Bolatimes.com - Sepak bola merupakan permainan yang memiliki banyak aturan di dalamnya. Namun, tak jarang beberapa peraturan masih belum diketahui oleh pemain-pemain yang ada.
Semua aturan dalam sepak bola tertulis dalam kitab Laws of the Game. Aturan ini memuat banyak hal, baik yang terjadi saat ataupun sebelum pertandingan.
Sebagai contoh adalah aturan penggunaan jersey. Bagi banyak orang, jersey yang dipakai saat bertanding haruslah memiliki warna dasar berbeda.
Tapi, aturan penggunaan jersey ini terbilang sangat spesifik. Termasuk di dalamya aturan penggunaan kaus dalam yang digunakan pemain, harus berwarna sama dengan warna jersey yang dipakai.
Aturan-aturan semacam menjadi aturan mendasar yang tak banyak diketahui orang, bahkan oleh pemain itu sendiri. Sehingga terkadang banyak pemain yang protes, tapi tak diindahkan wasit karena memang telah termaktub di Laws of the Game.
Selain aturan penggunaan kaus dalam yang harus sewarna dengan jersey, masih ada aturan lain yang belum diketahui banyak pihak. Berikut ulasan selengkapnya.
1. Tak Ada Offside untuk Lemparan ke Dalam, Goal Kick dan Sepak Pojok
Offside adalah suatu keadaan di mana posisi pemain berada di area lawan dan tak ada lawan di sekitarnya selain kiper saat ia menerima bola operan.
Nyatanya, aturan offside ini tak berlaku untuk pemain saat menerima bola dari situasi lemparan ke dalam, tendangan gawang, ataupun sepak pojok.
2. Membuat Assist dari Penalti
Biasanya, pemain akan langsung mengeksekusi penalti saat mendapat hadiah penalti dalam pertandingan. Namun, sebenarnya penalti diperbolehkan dioper ke rekan sehingga menjadi assist.
Hal ini pernah tercipta saat Lionel Messi melakukan penalti dan mengopernya ke Luis Suarez. Banyak pemain lawan protes akan kejadian ini.
Tapi ternyata hal ini diperbolehkan dalam Laws of the Game dengan catatan pemain yang menerima operan penalti harus berada di luar kotak 16 saat eksekusi dan tidak terjadi di drama adu penalti.
3. Kiper Hanya Boleh Memegang Bola selama 6 Detik
Dari seluruh posisi yang ada di sepak bola, hanya kiper yang boleh memegang dan menguasai bola dengan tangannya, dengan catatan bola itu bukan hasil Backpass rekannya.
Namun, dalam memegang bola kiper tak boleh berlama-lama. Penjaga gawang hanya boleh menguasai bola yang digenggamnya selama 6 detik saja.
Aturan ini sama seperti basket yang punya batas waktu saat menguasai bola. Adanya aturan ini diciptakan agar kiper tak membuang-buang waktu saat permainan.
4. Adanya Jarak dengan Pagar Betis
Sebelumnya, pemain lawan boleh menempel pagar betis saat mendapatkan situasi tendangan bebas. Namun aturan ini diubah dengan adanya jarak antara pemain dengan pagar betis.
Saat ini, aturan melarang seorang pemain menempel pagar betis agar tak tercipta gangguan dalam tugasnya menghalau bola tendangan bebas.
Pemain pun diharuskan berjarak setidaknya 1 meter di sekitar pagar betis saat rekannya hendak mengeksekusi tendangan bebas.
5. Mendapat Kartu Sebelum dan Setelah Pertandingan
Banyak yang meyakini bahwa wasit mendapat kuasa penuh untuk memberikan kartu kepada pemain atau staf kepelatihan saat pertandingan berlangsung.
Tapi, wasit nyatanya bisa memberikan kartu kepada pemain di lapangan baik sebelum atau sesudah permainan usai. Hal ini kerap diperlihatkan di pertandingan dewasa ini.
Patrice Evra pernah mendapat kartu merah sebelum pertandingan karena bersitegang dengan penonton. Pemain Lazio, Luis Felipe pun juga pernah mendapat kartu merah saat pertandingan usai karena memeluk Joaquin Correa untuk merayakan kemenangan timnya.
6. Penalti Harus Dilakukan dengan 1 Sentuhan
Saat melakukan penalti, pemain ternyata wajib mengeksekusinya dengan satu sentuhan terhadap bola saja. Eksekutor tidak bola melakukan lebih dari satu sentuhan terhadap bola dalam proses pengambilan penalti.
Pemain bola menyentuh bola lebih dari satu kali jika bola hasil eksekusi penaltinya di waktu normal mengenai tiang atau diblok kiper lawan.
Termasuk saat menjadikan penalti umpan. Eksekutor hanya boleh menyentuhnya sekali saja sebelum bola disambar rekannya.
7. Minimal Hanya Ada 7 Pemain di Lapangan
Sepak bola dikenal dengan permainan 11 orang melawan 11 orang. Namun ternyata pertandingan resmi sepak bola bisa dimainkan walaupun salah satu tim hanya punya 7 pemain saja.
Jumlah tersebut juga berlaku saat suatu tim mendapat kartu merah. Dengan kata lain, setiap tim hanya bisa mendapat maksimal empat kartu merah di satu pertandingan dan bisa melanjutkan pertandingan dengan 7 pemain saja.
Jika suatu tim mendapat lebih dari empat kartu merah di satu pertandingan, maka tim tersebut dinyatakan kalah dari lawannya.
Berita Terkait
-
Ziarah ke Museum Sepak Bola di Madrid, Jakarta atau Bandung Kapan Punya?
-
Parodikan Rudal Iran bak Gol Sepak Bola, Pemuda Yahudi Ditangkap Polisi Israel
-
5 Fakta Konyol Sepak Bola yang Jarang Diketahui: Balita 20 Bulan Dikontrak Klub Belgia
-
5 Tim Kecil yang Munculkan Legenda Sepak Bola: Ada Klub Peminat Jay Idzes
-
5 Pemain yang Dianggap Pemalas: Menjadi Bintang dan Terkenal
-
3 Pemain Alami Nasib Tragis Pasca Pensiun: Nipu Istri hingga Cari Makan di Indonesia
-
Eks Pelatih Virgil van Dijk Bongkar Jebakan di Sepak Bola Indonesia
-
UEFA bakal Gunakan Bola 'Sakti' di Euro 2024
-
Lolos ke Babak 16 Besar Piala Asia, Bung Towel Tetap Kritik Shin Tae-yong: Tidak Sesuai Kinerja dan Janji
-
Amuk Shin Tae-yong Disorot Media Asing Usai Timnas Indonesia Dibekuk Irak 1-3
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa