Bolatimes.com - Timnas Inggris harus kembali puasa gelar setelah tumbang di partai final Euro 2020 dari Italia yang digelar di Stadion Wembley, Senin (12/07/21).
Inggris harus menyerah dari Italia di hadapan puluhan ribu pendukungnya yang memadati Stadion Wembley lewat drama adu penalti di partai puncak Euro 2020.
Inggris sebenarnya memiliki peluang besar untuk menjadi kampiun Euro 2020 setelah berhasil membuka keunggulan hanya dalam waktu 2 menit sejak pertandingan dimulai lewat gol Luke Shaw.
Bek sayap Manchester United ini berhasil membawa Inggris unggul cepat lewat sontekannya yang memanfaatkan umpan silang Kieran Trippier dari sisi kiri pertahanan Italia.
Inggris pun terlihat perkasa di babak pertama dan berhasil membuat Italia frustrasi dengan rapatnya dan solidnya pertahanan The Three Lions.
Sayang, solidnya pertahanan Inggris berhasil dibongkar Italia lewat Leonardo Bonucci memanfaatkan kemelut di muka gawang, buah dari sepak pojok di menit ke-67.
Gol Bonucci otomatis menyamakan kedudukan dan bertahan hingga waktu normal usai. Hasil imbang memaksa kedua tim bermain di babak tambahan dan berlanjut ke babak adu penalti.
Di babak adu penalti ini, dua penenang Inggris yakni Harry Kane dan Harry Maguire berhasil menuntaskan tugasnya. Namun, Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka gagal mengeksekusinya dan membuat Italia menjadi kampiun.
Kekalahan menyakitkan dari Italia ini tak ayal menorehkan fakta menarik. Berikut fakta menarik Timnas Inggris usai gagal juara Euro 2020.
1. Catatan Buruk Melawan Italia
Kekalahan di partai final Euro 2020 dari Italia membuat Inggris tak bisa keluar dari catatan buruk melawan Gli Azzurri.
Dalam 5 pertemuan di turnamen akbar (termasuk final Euro 2020), Inggris tak pernah menang dari Italia dan selalu tumbang.
Adapun Inggris hanya menang sebanyak 2 kali saja dari Italia di segala ajang yang hanya didapat di laga persahabatan.
2. Penantian yang Berujung Kegagalan
Final Euro 2020 melawan Italia menjadi final perdana Inggris sejak 1966 atau 55 tahun silam kala tampil di final Piala Dunia.
Rentang waktu 55 tahun tersebut menjadi rentang waktu terlama bagi suatu negara Eropa untuk tampil di final turnamen akbar.
Sayangnya, penantian panjang itu malah berujung kegagalan menyakitkan karena tumbang lewat drama adu penalti.
3. Buruknya Catatan Inggris di Adu Penalti
Kekalahan dari Italia di drama adu penalti membuat Inggris menorehkan catatan buruk yakni hanya memenangkan 2 dari 9 adu penalti yang pernah dihadapi atau hanya 22 persen saja.
Rasio 22 persen itu menjadi rasio kemenangan adu penalti terendah bila dibandingkan negara Eropa lainnya yang memainkan 3 adu penalti atau lebih.
Tag
Berita Terkait
-
Grimsby Town Tantang Manchester United, Mimpi atau Bencana?
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Baru Gabung, Federico Bernardeschi Bikin Bologna Was-was
-
Kabar Menyedihkan Legenda AC Milan Franco Baresi: Doa Dipanjatkan Milanisti
-
Juventus Cuma Imbang Lawan Reggiana: Igor Tudor Tetap Puas, Kok Bisa?
-
Bursa Transfer Serie A 2025/26: Sam Beukema Pembelian Termahal, Siapa Lagi yang Meroket?
-
Debut Apes Eks Liverpool Andy Carroll di Klub Kasta Keenam: Dibantai 1-5
-
Here We Go! Legenda Liverpool Steven Gerrard Sandang Status Baru
-
Dikira Gabung Chelsea, Andy Carroll Merapat ke Klub Kasta Keenam Liga Inggris
-
Jersey Lazio 2025/2026: Terinspirasi dari Simbol Kota Roma
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa