Bolatimes.com - Nama Bukayo Saka menjadi perbincangan di final Euro 2020. Winger milik Arsenal ini menjadi pergunjingan karena kegagalannya mengeksekusi penalti yang membuat Inggris tumbang di tangan Italia.
Inggris harus merelakan trofi Euro 2020 jatuh ke tangan Italia setelah tendangan penalti Bukayo Saka mampu ditepis Gianluigi Donnarumma.
Tim nasional berjuluk The Three Lions ini sejatinya bisa saja meraih gelar Euro 2020 andai mampu mempertahankan keunggulan satu gol yang Inggris cetak di menit-menit awal lewat Luke Shaw.
Baca Juga:
Wika Salim Olahraga Pakai Celana Pendek Ketat, Netizen Soroti Dengkulnya
Akan tetapi, Leonardo Bonucci membawa Italia kembali ke pertandingan dengan membobol gawang Inggris di menit ke-67 memanfaatkan kemelut di muka gawang.
Skor 1-1 pun tetap bertahan hingga waktu normal usai. Pun di perpanjangan waktu, skor 1-1 tetap tak berubah karena kedua tim urung mencetak gol.
Alhasil, laga dilanjutkan ke drama adu penalti. Di babak tos-tosan ini, tiga penendang terakhir yakni Marcus Rashford, Jadon Sancho dan Saka gagal mengeksekusi penalti.
Baca Juga:
Juara Mah Bebas, Pemain Incaran Man United Ini Merokok usai Juara Euro 2020
Kegagalan Bukayo Saka menjadi eksekutor pun memastikan Italia menjadi kampiun Euro 2020. Tak ayal, ia menjadi bahan olok-olok di dunia maya, dan parahnya lagi, menjadi korban rasisme.
Menjadi korban rasisme pendukung sendiri bukanlah pilihan Bukayo Saka saat menjadi pesepak bola. Ia hanyalah pemuda berusia 19 tahun yang ingin mengharumkan nama Inggris di kancah dunia.
Baca Juga:
Gagal Juara Euro 2020, Skuad Timnas Inggris Tetap Berpesta
Saka bisa saja tak membela Inggris dan memilih bergabung Nigeria, negara asal kedua orang tuanya yang merupakan imigran di Inggris.
Namun, darah Nigeria tak menghalangi niatan Saka membela Inggris, tanah tempatnya dilahirkan pada 5 September 2001 silam.
Karena lahir di London, Inggris, Saka pun menjalani karier sepak bolanya di London dengan bergabung Hale End Academy yang tak lain akademi Arsenal pada usia 7 tahun pada 2008 lalu.
Baca Juga:
Termasuk Nia Ramadhani, 8 Artis Papan Atas Ini Hobi Main Golf
Karier Saka bersama Arsenal sendiri terbilang cepat karena ia hanya butuh 11 tahun saja untuk menembus skuat utama The Gunners.
Debutnya bersama tim utama Arsenal terjadi pada 29 November 2018 melawan Vorskla Poltava di Liga Europa saat usianya baru 18 tahun.
Saka menjadi pemain reguler di tim utama pun pada musim 2019-2020 di mana ia mulai mendapat menit bermain yang banyak dan menjadi andalan Arsenal.
Dari posisi bek kiri hingga penyerang sayap dilakoni oleh remaja berusia 19 tahun ini. Dinukil dari Transfermarkt, total 88 laga telah dijalani Saka bersama Arsenal dengan torehan 11 gol dan 21 assist atas namanya.
Jadi Korban Perjudian Gareth Southgate
Menunjuk Bukayo Saka untuk menjadi eksekutor penentu atau penendang kelima di drama adu penalti adalah perjudian buruk dari Gareth Southgate di final Euro 2020 antara Italia vs Inggris.
Southgate mengakui kesalahannya tersebut. Alasannya memilih Saka tak lepas dari fakta selama latihan tim nasional Inggris.
“Ini keputusan saya. Saya yang memutuskan penendang penalti berdasarkan apa yang pemain lakukan dalam latihan. Tidak ada yang mengambil keputusan sendiri,” ucap Southgate dikutip dari Football Italia.
Keputusan tersebut berbuah kecaman kepada Southgate mengingat usia Saka barulah 19 tahun. Untuk pemain semuda itu, menjadi eksekutor penentu adalah sebuah hal konyol.
Alan Shearer, penyerang legendaris Inggris, menjadi sosok yang paling keras mengecam keputusan Southgate menunjuk tiga pemain muda untuk menjadi eksekutor terakhir.
“Para pemain berada di bawah tekanan, tapi jika Anda meminta dua pemain yang belum sering menyentuh bola untuk menendang (penalti), Anda terlalu berlebihan.
“Saya bersimpati kepada Marcus Rashford, Jadon Sancho dan Bukayo Saka. Para pemain muda ini harus hidup dengan itu (kegagalan). Itu sangat buruk,” kecam Shearer.
Pada akhirnya, perjudian Southgate tak hanya mengubur mimpi tim nasional Inggris untuk mengakhiri puasa gelar selama 55 tahun.
Perjudian itu nyatanya juga menjadikan Bukayo Saka harus menanggung kegagalan itu di usia muda serta rasisme yang ia terima sejauh ini dari khalayak luas.
Berita Terkait
-
5 Negara Kandidat Kuat Juara Euro 2024, No 4 Ingin Ukir Sejarah
-
Timnas Italia Diperkuat Pemain Veteran, Begini Peluangnya di Euro 2024
-
Membedah Peta Kekuatan Timnas Inggris di Euro 2024, Potensi Lolos 16 Besar hingga Lawan yang Dihadapi
-
Maaf Shin Tae-yong, Media Inggris Prediksi Timnas Indonesia Bisa Kalah dari Vietnam
-
Elkan Baggott Ungkap Perasaan Membela Timnas Indonesia di Piala Asia Kepada Media Inggris BBC: Ini Cukup Aneh
-
Manchester United Makin Terpuruk, Erik Ten Hag Tenggelamkan Setan Merah di Neraka Liga Inggris?
-
Ruh Setan Merah Benar-Benar Mati, Manchester United Lawan Tim Papan Bawah Saja Kalah
-
Liverpool Diprediksi Juara, Persaingan Ketat Lima Besar Makin Panas, Pep Guardiola Mulai Bicara Gelar Liga Inggris
-
Goran Paulic Bela Lini Serang Persib yang Disorot Lantaran Mendadak Mandul
-
Justin Hubner Orang Indonesia Pertama Yang Bakal Main di Premier League, Naturalisasi Bukan Pemain Tak Laku
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Jadwal Perempatfinal Euro 2024, Jerman vs Spanyol hingga Portugal vs Prancis
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Dilepas Gratis SC Heerenveen, Media Belanda Bongkar Masa Depan Gelandang Timnas Indonesia
-
Ambisi Granit Xhaka Bisa Semulus Bayer Leverkusen? Percaya Timnas Swiss Juara di Bawah Kendali Murat Yakin
-
BUBUK! Jerman Memang Keterlaluan, Andy Robertson Buka-bukaan Skotlandia Hancur di Laga Pertama Euro 2024 Grup A
-
Ini Tiga Negara yang Baru Bergabung ke Babak Final Euro 2024
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
5 Fakta Menarik Jelang Laga Euro 2024, Tiket Nonton Tahap Pertama Jadi Buruan Suporter