Stephanus Aranditio
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono (kanan) memberikan keterangan pers mengenai penghentian sementara kompetisi sepak bola Liga I di Jakarta, Selasa (25/9). PSSI memutuskan untuk menghentikan sementara Liga I sampai batas waktu yang tidak ditentukan, menyusul tewasnya suporter Persija saat pertandingan antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, pada Minggu (23/9). (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Bolatimes.com - Kematian suporter The Jakmania, Haringga Sirila saat menyaksikan laga Persib Bandung vs Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Minggu (23/9/2018) kembali membuka kacamata masyarakat Indonesia soal borok dunia sepak bola Indonesia, tapi PSSI selaku federasi mengaku suporter bukan tanggung jawab utama mereka.

Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi mengakui jika federasi tidak membina suporter karena pembinaan suporter seharusnya menjadi tanggung jawab setiap klub dan pemerintah daerah di Indonesia.

Menurut Edy, tugas dan tanggung jawab PSSI adalah membina para pemain bukan membina suporter, maka dari itu ia meminta bantuan dari pemerintah daerah untuk melakukan pembinaan suporter yang merupakan warga mereka juga. 

Baca Juga:
Legenda AC Milan Sebut Juventus Tim Terbaik di Eropa

''Saya memohon kehadiran pemerintah, kehadiran negara ini, karena disitu memang terputus. Jobdesknya PSSI ini tidak ada sampai pembinaan ke suporter, PSSI hanya membina, menyiapkan atlet, terus siapa yang membina suporter?,'' kata Edy Rahmayadi saat acara talkshow ILC di TV One.

Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono (kanan) memberikan keterangan pers mengenai penghentian sementara kompetisi sepak bola Liga I di Jakarta, Selasa (25/9). PSSI memutuskan untuk menghentikan sementara Liga I sampai batas waktu yang tidak ditentukan, menyusul tewasnya suporter Persija saat pertandingan antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, pada Minggu (23/9). (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Edy yang juga menjabat Gubernur Sumatra Utara itu menjelaskan secara teknis pemerintah bisa melakukan pembinaan lewat kepala daerah masing-masing.

''Saran saya Pak Menpora, dalam hal ini ada Pak Gatot (Sulistiantoro Dewa Broto  -red). Kalau mereka bermain di Pemprov ya gubernurnya itu yang bertanggung jawab, seperti Pak Anies (Gubernur DKI Jakarta -red) sampaikan, dia membentuk apa atau bagaimana silahkan.''

Baca Juga:
Potret Lucu Malea Emma, Anak Indonesia yang Nyanyi di Liga AS

''Karena ada satu Pemprov dua klub disitu, Persebaya, Malang, ada juga Lamongan yang bertanggung jawab disitu bupati disitu. Kenapa? Orang Malang beda dengan orang Papua, yang tau sifat orang Malang ya bupati Malangnya itu,'' jelas mantan Pangkostrad itu.

Lebih lanjut Edy meminta ini menjadi perhatian Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk mengatur karena Menpora yang bisa berhubungan dengan kepala daerah tersebut secara hirarki birokrasi.

''Saya mohon Pak Menpora, kan tidak bisa juga, kan ta ada jalur komando saya dengan Pak Anies (gubernur). Tapi kalau Sumatra Utara, percayakan saya bisa lakukan itu, karena saya gubernur Sumatra Utara,'' tutup Edy. 

Baca Juga:
Jochim Low Tertarik ke Liga Primer Inggris

Atas kematian Haringga, PSSI pada Selasa (25/9/2018) menghentikan sementara Liga 1 Indonesia sampai waktu yang tidak ditentukan sebagai bentuk berkabung dan akan segera melakukan investigasi dan evaluasi lebih dalam.

Load More