenal
-
3 Pemain Alami Nasib Tragis Pasca Pensiun: Nipu Istri hingga Cari Makan di Indonesia
-
Klub Elkan Baggott dan 4 Tim Paling Paling Buruk di Liga Inggris
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa