Galih Priatmojo
AS Roma/ Instagram

Bolatimes.com - Seperti dejavu. Laga semifinal Liga Champions awal pekan ini akan mempertemukan kisah lama yang terulang kembali antara Liverpool dengan AS Roma.

Kisah sarat historis ini bakal jadi ajang pembuktian. Tak hanya bagi pemain terbaik Liga Premier Inggris musim ini, Mohamed Salah kepada sang mantan, tetapi juga pembuktian bagi skuat AS Roma untuk menuntaskan dendam 34 tahun silam di Stadion Olimpico.

Ya, pertemuan dengan Liverpool di laga semifinal kali ini sepertinya telah membuka luka lama yang telah lama terkubur di batin para fan AS Roma. Sekira 1984 silam, Serigala Roma harus menelan kekalahan dramatis lewat adu pinalti kala melakoni laga final menghadapi Liverpool.

Baca Juga:
Ternyata Ini Sebab Kegagalan Pinalti Graziani ke Gawang Liverpool

Ingatan itupun juga tergambar jelas di mata mantan kiper Liverpool, Bruce Grobbelaar. Ia menyebut, AS Roma akan mengalami kegagalan yang sama 34 tahun silam. Kiper yang menari di depan gawang saat Grazini akan melakukan eksekusi pinalti tersebut sesumbar jika Liverpool akan melewati semifinal dan keluar sebagai juara Liga Champions.AS Roma akan menerima kerugian besar setelah mereka membiarkan Mohamed Salah mendarat ke Anfield. Pemain asal Mesir ini telah berkembang luar biasa dan jadi predator berbahaya bersama The Reds.

"Liverpool akan memenangkan semifinal dan bakal keluar sebagai juaranya. Liverpool sudah ditakdirkan untuk itu. Kehadiran Salah bukanlah kebetulan dan Roma bakal menerima akibatnya," ujarnya seperti dilansir dari straitstimes.com, Selasa (24/4/2018).

Tetapi sepertinya gairah skuat The Reds tak sejurus dengan perkataan Grobbelaar yang berapi-api. Apalagi setelah skuat besutan Klopp dipaksa bermain imbang 2-2 oleh tim gurem West Bromwich Albion di lanjutan Liga Premier Inggris pekan lalu.

Baca Juga:
Salah! Kami Punya Cengiz Under

Barisan pertahanan disinyalir jadi biang dua gol yang berhasil disarangkan para penggawa West Bromwich ke gawang Liverpool.

Meski mencatat hasil yang kurang baik, bek Liverpool Virgil van Dijk meminta agar para pemain jangan terlalu panik. Pemain yang didatangkan dari Southampton dengan bandrol sekitar Rp 1,3 triliun tersebut meyakini permainan The Reds akan membaik di semifinal Liga Champions nanti.

"Hasil pekan lalu di Liga Inggris memang tak terlalu baik. Tetapi kami meyakini bisa jauh lebih baik di semifinal Liga Champions menghadapi AS Roma. Jadi saya pikir tak ada yang perlu dikhawatirkan," terangnya dinukil dari The Guardian.

Baca Juga:
Siapa Mampu Menang di Anfield?

Senada, Jurgen Klopp juga tak ingin buru buru menilai bahwa hasil imbang melawan West Bromwich lantas dijadikan patokan. Menurutnya materi dan cara bermain yang diterapkan Liverpool saat itu jauh berbeda. Menghadapi AS Roma ia sudah mempersiapkan strategi berbeda dan memastikan akan ada kejutan untuk rivalnya tersebut.

"Saya kira kami memainkan dua pertandingan yang berbeda. Tentu kami lakukan dengan strategi berbeda. Jadi tak bisa dianggap bahwa hasil imbang kemarin sebagai tolok ukur. Kami punya strategi berbeda ketika menghadapi AS Roma nanti. Saat ini para pemain dalam kondisi prima dan siap menghadapi AS Roma," ujarnya.

Baca Juga:
AS Roma Tegaskan Tak Gentar Hadapi Liverpool

 

Di sisi lain, Francesco Graziani mewanti wanti agar para penggawa AS Roma tak mengulang kesalahan seperti 34 tahun silam. Algojo yang didapuk sebagai eksekutor pinalti keempat AS Roma itu gagal memenuhi tugasnya yang berakibat AS Roma akhirnya kalah 2-4 atas Liverpool.

Meski bayang-bayang kekalahan itu masih membekas di hatinya, tetapi pemain yang dikenal sebagai Ciccio tersebut menilai AS Roma yang sekarang berkembang jauh melesat.

Menurutnya skuat Srigala Roma saat ini dihuni banyak darah muda yang berbakat. Cara mereka mengalahkan Barcelona adalah bukti, bahwa para penggawa AS Roma punya mental juara yang tidak bisa diremehkan.

"Skuat AS Roma saat ini tidak bisa disebut sebagai underdog. Mereka tim kuat dengan permainan yang apik didukung para pemain berbakat. Energi yang besar itu jadi modal penting. Barcelona adalah buktinya. AS Roma menunjukkan permainan yang luar biasa ketika berhasil menjungkalkan Barcelona di perempat final kemarin," jelasnya seperti dikutip dari Daily Mail.

Walau begitu, Liverpool adalah lawan yang berbeda. Pelatih AS Roma Eusibio di Francesco mengaku Liverpool memiliki serangan balik yang berbahaya. Ini tentu patut diwaspadai, apalagi lini depan mereka memiliki insting yang tajam untuk mencari peluang di depan gawang lawan.

"Kami harus bermain sangat disiplin tak hanya saat menyerang tetapi juga ketika bertahan. Liverpool memiliki serangan balik yang bagus, kami harus waspadai itu," ujarnya.

Skuat besutan di Francesco sendiri tampaknya tengah dalam performa menanjak. Dalam pertandingan terakhir, AS Roma berhasil mencukur SPAL dengan skor 3-0.

Di pertandingan tersebut, Edin Dzeko sengaja absen. Pemain yang telah mengoleksi 51 gol di 100 penampilannya bersama AS Roma tersebut diistirahatkan. Begitu juga dengan Daniele de Rossi yang dibangku cadangkan untuk persiapan menuju Merseyside.

Sementara itu, kabar positif datang di barisan pertahanan AS Roma. Aleksandar Kolarov yang sempat alami cidera mengkonfirmasi kesiapannya menghadapi semifinal Liga Champions nanti. Pun demikian dengan Federico Fazio yang tampil gemilang saat laga menghadapi SPAL pekan lalu.

Berdasarkan Head to Head, Liverpool bisa dibilang di atas angin sebab mereka telah memenangkan tiga laga dari lima pertemuan terakhir. Sementara AS Roma hanya mampu sekali menang pada perhelatan Piala Eropa tahun 2001 silam.

Load More