Bolatimes.com - Puluhan jurnalis perempuan dilaporkan mengalami pelecehan seksual saat sedang meliput Piala Dunia 2018 di Rusia. Fakta ini disampaikan oleh kelompok anti diskriminasi pada Rabu, 11 Juli 2018.
Padahal sebelum Piala Dunia 2018 isu pelecehan ini tidak masuk dalam beberapa hal yang diwaspadai di Rusia, sebelum Piala Dunia banyak orang-orang yang mewaspadai ancaman terorisme, kekerasan dan rasialisme. Hal-hal itu justru dapat diminimalisir.
Dilansir dari themoskowtimes.com, data yang dikumpulkan Football Against Racism in Europe (FARE) menunjukkan setidaknya ada 30 kasus jurnalis perempuan mengalami pelecehan saat mereka sedang bertugas melaporkan Piala Dunia 2018, 15 diantaranya telah dipublikasikan.
Menurut FARE, pejabat dan penyelenggara Piala Dunia 2018 sebenarnya tahu dengan fakta ini, namun mereka menolak untuk secara terbuka mengakui adanya pelecehan seksual selama turnamen berlangsung.
Direktur eksekutif FARE, Piara Powar mengatakan data tersebut hanya mereka dapati dari jurnalis perempuan yang melaporkan kepada pihak berwajib, ia meyakini jumlahnya bisa 10 kali lipat jika dihitung dengan yang tidak melaporkan.
"Saya kira mungkin angka sebenarnya adalah 10 kali lipat dari temuan saat ini," kata Piara Powar.
Sementara itu, kepala divisi keberagaman untuk FIFA, Federico Addiechi menyangkal temuan itu dan mengatakan jumlah insiden pelecehan di Rusia selama Piala Dunia sangat rendah.
"Terbukti sepenuhnya salah, mungkin ada satu atau dua laporan, kasus-kasus dimana hal-hal tidak berjalan sesuai yang kita rencanakan. Kami memiliki 1,5 juta ID fan yang didistribusikan bagi para penggemar yang datang ke Rusia, jumlah insiden yang kami tangani sangat rendah," kata Federico Addiechi.
FIFA mengklaim telah membentuk mekanisme untuk keluhan bagi hak aktivis dan jurnalis untuk semua kegiatan terkait FIFA beberapa minggu sebelum turnamen dimulai di Moskow.
Pelecehan tidak hanya terjadi terhadap kaum jurnalis perempuan saja. Seorang penyiar siaran saluran TV Korea Selatan, Jeon Gwang-ryeol juga dicium di pipi dua kali oleh fans perempuan Rusia pada 28 Juni.
Berita Terkait
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Beda Rusia yang Dikucilkan Sepakbola Dunia, Ternyata Ini Alasan FIFA tak 'Usir' Israel dari Piala Dunia dan Euro 2024
-
Gagal Tirukan Pratama Arhan, Momen Konyol Pemain Timnas Iran Lakukan Lemparan ke Dalam Jarak Jauh
-
Profil Akira Nishino, Pelatih Jepang di Piala Dunia 2018 yang Dirumorkan Jadi Dirtek Baru PSSI
-
Pelatih yang Gagal Total bersama Timnas Thailand akan Jadi Direktur Teknik Baru PSSI, Gak Bahaya Ta?
-
Jadwal Padat Timnas Indonesia, Bakal Hadapi Negara Top Dunia dari Argentina hingga Rusia?
-
Kabar Gembira! Rusia Ajak Uji Tanding Timnas Indonesia, Momen yang Pas untuk Persiapan Piala Asia 2023
-
Usai Dikabarkan Bakal Lawan Argentina, Timnas Indonesia Dapat Ajakan Tanding dari Rusia
-
Dapat Calon Lawan Baru yang Kuat, Timnas Indonesia Diajak Tanding Tim Ranking 37 FIFA
-
Banding Kedua Ditolak, Dani Alves Tetap Dipenjara atas Kasus Pelecehan Seksual
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa