Stephanus Aranditio
Mohamed Salah dan Ramzan Kadyrov (sumber: Sport UK)

Bolatimes.com - Pertemuan antara bintang tim nasional Mesir, Mohamed Salah dengan Ramzan Kadyrov, presiden Chechnya di camp latihan timnas Mesir di Rusia, Stadion Akhmat Arena, Kota Grozny pada 11 Juni 2018 menjadi kontroversial dikalangan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) di Rusia.

Ramzan Kadyrov ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin untuk menjadi presiden Chechnya pada 2007 saat usianya 30 tahun. Ia menggantikan ayahnya Akhmad Abdulkhamidovich Kadyrov, Presiden Chechnya yang tewas dibunuh pada 9 Mei 2004 lewat serangan bom. 

Kadyrov kemudian memimpin republik otonom Chechnya, bagian dari Federasi Rusia yang terletak di Kaukasus Utara dengan penduduk sekitar 1.268.989 (sensus resmi tahun 2010) dengan mayoritas adalah Muslim Sunni dan sebagian Nasrani Orthodok.

Baca Juga:
Ini Jadwal Terbaru Timnas Indonesia di Piala AFF U-19

Facebook dan Instagram juga sempat memblokir akun Kadyrov setelah Amerika Serikat memasukkannya dalam daftar hitam (black list) karena diduga mendalangi pelanggaran hak asasi manusia di wilayah mayoritas Muslim Rusia.

 

 

Baca Juga:
Andritany Dipastikan Akan Kembali Berlatih Usai Lebaran

Satu hal yang sangat dikenal dari dirinya adalah loyalitasnya pada Presiden Rusia Vladimir Putin dan sikapnya yang sangat menentang pemberontakan Takfiri di Suriah.

Dilansir dari Guardian, pertemuan antara Salah dan Kadyrov di stadion yang menggunakan nama ayahnya itu menjadi kontroversial atas rekam jejak Kadyrov yang beberapa kali diduga melanggar HAM.

Baca Juga:
4 Pemain Ini Saling Benci Meski Bermain Dalam Satu Negara

Load More