Bolatimes.com - Usai meraih kemenangan atas Spanyol, pelatih Rusia, Stanislav Cherchesov membeberkan rahasianya. Tetapi untuk mewujudkan taktiknya itu, sebelumnya Cherchesov harus membujuk para pemain untuk mempercayainya.
Laga Spanyol kontra Rusia itu sebetulnya berlangsung timpang, permainan anak asuh Fernando Hierro lebih mendominasi dibandingkan permainan Rusia. Sebanyak 79 persen permainan dikuasai oleh skuat La Furia Roja.
Meski menguasai permainan dan terus menggempur pertahanan tim Beruang Merah, tetapi Sergio Ramos dan kawan-kawan tidak bisa membobol gawang Rusia. Satu gol yang dicetak Spanyol bahkan berasal dari gol bunuh diri dari Sergei Ignashevich.
Pertahanan kokoh Rusia itu juga tidak terlepas dari peran sang kapten sekaligus kiper Rusia Igor Akinnfeev. Dalam laga itu, kiper berusia 32 tahun itu beberapa kali melakukan penyelamatan.
Namun, ada faktor lain yang lebih penting dari kemenangan Rusia tersebut. Faktor itu adalah adanya peran kuat dari Stainslav Cherchesov. Pelatih Rusia ini harus mengubah taktiknya dengan merubah formasi dari yang awalnya menggunakan 3-4-2-1 menjadi 5-3-1-1.
Untuk menggunakan formasi itu diakui oleh Cherchesov sangat susah lantaran para pemain tidak suka dengan formasi tersebut. Pelatih berusia 54 tahun itu pun harus membujuk para pemain agar mempercayainya.
"Saya harus meyakinkan mereka bahwa ini adalah satu-satunya cara karena mereka tidak menyukai sistem ini. Tetapi itulah yang harus kami lakukan dan untungnya mereka mempercayai saya," ungkap Cherchesov dikutip dari Daily Mail.
"Kami mungkin akan menyerang lebih banyak jika kami hanya bermain empat di belakang atau dengan lebih banyak pemain depan, tetapi saya yakin kami menang karena pemain saya tidak bisa bergerak dengan rencana tersebut," lanjut Cherchesov menjelaskan.
Rencana itu pun berhasil membuat Spanyol tersingkir dari Piala Dunia 2018. Skuat La Furia Roja kesulitan untuk membobol gawang Rusia dan dipaksa bermain hingga adu penalti. Usai singkirkan Spanyol, Rusia akan berhadapan dengan Kroasia di babak perempat final Piala Dunia 2018.
Berita Terkait
-
Skandal Pesta Liar, Jawaban Lamine Yamal Singkat Jelas Padat: Nikmatnya Hidup!
-
Pesta Liar Lamine Yamal: Dari Sewa Orang Kerdil hingga Wanita Penghibur
-
Diogo Jota Tewas dalam Kecelakaan Tragis: Kondisi Jalan Jadi Sorotan
-
Legenda Real Madrid Raul Jadi Kandidat Kuat Pelatih Spanyol U-21
-
Fans Garis Keras Catalan Desak Bintang Muda Barcelona Tolak Bela Spanyol
-
Potret Liburan Lamine Yamal dengan Wanita Setengah Tua: Beda Usia 12 Tahun
-
Eks Rekan Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert Diduga Terlibat Penipuan Kripto
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Jadwal Perempatfinal Euro 2024, Jerman vs Spanyol hingga Portugal vs Prancis
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa