Bolatimes.com - Sepak bola merupakan suatu olahraga yang memiliki beragam teknik dalam permainannya. Salah satu teknik ternama adalah penalti Panenka.
Penalti Panenka menjadi salah satu teknik yang dikagumi banyak orang. Pasalnya, teknik ini membutuhkan ketenangan untuk memperdaya kiper lawan.
Jika dilihat, teknik penalti Panenka mudah dilakukan karena pemain hanya butuh men-chip atau melob bola untuk memperdaya gerakan kiper.
Baca Juga:
5 Kiper yang Sering Kebobolan di Euro 2020, Ada dari Tim Kuat Kroasia
Sebagai contoh, Francesco Totti dan Andrea Pirlo pernah memperagakannya di Euro 2000 dan 2012 saat membela Timnas Italia.
Totti dengan mudahnya mengecoh Edwin van der Sar saat drama adu penalti untuk menentukan negara mana yang berhak melaju ke final Euro 2000.
Sedangkan Pirlo pun tak mau kalah dan mengecoh Joe Hart selaku kiper utama Inggris di drama adu penalti untuk memperebutkan tiket ke semifinal Euro 2012.
Baca Juga:
Deretan Potret Seksi Jessica Aidi Istri Baru Verratti, Nomor 3 Bikin Salfok
Meski Totti dan Pirlo mampu melakukannya dengan mudah, nyatanya teknik Panenka ini tergolong sangat sulit. Korbannya adalah Sergio Aguero saat Manchester City bertemu Chelsea di pekan ke-35 Liga Inggris 2020-2021.
Aguero yang ditunjuk jadi eksekutor gagal menaklukan Edouard Mendy dengan Panenka-nya. Sejatinya, penyerang Argentina ini telah mengecoh kiper Senegal tersebut. Akan tetapi, bola hasil Panenka-nya terbilang lemah hingga berhasil ditangkap.
Berbicara soal penalti Panenka, kira-kira bagaimana teknik tersebut lahir? Berikut ulasan selengkapnya.
Baca Juga:
Anindita Hidayat Selfie Kenakan Sport Bra, Netizen: Paket Komplit
Lahirnya Teknik Panenka dari Taruhan Bir atau Coklat
Nama dari teknik penalti Panenka sendiri dicatut dari nama pesepak bola Cekoslowakia di era 1970 an, Antonin Panenka.
Teknik Antonin Panenka ini mulai dikenal di final Euro 1976 yang sekaligus membawa Cekoslowakia menjuarai ajang empat tahunan tersebut.
Baca Juga:
Pelaku Rasis pada Trio Inggris Akhirnya Ditangkap Polisi
Sedangkan pertama kali Panenka melakukan teknik itu terjadi pada beberapa tahun sebelumnya, di mana ia mengaku telah berlatih teknik tersebut di sela-sela latihan.
“Belum pernah ada pemain yang melakukan teknik itu sebelumnya. Saya datang dengan ide tersebut karena sebelumnya pernah berlatih dengan kiper Praha, Zdenek Hruska,” tutur Panenka.
Bahkan agar ia bisa menyempurnakan teknik tersebut, Panenka bertaruh dengan sang kiper menggunakan bir atau coklat.
“Untuk membuatnya menarik, kami bertaruh sebotol bir atau sebatang coklat di setiap penalti. Sayangnya, karena dia kiper yang hebat, saya mulai kehabisan uang karena dia bisa menangkap penalti ku ketimbang saya mencetak gol,” lanjutnya.
Momen perkenalan ‘resmi’ penalti Panenka sendiri terjadi di fase krusial yakni final Euro 1976 setelah Cekoslowakia bermain imbang 2-2 melawan Jerman Barat selama 120 menit.
Di babak penalti, tiga dari empat penendang Jerman berhasil melesakkan bola ke jala. Sedangkan empat penendang Cekoslowakia berhasil.
Panenka yang maju sebagai eksekutor terakhir sekaligus penentu juara pun menunjukkan teknik penalti yang telah ia latih tersebut.
Karena teknik tersebut, komentator dan seluruh jurnalis yang hadir di laga itu terkesima dengan penalti Panenka yang memperdaya kiper hebat Jerman Barat, Sepp Maier.
Panenka sendiri mengaku jikalau laga berlanjut ke babak penalti, ia akan mencetak penalti Panenka tersebut dan mengarahkan bola ke tengah gawang.
“Saya akan memberikannya (penalti) ke arah tengah (Sepp) Maier,” ucapnya sebelum laga ke rekan sekamarnya, Ivo Viktor dan sang pelatih, Vaclav Jezek.
Panenka pun dalam wawancaranya mengaku melakukan teknik penalti di laga hidup mati agar orang-orang terhibur.
“Saya melakukannya karena saya ingin orang-orang merasa terhibur dan merasakan pengalaman dari sepak bola itu sendiri,” pungkasnya dikutip dari laman Sport360.
Aksi Panenka ini bahkan mengundang decak kagum dari legenda sepak bola sekelas Pele. Bagi legenda Brasil tersebut, teknik penalti itu hanya dilakukan orang jenius atau orang gila.
Berita Terkait
-
M Salah di Posisi 4, Ini 20 Pemain Teratas dengan Dua Digit Gol dan Assist
-
Roberto Mancini Menjadi Pelatih Termahal di Piala Asia 2023, Mengalahkan Bayaran Pep Guardiola di Manchester City
-
Real Madrid dan Man City Bersaing Dapatkan Jasa Penguasa Si Jalak Harupat sebagai Rekrutan Anyar
-
Liverpool Diprediksi Juara, Persaingan Ketat Lima Besar Makin Panas, Pep Guardiola Mulai Bicara Gelar Liga Inggris
-
Duh Man City Sudah Memenangi Segalanya di Inggris
-
Atletico Bungkam Wakil Serie A Lazio, Tiket 16 Besar Sudah di Tangan
-
Jalan Tol Manchester City di Grup C Liga Champions, Pep Senyum Full
-
Jika Ini Terjadi, Guardiola Berani Ambil Risiko Paksa Erling Haaland Lawan Liverpool
-
Prediksi Skor Manchester City vs Liverpool, Badai Cedera Bisa Pengaruhi Pergulatan Panas?
-
32 Tembakan ke Gawang, 8 Gol Gila dan Rekor Baru di Laga Panas Chelsea vs Man City
Tag
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Jadwal Perempatfinal Euro 2024, Jerman vs Spanyol hingga Portugal vs Prancis
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Dilepas Gratis SC Heerenveen, Media Belanda Bongkar Masa Depan Gelandang Timnas Indonesia
-
Ambisi Granit Xhaka Bisa Semulus Bayer Leverkusen? Percaya Timnas Swiss Juara di Bawah Kendali Murat Yakin
-
BUBUK! Jerman Memang Keterlaluan, Andy Robertson Buka-bukaan Skotlandia Hancur di Laga Pertama Euro 2024 Grup A
-
Ini Tiga Negara yang Baru Bergabung ke Babak Final Euro 2024
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
5 Fakta Menarik Jelang Laga Euro 2024, Tiket Nonton Tahap Pertama Jadi Buruan Suporter