Bolatimes.com - Sepak bola dewasa ini tak hanya mengandalkan skill olah bola, namun juga menjadi panggung bagi bintang ternama untuk menunjukkan gaya modisnya.
Beberapa bintang dunia kerap menampilkan wujud yang nyentrik dipadukan dengan aksesoris yang menarik sehingga membuat sepak bola benar-benar menjadi ajang untuk bergaya.
Tentu penikmat sepak bola tak asing dengan gaya rambut para pemain sepak bola seperti David Beckham yang menjadi trend di kalangan masyarakat.
Belum lagi aksesoris yang dikenakannya sehingga ramai-ramai orang menggunakannya saat bermain sepak bola, kendati hal tersebut terbilang tak memberi banyak fungsi saat bermain.
Sepak bola saat ini identik dengan aksesori, baik itu untuk menunjang gaya bermain atau hanya sekadar untuk bergaya di atas lapangan.
Namun tahukah kalian, bahwa ada beberapa aksesoris yang dilarang digunakan di sepak bola? Aksesoris yang dilarang ini utamanya adalah aksesoris yang dianggap bisa mengancam keselamatan pemain.
Hal ini sesuai dengan yang tertulis di Law of the Game 2021-2022 pada Law 4:The Player’s Equipment yang dibuat oleh Dewan Asoasiasi Sepak Bola Internasional (IFAB)
Kira-kira apa saja aksesoris tersebut? Berikut daftarnya.
1. Perhiasan
Sepak bola di era 70,80 dan 90an identik dengan penggunaan perhiasan berupa kalung yang kerap dipakai para pemain kala bermain.
Namun menurut IFAB, saat ini perhiasan semacam kalung, cincin, anting, dan gelang merupakan aksesoris yang dilarang karena dianggap membahayakan pemain.
Jika ada pemain yang kedapatan bermain atau akan masuk ke arena pertandingan dengan perhiasan tersebut, maka pemain itu akan diminta melepasnya. Jika tak menuruti perintah, maka pemain akan diusir .
2. Bandana
Banyak pemain sepak bola yang berambut panjang atau gondrong menggunakan bandana saat bermain guna menunjang permainannya saat bermain.
Namun, IFAB melarang penggunaan bandana dengan catatan bandana yang dipakai memiliki logo dari suatu merek dagang dan bukan buatan resmi klub.
Maka jangan heran, sekalipun telah dilarang, bandana tetap dipakai para pemain andai tak menampilkan logo merek dagang dan warnanya netral atau sesuai dengan jersey klub yang dibela.
3. Kaus dengan Pesan Tersurat
Pernahkah melihat pemain yang berselebrasi dengan menunjukkan kaus dalamnya dengan pesan tersurat yang tergambar atau tertulis?
Nyatanya, IFAB melarang penggunaan kaus yang memiliki pesan tersurat secara spesifik yang ada kaitannya dengan unsur politis atau pesan provokatif.
Maka jangan heran bila pemain seperti Frederic Kanoute (Sevilla) dihukum karena kaus yang ia gunakan menyuarakan kebebasan Palestina. Sedangkan Andres Iniesta justru mendapat simpati karena pesan di kaus dalamnya ia berikan untuk sahabatnya, Daniel Jarque.
4. Alat Elektronik
Saat ini sepak bola identik dengan penggunaan media elektronik yang digunakan untuk mengumpulkan data seorang pemain kala bertanding.
Akan tetapi, IFAB memiliki batasan soal penggunaan alat elektronik ini, yakni alat komunikasi kecuali untuk penggunaan yang berkaitan dengan keselamatan tim atau pemain.
Sebagai contoh, di Piala Dunia 2014 lalu ada larangan pemain atau ofisial dilarang menggunakan Headphone keluaran suatu produsen.
Pada tahun 2002, Kamerun pernah menggemparkan dunia sepak bola saat bertanding menggunakan jersey yang tak memiliki lengan seperti halnya olahraga basket.
Nyatanya, apa yang dilakukan Kamerun saat ini menjadi larangan. Pasalnya, dalam Law of the Game, IFAB menuliskan bahwa jersey harus memiliki lengan baik itu panjang ataupun pendek.
Kiper legendaris milik Chelsea, Petr Cech dikenal akan pelindung kepala yang ia kenakan saat bermain. Pelindung kepala tersebut ia gunakan untuk melindungi kepalanya akibat benturan yang ia dapatkan di masa silam.
Pelindung kepala ini ternyata tak bisa digunakan oleh setiap pemain. IFAB hanya memperbolehkan pelindung kepala atau top bagi kiper atau pemain yang memang mendapat perawatan atau anjuran dari dokter.
Pelindung kepala yang digunakan pun harus berwarna hitam atau selaras dengan jersey klub, sama seperti bandana di poin nomor 2.
Biasanya, pemain Eropa menggunakan penghangat leher atau Snood saat bermain sepak bola di musim dingin. Aksesoris ini marak dipakai para pemain. Namun IFAB kini telah melarangnya.
IFAB melarang Snood digunakan karena dianggap membahayakan pemain yang bertanding. Karena terletak di leher, aksesoris ini rawan ditarik pemain saat berduel sehingga membuat pemain bisa saja tercekik.
Tag
Berita Terkait
-
Ziarah ke Museum Sepak Bola di Madrid, Jakarta atau Bandung Kapan Punya?
-
Parodikan Rudal Iran bak Gol Sepak Bola, Pemuda Yahudi Ditangkap Polisi Israel
-
5 Fakta Konyol Sepak Bola yang Jarang Diketahui: Balita 20 Bulan Dikontrak Klub Belgia
-
5 Tim Kecil yang Munculkan Legenda Sepak Bola: Ada Klub Peminat Jay Idzes
-
5 Pemain yang Dianggap Pemalas: Menjadi Bintang dan Terkenal
-
3 Pemain Alami Nasib Tragis Pasca Pensiun: Nipu Istri hingga Cari Makan di Indonesia
-
Eks Pelatih Virgil van Dijk Bongkar Jebakan di Sepak Bola Indonesia
-
Lolos ke Babak 16 Besar Piala Asia, Bung Towel Tetap Kritik Shin Tae-yong: Tidak Sesuai Kinerja dan Janji
-
Tiga 'Ritual' Stefano Beltrame Sebelum Bertanding, Sudah Dipraktikkan di Persib, Belum?
-
Di Hadapan Menpora, Bos Persib Ajak Semua Pihak Perbaiki Sepak Bola Indonesia
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa