Fakta Menarik Sheriff Tiraspol, Klub Semenjana yang Buat Real Madrid Merana

Bolatimes.com - Liga Champions 2021/2022 masih belum berhenti menghadirkan kejutan. Yang terbaru, Real Madrid dijegal oleh Sheriff Tiraspol pada laga matchday kedua babak penyisihan grup, Rabu (29/9/2021) dini hari WIB.

Dalam duel yang berlangsung di Santiago Bernabeu itu, Real Madrid yang berstatus sebagai tuan rumah dipermalukan Sheriff Tiraspol dengan skor 1-2.

Dua gol Sheriff Tiraspol pada pertandingan ini dicetak oleh Jasurbek Yakhsiboev (25’) dan Sebastien Thill (89’).

Baca Juga:
Sheriff Tiraspol Bantai Real Madrid, Tato Sebastien Thill Jadi Perhatian

Sementara itu, Los Blancos hanya mampu membalas satu gol lewat eksekusi penalti Karim Benzema pada menit ke-65.

Ini jelas menjadi kejutan bagi tim sekelas Sheriff Tiraspol. Sebab, dengan raihan tiga poin ini, klub asal Moldova itu untuk sementara duduk di puncak klasemen sementara Grup D.

Sheriff Tiraspol mengumpulkan enam poin hasil dari dua kemenangan. Sebelumnya, mereka sukses menumbangkan Shakhtar Donetsk pada laga pertama dengan skor 2-0.

Baca Juga:
Jadwal Liga Champions Malam Ini: Barcelona, Juventus, dan Man United Main

Sementara itu, Real Madrid berada di peringkat kedua klasemen sementara dengan mengumpulkan tiga poin dari dua laga.

Berikut Bolatimes.com menyajikan sejumlah fakta menarik dari Sheriff Tiraspol seusai mempermalukan tim sekelas Real Madrid di ajang Liga Champions 2021/2022.

1. Klub Anyar yang Dominan di Liga Moldova

Baca Juga:
Persis Solo Kalahkan AHHA PS Pati, Erick Thohir Kasih Kejutan ke Kaesang

Sheriff Tiraspol terhitung sebagai kontestan baru di kompetisi sepak bola Moldova. Sebab, klub yang berbasis di Kota Tiraspol ini baru terbentuk pada tahun 1997.

Awalnya, mereka menggunakan nama Tiras Tiraspol. Namun, setahun berselang, klub ini memutuskan berubah nama menjadi Sheriff Tiraspol dan bertahan sampai saat ini.

Klub berjulukan The Wasps ini tak butuh waktu lama untuk langsung meraih gelar pertama mereka di Liga Utama Moldova.

Baca Juga:
Ketika Istri Anthony Martial 'Muak' dengan Ole Gunnar Solskjaer

Empat tahun setelah dibentuk, mereka sukses mencatatkan gelar juara pertama, yakni pada edisi 2000/2001.

Sejak saat itu, Sheriff Tiraspol menjadi salah satu klub yang mendominasi di Liga Utama Moldova. Sebab, dari total 21 musim yang dilalui, mereka telah sukses menjuarai 19 musim di antaranya.

Enam gelar di antaranya juga diraih selama enam musim terakhir secara berturut-turut.

2. Catatan Tanpa Cela di Liga Champions Pertama

Musim ini menjadi debut bagi Sheriff Tiraspol tampil di ajang Liga Champions Eropa. Mereka juga menjadi klub asal Moldova pertama yang lolos di ajang ini.

Di balik rekor itu, Sheriff Tiraspol bukannya tanpa upaya untuk bisa melaju ke putaran final Liga Champions 2021/2022.

Sebab, mereka harus melewatinya dari babak kualifikasi yang cukup panjang untuk bisa menembus putaran final.

Awalnya, Sheriff Tiraspol harus menjalani delapan pertandingan, mulai dari Kualifikasi I, II, III, hingga menghadapi babak play-off.

Dalam perjalanannya itu, Sheriff Tiraspol memiliki rekor yang mengagumkan. Sebab, mereka sama sekali tak terkalahkan dalam delapan laga kualifikasi Liga Champions 2021/2022.

Saat tampil di babak penyisihan grup, catatan tanpa cela itu juga masih terus berlanjut. Mereka sukses menyapu bersih dua laga awal Grup D dengan kemenangan.

Rapor ini jelas menjadi sangat istimewa untuk klub yang baru saja mencatatkan debut mereka di ajang antarklub paling bergengsi di Eropa.

3. Kalahkan Real Madrid, Bersanding dengan Tim Raksasa Eropa

Kemenangan Sheriff Tiraspol di Santiago Bernabeu turut menyisakan sejumlah catatan bersejarah lainnya di ajang Liga Champions.

Sebab, dari sejarah perjalanannya, tak banyak klub yang bisa menumbangkan Real Madrid saat bertanding di markasnya sendiri.

Dari catatan Opta, Sheriff Tiraspol menjadi klub keempat yang sukses menumbangkan Real Madrid di Santiago Bernabeu di ajang Liga Champions.

Sebelumnya, catatan serupa pernah ditorehkan Juventus pada tahun 1962, Arsenal pada 2006, dan Liverpool pada 2009.