Bolatimes.com - PSSI secara resmi menghentikan kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1 sampai batas waktu yang belum ditentukan. Kabar tersebut dikatakan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi pada Selasa (25/9/2018) sore WIB.
Keputusan PSSI dalam menghentikan Liga 1 tak lepas dari isiden tewasnya suporter Persija Jakarta, Haringga Sirila, akibat pengeroyokan oleh oknum pendung persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Di dunia sepak bola, Liga 1 bukanlah satu-satunya kompetisi yang dihentikan karena insiden kematian suporter. Beberapa kompetisi di belahan dunia juga pernah melakukan hal yang sama akibat pendukung klub yang tewas.
Berikut Bolatimes.com merangkum daftar kompetisi yang dihentikan karena kasus kematian suporter:
1. Liga Uruguay
Liga Uruguay pernah mandek selama sepkan pada 2016. Alasannya karena ada suporter Penarol, Hernan Fioritto yang meninggal karena ditembak oleh suporter tim rival, Nacional. Alhasil, Federasi Sepak Bola Uruguay (AUF) langsung melakukan tindakan tegas dengan menunda kompetisi selama sepekan.
''Setelah mengetahui kematian fans sepak bola berusia 21 tahun, Komite Eksekutif AUF memutuskan untuk menunda semua kegiatan yang digelar pada pekan ini,'' bunyi pernyataan resmi AUF, dikutip dari Goal.
''Yang paling penting bagi sepak bola Uruguay adalah tak ada yang lebih penting daripada nyawa seorang penggemar,'' imbuhnya.
2. Liga Yunani
Yunani menjadi negara yang diperhitungkan di kancah sepak bola dunia ketika mampu menjadi jawara Euro 2004. Meski berprestasi, Yunani tercatat pernah menghentikan kompetisi domestik karena kematian suporter pada 2015.
Tewasnya seorang suporter tersebut akibat dari kericuhan antara pendukung Panathinaikos dan Olympiakos. Melihat insiden tersebut, Perdana Menteri Yunani, Alexis Tspiras yang menjabat langsung mengecam dengan adanya penundaan pertandingan di liga.
''Jika situasinya tetap sama, tak akan ada pertandingan untuk hari Minggu ini,'' kata Alexis Tspiras, dikutip dari BBC.
3. Liga Italia
Serie A Italia merupakan salah satu kompetisi terbaik di dunia. Kompetisi negeri Pizza itu masuk sebagai lima liga top Eropa yang menjadi impian setiap para pesepak bola profesional.
Meski demikian, proses untuk menjadikan kompetisi terbaik dunia tak berjalan mulus. Dilansir dari New York Times, pada 1095 salah seorang fan Genoa, Vicenzo Spagnolo, harus meregang nyawa di luar stadion ketika hendak mendukung tim kesayangannya melawan AC Milan.
Alhasil, pembekuan liga juga menjadi langkah yang diambil oleh FIGC (Federasi Sepak Bola Italia) saat itu.
Berita Terkait
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Persib Bandung Bidik Hattrick Gelar dengan Darah Muda di BRI Super League 2025
-
Aroma Samba di Persija Menguat! Maxwell Souza Emosi Gabung Macan Kemayoran
-
Gaduh Pernyataan Erick Thohir Soal Fokus PSSI ke Timnas, Apa yang Salah?
-
Apa Keistimewaan Jersey Persib Bandung 2025/2026 Produksi Kelme?
-
Pesta Biru Persib 2025: Skuad Baru dan Jersey Kelme Siap Gebrak Super League!
-
Jadwal Siaran Langsung Persib Hari Ini Lawan Western Sydney Wanderers
-
HP Istri Berisi Data Penting Hilang, Gustavo Almeida Gelar Sayembara Berhadiah iPhone 15
-
Siapa Bilang PSSI Tak Peduli Sepak Bola Putri? Ini Ada Piala Pertiwi
-
Rekam Jejak Takeyuki Oya Jebolan J-League yang Ditunjuk Jadi GM Operation PT LIB
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa