Bolatimes.com - Spanyol vs Rusia akan berlangsung pada Minggu, (1/7) pukul 21.00 WIB. Di laga itu ada kemungkinan Spanyol tidak akan menggunakan gaya permainan tiki-taka yang selama ini menjadi ciri khas La Furia Roja.
Pada tahun 2010 ketika Spanyol berhasil menjadi juara Piala Dunia di Afrika Selatan, pelatih Spanyol saat itu bersikukuh tidak akan merubah gaya permainan tiki-taka.
Hal tersebut kembali ditegaskan oleh David Silva meskipun timnas Spanyol gagal total di Piala Dunia 2014 yang digelar di Brasil.
Pemain Manchester City tersebut mengatakan bahwa dengan tiki-taka Spanyol bisa menjadi juara Piala Eropa dan Piala Dunia, tidak ada yang perlu diganti.
Tapi apa benar timnas Spanyol tidak perlu merubah gaya permainan tiki-taka?
Dalam beberapa tahun terakhir banyak pengamat sepak bola yang membahas tentang gaya permainan tiki-taka ini. Beberapa berpendapat bahwa itulah Spanyol, itulah gaya Spanyol bermain bola. Selalu dan selamanya.
Tidak perlu diganti, karena tiki-taka bukan lagi menjadi ide, tapi sudah menjadi identitas, identitas Spanyol.
Pelatih Spanyol di Piala Dunia 2018 Fernando Hierro juga sepakat untuk tetap mempertahankan gaya permainan tiki-taka. Dan hasilnya sebenarnya tidak terlalu baik.
Banyak yang mengatakan, Spanyol lolos dan menjadi juara grup B karena faktor keberuntungan.
Timnas Spanyol hampir saja mengulang kegagalan di edisi Piala Dunia sebelumnya dengan tidak lolos dari fase grup.
Teknologi VAR dianggap menyelamatkan muka Diego Costa cs. Meskipun sempat dibantah Sergio Ramos yang mengatakan VAR tidak membantu Spanyol lolos, VAR hanya menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi.
Pengamat sepak bola Eduardo Castelao menuliskan pendapatnya di media El Mundo. Dia menuliskan bahwa Spanyol lolos ke babak 16 besar padahal mereka tidak tahu bagaimana caranya.
Di tiap laga fase grup Spanyol tampil makin buruk, dan sepertinya Spanyol akan gagal melaju ke perempat final.
Spanyol vs Rusia akan menjadi ujian bagi Fernando Hierro dan semua pemain timnas Spanyol. Kalau mereka ingin melaju ke perempat final Piala Dunia 2018, Spanyol harus mengubah gaya permainan tiki-taka yang sudah mulai mudah ditebak.
Mengubah gaya permainan, juga berdampak pada berubahnya starting eleven di skuat Spanyol. Pemain yang sudah tidak muda lagi seperti Iniesta dan David Silva dianggap harus segera diganti.
Apakah Fernando Hierro mau bereksperimen dan berjudi dengan memainkan pemain muda saat Spanyol vs Rusia? Kita tunggu saja!
Berita Terkait
-
Skandal Pesta Liar, Jawaban Lamine Yamal Singkat Jelas Padat: Nikmatnya Hidup!
-
Pesta Liar Lamine Yamal: Dari Sewa Orang Kerdil hingga Wanita Penghibur
-
Diogo Jota Tewas dalam Kecelakaan Tragis: Kondisi Jalan Jadi Sorotan
-
Legenda Real Madrid Raul Jadi Kandidat Kuat Pelatih Spanyol U-21
-
Fans Garis Keras Catalan Desak Bintang Muda Barcelona Tolak Bela Spanyol
-
Potret Liburan Lamine Yamal dengan Wanita Setengah Tua: Beda Usia 12 Tahun
-
Eks Rekan Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert Diduga Terlibat Penipuan Kripto
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Jadwal Perempatfinal Euro 2024, Jerman vs Spanyol hingga Portugal vs Prancis
-
Fabio Quartararo Tak Ingin Kendorkan Semangat di MotoGP Jerez
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa