Galih Priatmojo | Andiarsa Nata
Shahid Khan/Twitter

Bolatimes.com - Ada aksi berbeda yang dilakukan para fan Spurs pada lanjutan laga Liga Premier yang mempertemukan Tottenham Hotspur dan Watford pada dini hari tadi, Selasa (1/5/2018), di Stadion Wembley. Mereka  bersikeras bahwa FA harus memberikan jaminan bahwa tradisi sepak bola yang telah ada di Wembley tetap dijaga jika pengusaha kaya asal Pakistan-Amerika, Shahid Khan, melanjutkan keinginannya untuk membeli markas Timnas Inggris dan Tottenham Hotspur itu.

Para fan Spurs menganggap jika Wembley berpindah tangan ke pemilik Fulham dan salah satu klub National Football League (NFL) Amerika, Jacksonville Jaguars, itu maka sepak bola yang sudah ada sejak tahun 1920an di Wembley akan hilang.

Shahid Khan sendiri telah mengungkapkan bahwa jika kesepakatan itu selesai, dia bermaksud untuk membuat penyesuaian terhadap stadion tersebut, termasuk mencari cara bagaimana menambahkan atap.

Baca Juga:
4 Pesepakbola Top Dunia dengan Latar Belakang Buruh

Sumber foto: @BBCsport/Twitter

"Saya berasumsi bahwa kita sekarang setidaknya akan naik ke tahap melakukan beberapa perbaikan," terang Khan, dikutip Bolatimes dari Daily Mail.

Baca Juga:
Video Keseruan Penggawa Barcelona Usai Raih Dua Titel Juara

"Contohnya dengan tambahan atap, sekarang ada semua jenis atap (Anda dapat memasangnya), jadi jika Anda bisa melakukannya, Anda bisa mengendalikan cuaca. Dengan dua bagian atap yang bisa bergerak," tambahnya.

Pemilik Fulham ini juga menegaskan bahwa Timnas Inggris tetap bisa bermain di Wembley. Khan mengetahui jika stadion tersebut sangat berharga dan ia pun merasa tidak keberatan dengan jaminan yang diminta oleh para pendukung tersebut.

"Inggris harus bermain di sana, kalau tidak maka akan menjadi kosong, itu akan menjadi seperti jas kosong yang tidak memiliki jiwa. Jika mereka membutuhkan jaminan dari kami, maka saya tidak akan memiliki masalah dengan itu," ungkap miliarder asal Pakistan-Amerika.

Baca Juga:
Roberto Firmino Terima Gaji Tertinggi di Liverpool

Namun di balik pernyataan Shahid Khan tersebut, mantan kapten Timnas Inggris Gary Neville dan Peter Shilton mempertanyakan kepada FA, "Apakah FA akan menjual jiwa permainan mereka?".

Para pendukung juga menentang penjualan stadion kebanggaan Inggris tersebut. Mereka mengkhawatirkan kemungkinan stadion akan diganti nama setelah dijual ke Shahid Khan.

Salah seorang pendukung Tottenham Hotspur yang berusia 77 tahun, Raymond Fuller, juga menanyakan apa yang terjadi pada uang pembayar pajak yang dibayar untuk membangun stadion tersebut.

Baca Juga:
10 Selebrasi yang Berujung Kartu Merah, Ada yang Copot Celana

"Wembley milik pendukung Inggris, itu bahasa Inggris, itu harus tetap bahasa Inggris. Kita tidak bisa memiliki pemilik Amerika, oh tidak, tidak. Ingat kata-kata saya, dia (Khan) akan mengganti nama stadion dalam dua tahun," ucap pendukung yang berusia 77 tahun itu.

Menanggapi kekhawatiran Gary Neville dan para pendukung Inggris, Khan memberi jawaban kepada BBC Sport.

"Pesan saya adalah bahwa jika Anda cinta dengan sepak bola Inggris, dan Anda ingin ini terus berlanjut, itu membutuhkan uang dan pendapatan untuk rumput lapangan sepak bola," terang Khan.

"Kalau tidak, bagaimana FA akan menjalankan misi mereka? Wembley bukan pembuat uang untuk FA. Misi intinya adalah sepak bola, dan jika kalian suka sepak bola Inggris, itu membutuhkan uang untuk mewujudkannya," tutupnya.

 

Bolatimes.com/Andiarsa Nata

Load More