Bolatimes.com - Kroasia secara mengejutkan bisa menembus babak semifinal Piala Dunia 2018 usai mengalahkan Denmark dan Rusia di babak 16 dan 8 besar. Keduanya diselesaikan lewat babak adu tendangan penalti.
Perjalanan Kroasia untuk masuk ke babak semifinal dari babak 16 besar harus dilalui lewat waktu total 240 menit, yang kemudian berhasil mengalahkan Denmark dan tuan rumah Rusia lewat adu penalti. Situasi dua kali adu penalti yang dilakoni Luka Modric cs tentu sangatlah menguras tenaga dan konsentrasi.
Hal ini berbanding terbalik dengan timnas Inggris yang berhasil menginjakkan kaki di semifinal dengan menit bermain yang lebih sedikit. Total skuat Tiga Singa bermain selama 210 menit (120 menit vs Kolombia +adu penalti dan 90 menit vs Swedia).
Berikut Kelebihan Kroasia jelang lawan Inggris:
1. Kekuatan Lini Tengah
Tidak perlu dipungkiri lagi, kekuatan Kroasia ada pada lini tengah mereka yang dimotori oleh Luka Modric. Pemain Real Madrid itu adalah pencetak gol terbanyak mereka, dengan dua gol, dan pemain yang lebih sering bermain sejauh ini (485 menit).
Dari semua pemain yang tersisa di kompetisi, hanya Kevin De Bruyne yang menciptakan lebih banyak peluang daripada Luka Modric yang mencetak 14 peluang.
Modric tak sendirian, ia dibantu oleh Ivan Rakitic, Marcelo Brozovic dan Ivan Perisic. Kolaborasi empat pemain ini di lini tengah Kroasia diprediksi akan membuat bek timnas Inggris kewalahan.
2. Kiper Tangguh
Kiper Kroasia, Danijel Subasic tampil impresif dibawah mistar gawang Kroasia, ia hanya kebobolan satu kali di fase grup D. Kiper AS Monaco itu tercatat melakukan 12 kali atau 80% penyelamatan sejauh ini.
Subasic menjadi penjaga gawang kedua untuk menyelamatkan empat tendangan dalam adu penalti Piala Dunia, menyamai rekor Sergio Goycochea dari Argentina tahun 1990.
Inggris mungkin saja telah mengakhiri kutukan penalti mereka, tapi Subasic akan bersiap menandingi Jordan Pickford jika pertandingan harus diselesaikan dengan adu penalti.
Berikut Kelemahan Kroasia jelang lawan Inggris:
Keterbatasan Taktik Zlatko Dalic
Pelatih Kroasia, Zlatko Dalic sepertinya harus merubah strategi jelang lawan Inggris besok Kamis. Dalic biasanya menggunakan formasi 4-1-4-1 dan 4-2-3-1.
Formasi 4-1-4-1 ala Dalic biasanya melibatkan pemain sayap berbakat seperti Ivan Perisic dengan Ivan Strinic di belakang. Perisic lebih sering ditarik bermain bertahan ketimbang bermain menyerang seperti di klubnya Inter.
Situasi ini dapat dimanfaatkan Inggris dengan menekan Kroasia agar permainan Perisic tidak bisa mengembangkan permainannya.
Formasi 4-2-3-1 sering menempatkan Modric dan Rakitic atau bahkan keduanya bermain lebih dalam ke belakang dari yang biasa mereka mainkan. Hasilnya, Modric dan Rakitic hanya berhasil melesatkan sembilan tembakan tepat sasaran saat melawan Denmark dan Rusia.
Jika Dalic memilih 4-2-3-1, Inggris cukup menggunakan pemain tengah mereka untuk mematikan Modric dan Rakitic, sehingga bek mereka bisa fokus menjaga lini depan Kroasia. Situasi ini memaksa Kroasia hanya bisa bermain bola-bola jauh.
Duet palang pintu Inggris, Harry Maguire dan John Stones akan siap melakukan duel udara jika Kroasia memainkan bola-bola lambung.
Lini Depan Tumpul
Ketajaman lini tengah tidak dimbangi dengan pemain depan yang mumpuni, keran gol lebih sering berasal dari lini tengah lewat Modric dan Rakitic.
Mario Mandzukic adalah pemain yang paling diharapkan dengan catatan 31 gol dalam 87 pertandingan, tetapi pemain Juventus itu hanya berhasil mencetak sebiji gol di Piala Dunia sejauh ini.
Manzukic lebih sering berperan sebagai penyerang tembok yang memantulkan bola ke tengah untuk diselesaikan oleh lini tengah.
Berita Terkait
-
Grimsby Town Tantang Manchester United, Mimpi atau Bencana?
-
Chelsea Juara Dunia, Bonus Rp249 Miliar Mengalir ke Keluarga Jota
-
Mengapa Luka Modric Pilih AC Milan? Petuah Carlo Ancelotti Jadi Kunci
-
Jelang Piala Dunia U-17 2025: Timnas U-17 Hadapi Raksasa Afrika dan Asia di Medan
-
Timnas Indonesia U-17 Siap Uji Nyali di Medan! Nova Arianto: Kami Sangat Butuh
-
Bocor! Pemain Keturunan Indonesia Rp31 M Bakal Dinaturalisasi Bareng Mauro Zijlstra
-
Otoritas Pajak AS Getok Chelsea Rp210 M Usai Juara Piala Dunia Antarklub
-
Pilih Jualan Parfum Dibanding Cari Klub Baru, Ini Duit yang Diraup Justin Hubner
-
Media Timur Tengah Remehkan Timnas Indonesia Segrup dengan Arab dan Irak
-
Kapan Tiket Piala Dunia 2026 Resmi Dijual? Begini Kata FIFA
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa